23. Baikan!

944 137 8
                                    

Irina berjalan tergesa menuju ruang ICU, ia melihat Jisoo yang duduk di salah satu kursi dengan tertunduk.

"Soo...".

"Rin!". Jisoo langsung memeluk Irina, Jisoo memiliki panic attack dimana ia sedikit trauma dengan rumah sakit dan juga seseorang yang pingsan, jadi Irina langsung memeluk gadis itu untuk menenangkannya.

Irina mengusap punggung Jisoo dan Jisoo pun mulai merasa baikan dan jantung sudah tak berdetak sekencang tadi.

Jisoo melepaskan pelukannya dan kini bersandar pada tembok.

"Tadi pas sampe resto, Zelgi ngeluh sakit perut dan pas gue bilang mau balik aja dia jawab gak usah... Terus gue kaget pas dia tiba-tiba pingsan depan pintu resto, karena panik gue berhentiin taxi dan langsung ke sini". Jelas Jisoo pada Irina, Irina tertunduk sambil memegang kepalanya, merasa khawatir dengan keadaan Zelgi.

"Karina juga bilang beberapa hari ini Zelgi ngeluh sakit tapi di abaikan sama dia". Jisoo mengusap pundak Irina lalu ia melihat ke arah Jennie yang berjalan ke arah mereka berdua.

"Gimana?".

"Belum tau, lagi di periksa". Ucap Jisoo pada Jennie yang kini duduk di sebalahnya.

"Untung tadi pak Dio bilang ke gue, karena dia liat lo sama Zelgi di bawah... Lo susah di hubungin gila".

"Boro-boro gue liat hp dalam keadaan kayak gitu". Jennie hanya menghela nafas lalu melihat ke arah ponselnya untuk mengabarkan ke beberapa direksi tentang penundaan schedule karena ia yakin Irina tak ingin pergi jika Zelgi dalam keadaan seperti ini.

Beberapa menit kemudian dokter yang menangani Zelgi keluar dan mereka berdua segara berdiri untuk menanyakan bagaimana keadaannya.

"Bagaimana dok?".

"Asam lambung pasien naik, Naiknya asam lambung merupakan kondisi yang umum, tetapi bisa menimbulkan nyeri pada ulu hati atau mulas pada area dada bagian bawah. Dan hal ini dapat menjadi lebih buruk saat berbaring atau membungkuk. Saat penyakit ini kambuh, gejala yang dirasakan dapat berlangsung dalam beberapa jam dan terasa lebih buruk setelah makan". Ucap dokter, Irina hanya mengigit bibir bawahnya setelah mendengar ucapan dokter tersebut.

"Saya akan evaluasi kembali dan menunggu pasien sadar, ohiya pasien juga ternyata menkonsumsi obat tidur itu juga memiliki efek samping jika berlebihan". Mereka bertiga hanya mengangguk.

"Kalau begitu saya permisi, pasien akan di pindahkan ke rawat inap, lebih baik salah satu dari kalian ikut dengan saya untuk hasil pemeriksaan tadi, dan sisanya bisa ikut suster ini untuk mengantar pasien ke ruangan nya".

"Gue aja, kalian tungguin Zelgi". Ucap Jisoo lalu Irina dan juga Jennie mengangguk, dokter dan Jisoo pun pergi dari hadapan mereka sedangkan mereka berdua menunggu saat suster sedang mempersiapkan kepindahan Zelgi ke ruangan rawat inapnya.

Satu jam kemudian Wendy datang bersama Karina dan mereka langsung masuk ke ruangan Zelgi dimana sudah ada Irina yang sedang memabaca buku di sofa sedangkan Jennie dan Jisoo mereka sudah kembali ke kantor karena pekerjaannya yang tidak bisa di tinggalkan.

"Gimana keadaannya, Rin?". Tanya Wendy dan Karina nampak berdiri di samping Zelgi yang masih berbaring.

Irina pun menceritakan keadaan Zelgi pada mereka berdua dan setelah mendengar hal itu tubuh Wendy lemas dia langsung duduk di sofa sambil menyandarkan tubuhnya, Irina melepaskan kacamata nya dan menatap Zelgi yang belum bangun sedari tadi.

"Zelgi memang dari zaman sekolah dulu ada masalah sama pencernaanya terus semakin parah ketika dia mengkonsumsi kopi dan rokok itulah kenapa gue kadang bawel sama dia dan suka kunjungin rumah atau apartemen nya buat liat makanan nya, tapi beberapa minggu ini memang kita lagi ada masalah di tambah sama lo juga 'kan Rin, jadi gue gak bisa ngontrol pola makan dia yang otak batu kayak dia". Irina melipat bibirnya lalu merapihkan rambut nya, entah dia harus merespon apa lagi, ia cuma berharap Zelgi lekas membaik.

Sweet Night; SeulRene AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang