22. After Break

959 145 12
                                    

.

.

Zelgi yang lagi rebahan di kamarnya kini mengambil ponselnya yang berada di atas nakas lalu mengecek beberapa notifikasi tetapi tak ada orang yang ia harapakan hanya pesan soal kerjaan dan email lainnya.

Zelgi menghela nafas dan melempar begitu saja ponselnya ke samping lalu menatap langit-langit kamarnya.

Saat akan memejamkan mata seseorang mengetuk pintu membuat Zelgi langsung membuka matanya kembali

"Ka, ada ka Jennie nih". Panggil Karina di depan pintu.

"Iyaa, bilang tunggu bentar gitu".

"Okay".

Karina berlalu dari sana dan Zelgi langsung duduk lalu membuka kemeja putihnya untuk menggantiny dengan kaus warna biru sedangkan celana kerjanya ia biarkan pakai, zelgi keluar kamar dan melihat Jennie yang duduk di sofa sedang ikut bermain monopoli bersama Karina dan Viny.

"Tumben ke sini tau gitu tadi bareng saja pas pulang dari kantor". Ucap Zelgi lalu duduk di hadapan nya, Jennie yang sedang melempar dadu hanya tersenyum dan melanjutkan permainannya.

"Lesu banget muka lo". Ucap Jennie setelah selesai dengan gilirannya lalu menatap Zelgi sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Hm".

"Jalan yuk ntar malem, gue juga mumet banget".

"Kemana?".

"Kesekitaran sini aja sih, di belakang sini kan ada taman tuh, piknik aja malem-malem". Zelgi tersenyum lalu mengangguk. Jennie tau permasalahan yang terjadi antara Irina dan Zelgi, jadi mungkin hal ini yang bisa dia lakukan untuk menghibur Zelgi.

Irina memang pergi ke luar kota untuk bisnisnya 3 hari ini mereka bekerja tanpa bertemu dengan boss nya itu dan Zelgi selama satu minggu ini hanya bicara seperlunya dengan Irina itupun hanya perihal pekerjaan bukan masalah yang sedang mereka hadapi.

"Gue mandi sama ganti baju dulu kalo gitu". Zelgi pun berdiri lalu berjalan masuk kembali ke kamarnya meninggalkan mereka bertiga di ruang televisi.

"Ka Zel sama ka Ririn beneran lagi berantem ka?". Tanya Viny pada Jennie yang kini kembali ikut bermain.

"Ya gitu deh, namanya juga orang pacaran".

"Hm, berarti ka Gigi juga lagi berantem sama ka Wendy". Jennie langsung menoleh ke arah Karina sambil mengernyitkan dahi.

"Mereka berantem?".

"Ya, ka Wendy udah jarang ke sini dan setiap mau ke sini suka nanya dulu ada ka Gigi apa enggak, terus kalo ka Wendy mau nemuin ka Gigi suka ngehindar". Ucap Karina membuat Jennie termenung.

"Lo tau Rin kenapa berantem?". Tany Viny dan Karina langsung menggeleng "Gak enak takut di sangka ikut campur dan gue gak mau ganggu privasi mereka juga".

Viny pun mengangguk mengerti lalu mereka pun melanjutkan permainan monopolinya sambil menunggu Zelgi selesai dengan aktivitasnya.

Di lain hal Wendy nampak terdiam di salah satu cafe sendirian dengan satu potong cake dan juga coffe di atas meja.

Wendy menghela nafas lalu menatap ke arah jalanan yang kian padat, suasana di cafe cukup sepi hanya ada beberapa mahasiswa dan juga pasangan yang sedan berbincang di setiap sudut lalu beberapa barista dan pelayan sibuk menata pesanan yang delivery atau takeaway.

"Wendy!". Panggil seseorang yang melambaikan tangan ke arahnya dari depan pintu sambil menteng jas kerjanya lalu mehampiri Wendy yang tersenyum kearahnya.

Sweet Night; SeulRene AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang