24. Lampau

864 104 1
                                    


Rosè as Lara Fransisca

Rosè as Lara Fransisca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 tahun lalu...

Zelgi POV

Diem di salah satu kursi kayu tempat dimana aku baru saja menyelesaikan beberapa pekerjaan di tempat magang, gak kerasa sudah hampir 30 menit aku disini menunggu hujan reda, padahal jam 6 nanti aku harus segara ke cafe untuk mengisi acara mingguan di sana.

"Lho belum pulang Zel?". Aku menoleh ke arah perempuan yang baru saja keluar dari studio sambil mengunci pintunya.

"Belum nih, hujan. aku gak bawa payung".

"Bentar lagi udah mau malem lho, kalau di tungguin ujan kayak gini gak akan berhenti". Iya juga ya, karena sedaru tadi memang gak berhenti tapi aku gak bawa payung dan gak mungkin juga lari atau jalan ke halte sana karena lumayan jauh dari tempat aku duduk sekarang.

"Sini ikut aku aja, kamu mau ke halte juga kan?". Ucap perempuan yang aku kenal bernama Lara, dia kini sibuk membuka payung nya.

"Gapapa nih?".

"Gapapa dari pada kamu nunggu lama". Aku tersenyum dan mengangguk dan kamh pun berjalan menggunakan satu payung menuju halte.

Lara adalah teman satu jurusan denganku teman Jeffry lebih tepatnya, kita kenal karena satu tempat magang dan beberapa kali punya project bareng, Lara itu punya senyum yang manis, dia ramah dan selalu giat dalam melakukan pekerjaan, gak pernah ngeluh dan kadang dia suka bantu teman lain jika memang kesusahan.

Kita pun sudah sampai di halte, aku sedikit meringis ketika suhu dingin menusuk kulitku, aku selalu benci dingin padahal aku sudah menggunakan sweater yang cukup tebal dan celana kulot panjang.

"Kamu mau nunggu bus atau taxi?". Tanyanya setelah membereskan payungnya lalu menatapku.

"Aku nunggu taxi, kamu?".

"Tuh, aku udah di jemput papa jadi kayaknya aku duluan yah, Zel". Pamitnya padaku sambil berjalan ke arah mobil yang sudah terparkir di depan kami dan aku hanya tersenyum lalu ia pergi meninggalkan ku.

Aku memegang dadaku yang berdetak cukup cepat, kenapa ya Lara tuh selalu menatap dalam setiap kami bicara dan selalu tersenyum ketika aku menceritakan sesuatu, perhatian kecilnya yang terkadang bikin aku salting sendiri.

Beberapa menit kemudian seseorang bermotor berhenti di depanku, dia menggunakan jaket kulit dan motor gede nya. Aku tersenyum ketika dirinya membuka helm dan langsung menghampiriku.

Sweet Night; SeulRene AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang