Gomen, yamaguchi🍂

557 111 38
                                    


"Yamaguchi"

"Yamaguchi"

Tidak ada jawaban.

Pria tinggi berkacamata terus menaiki anak tangga yang entah kemana arahnya.

Tadinya ia malas untuk pergi berkeliaran sendiri tanpa temannya. Namun karena tsukishima melihat yamaguchi berjalan menaiki tangga dengan posisi membelakangi nya sendirian, tsukishima berniat menemuinya dan mengatakan 'aku disini'.

Tapi sedari tadi tsukishima terus disampaikan sosok yamaguchi berjalan melewati nya.

"Kau itu udah mati apa belum sih? Lu ngegentayangi gw terus" keluh tsukishima melihat yamaguchi berjalan masuk keruangan berpintu besi.

"Ck, nyusahin banget sih".

Tsukishima tanpa ragu masuk keruangan itu dan pintu tertutup sendiri.

Seharusnya tsukishima tidak melakukannya. Sudah tertera ada larangan didepan pintu dengan logo tengkorak menandakan ruangan itu berbahaya.

"Yamaguchi, berhentilah becanda".

"Ini bukan tempat untuk bermain" seru tsukishima lagi.

Masih tidak ada jawaban.

Pria berkacamata itu mengamati ruangan disekitarnya. Gancu, kail, tombak, dan besi berduri bergantungan didinding dalam keadaan berkarat.

Tsukishima menutup hidungnya karena ia mencium bau busuk dan anyir ditempat itu.

"Tidak ada mayat ataupun darah"

"Kenapa ada bau busuk disini?" tanyanya lagi.

"Tsukishima menghampiri jendela yang ditutupi papan berpaku. Ia mencoba mengintip dari celah celah kecil.

Gelap dan tidak terlihat apa apa. Namun tiba tiba ia merasa ada sorotan mata dari kegelapan yang sedang memperhatikan nya.

Srekkk...

Sebuah obeng panjang menembus masuk ke celah tepat tsukishima mengintip. Beruntung ia masih dapat menghindar dan mundur. Saking ngerinya ia tak sadar telah menabrak lemari dibelakangnya.

Dukk..

Tsukishima menoleh kebelakang. Pintu lemari terbuka sedikit. Mungkin tidak terkunci. Penasaran, tsukishima membuka lebar pintunya.

Bau busuk menyapa hidungnya. Matanya terbelalak melihat apa yang ada di hadapannya.

Seseorang telah mengoleksi kepala manusia dan menyimpan nya dilemari dengan masing masing kepala tersusun rapi.

Tsukishima menahan mulutnya, ia melihat salah satu kepala itu. Matanya tertuju pada kepala dengan rambut panjang namun berwajah pria dengan mata yang melotot.

"Di, dia bukannya pria tadi?"

"Apakah....."

Tsukishima melirik gelang yang ditangannya. Setelah menyadari apa yang terjadi, ia bergegas menuju pintu besi yang tertutup.

"Sial, kenapa terkunci?"

Pintu nya terkunci, seperti ada yang menguncinya dari luar. Ia terus mendobrak pintunya.

Belum sempat pintu terbuka, mulut tsukishima dibekap dengan kawat berduri. Dalam keadaan terdesak, tsukishima menyempatkan untuk melihat siapa yang berbuat ini padanya.

"Ya.....ma....guchi... " lirihnya sambil berusaha melepas lilitan kawat berduri yang mulai menjalar ditubuhnya.

Mulutnya mengeluarkan darah, ujung bibirnya terasa perih seperti akan terkoyak.

Pria yang di kira yamaguchi itu menyeret tsukishima dan melemparnya keatas meja kayu. Kawat berduri nya, disambungkan dengan kawat yang lain digulingkan ke tuas yang berputar.

"Yama...... Ngrrhhh.... "

Disaat seperti itu, terlintas sebuah ingatan kecil yang membuatnya ingin menangis.

Flashback on tsukishima pov

"Yamaguchi"

Ia menoleh.

"Tsuki? Kau mau kemana?"

Dia bertanya sambil melihat ku dari atas sampai bawah. Itu karena aku memakai setelan yang cool untuk berlibur. "Eum, aku akan ikut denganmu".

"Hah? Nanti aku beritahu yaku san".

"Tidak perlu, aku sudah memberitahu kuro tentang itu. Ia mengijinkannya".

"Uhm, baiklah ayo tsuki".

Kami pun berjalan beriringan dengan langkah santai dan bernada.

"Tsuki, kenapa tiba tiba kau ingin ikut denganku?" dia bertanya seraya menoleh ku.

"Kenapa? Apa tidak boleh?" tanyaku balik.

Ia memalingkan wajahnya, "tidak apa apa".

Kami pun berjalan dengan hening sesaat sebelum aku membuka suara lagi.

"Aku hanya takut kau kenapa kenapa. Kau selalu disampingku dan itu membuatku tenang. Jika kau tidak terlihat mataku aku bisa gila mengkhawatirkan mu".

Baru kali ini aku berbicara panjang lebar dengannya.

Aku melihat pipinya bersemu. Ia sangat lucu saat malu.

'Aku akan terus menjaga mu'

'Namun aku sendiri tidak bisa menjaga diriku sendiri. Aku mengingkari janjiku. Aku tidak bisa terus bersamamu. Maafkan aku yamaguchi'.

Flashback off, tsukishima pov off.

Dengan tega, yamaguchi menusuk mata kanan tsukishima dengan obeng dan mencongkelnya.

Aakkrrrrhhhhhh.....

Teriakan tsukishima terdebgar hingga sampai ke telinga trio kucing nekoma.

"Kalian dengar itu?" tanya pria dengan surai mirip rambut ayam.

"Aku mendengar nya" kata kenma.

Yaku hanya mengangguk. "Itu mungkin dari seseorang? Atau bukan?".

"Aku harap bukan salah satu dari teman teman kita" kuro berharap dengan cemas.

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚૮꒰˵•ᵜ•˵꒱ა‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷


Sampe sini dulu ya. Aku rasa pikiran kuro salah.
Ga seru lah kalo bukan teman mereka yang mati:v

Btw gmana cara matinya tsukishima? Serem ga? Tapi blom tau sih si garem udh mati apa blom.

Jangan lupa vote ya sehabis baca. Biar aku makin semangat bikin fanfic nya.

CARNIVAL |• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang