Salah paham🍂

443 84 4
                                    

.
.
.

Clangg...

Dubrakk...

Suara mesin diruangan tertutup membuat pria pirang ini penasaran siapa didalamnya.

"Aneh, bukannya tempat ini ga ada orangnya selain kami?"

Atsumu perlahan mendekati pintu dan mencoba mendengarkan apa yang terjadi di dalam. Hanya terdengar suara mesin beroperasi dan suara seseorang seperti mendehem.

"Mungkin aja mereka ya" atsumu yang mengira itu perbuatan mereka langsung masuk tanpa ragu.

Seorang pria dengan jas dan kacamata hitam berdiri didepan atsumu dengan posisi membelakangi. Atsumu saat itu hampir berteriak namun segera menutup mulutnya.

Pria itu tampak mendongakan kepalanya. Karena penasaran, atsumu juga mengikuti. Matanya tidak percaya apa yang dilihat.

"Kageyama!!!"

Atsumu reflek memanggil membuat pria berjas itu menoleh kearahnya dan berlari mengambil senjatanya yang ada dimeja pojok.

Belum sempat pria itu menyerang, atsumu sudah lebih dulu memukul kepala pria itu dengan tongkat baseball yang ia bawa tadi. Pria tersungkur tak sadarkan diri. Atsumu yang sudah terlalu emosi memukul kepala pria berjas dengan tongkatnya hingga kepalanya tidak berbentuk lagi.

Atsumu mendongakan kepalanya, melihat Kageyama yang dililit dengan tali atsumu dengan cepat berlari kearah mesin. Mencari tombol on/off. Namun ia hanya  menemukan tombol merah yang atsumu sendiri tidak tau apa fungsinya.

Ia menekannya dan......

Brukkhh...

Malah yang ada Kageyama terjatuh dan membentur lantai dengan keras.

"Kageyama.... "

Atsumu mendekati dan matanya terus memastikan itu benar-benar Kageyama.

Dugaannya benar, dari rambut, tinggi badan, dan setelan yang dipakainya benar-benar Kageyama. Ditambah tas yang ia bawa didekat mesin gulung.

"Oy, kau bisa bangun Kageyama?" yang ditanya hanya diam tidak bergerak sedikit pun. Mulutnya ternganga mengeluarkan sedikit cairan merah.

Tubuhnya terlilit tali tambang hingga kulitnya membengkak dan membekas merah.

"Sial, dia diikat kuat oleh orang ini hingga kehabisan nafas". Atsumu pelan-pelan membuka jeratan tali ditubuh Kageyama. Meski agak sulit, perlahan ia bisa membukanya.

Tap tap tap

Konsentrasi atsumu teralihkan ketika dia mendengar suara langkah kaki seseorang dari luar.

Matanya dengan cepat menangkap belakang lemari yang bergelar cukup lebar yang sebagian ditutupi tumpukan kabel.

Dengan susah payah ia menyeret tubuh Kageyama dan mereka berdua bersembunyi disitu.

Krieeett....

Suara decitan pintu terbuka, kaki melangkah masuk terdengar atsumu. Bahkan suara itu tidak terdengar sekali, tapi ada beberapa lagi dari luar.

Atsumu yang dalam posisi duduk mulai panik namun berusaha diam. Ia berpikir jika hanya satu orang dia bisa menghadapinya. Namun ini bahkan lebih. Terdengar langkahnya, mereka seperti sedang memeriksa ruangan itu.

Disitulah jantung atsumu mulai berdeguo kencang. Bagaimana jika mereka menemukan atsumu disini? Pastinya ia tidaklah aman.

"Kau benar-benar tidak berguna" suara berat dari seorang pria disitu.

Suara itu sangat asing di telinganya.

Atsumu tidak tau apa yang terjadi diluar sana, tapi dia bisa mendengar satu persatu suara langkah kaki keluar dari situ. Hingga seketika hening.

Perlahan atsumu mengintip apakah benar-benar tidak ada orang. Merasa sudah aman, atsumu keluar dari persembunyiannya.

Ia menghela nafas dan memandang wajah wajah Kageyama yang bengkak. "Gomen kageyama, aku datang terlambat. Dan kau sekarang sudah tidak bernafas".

Gebrakk.....

Pintu dibuka paksa yang membuat atsumu terkejut dan tertoleh kesamping.

"Apa yang...... "

"Kageyama, apa yang kau lakukan atsumu san?"

Atsumu terdiam saat kedua teman Kageyama menatapnya marah dan mungkin berpikir dia yang telah menghabisin:)

"I-itu....... "

CARNIVAL |• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang