Mati🍂

586 104 49
                                    

.
.
.

"Hus.... Hus... Hus"

Manik mantan biru muda dengan bulu hitam pekat menatap tiga orang pria dengan tatapan mengerikan. Sedangkan mereka malah menatap datar dan yang satu malah bersembunyi di belakang punggung kageyama.

"Huss... Pergii"

Pria bersurai hijau dengan bintik diwajahnya terus bersembunyi sambil sesekali melambai mengusir.

"Ka-kau takut kucing, Yamaguchi?"

"Bukan takut, tapi geli"

Sedangkan kageyama hanya diam, menahan marah karena tingkah konyol temannya.

"Berisik yamaguchi, kita hanya akan berjalan melewati lorong itu. Lagian itu hanya kucing kampung biasa" umpat kageyama kesal.

Dia berjalan sendirian meninggalkan lev dan yamaguchi yang masih mematung memandang kucing hitam.

"Lagian kucingnya cuma duduk diatas meja, kenapa harus takut" gumamnya sambil meraih gagang pintu.

Tidak terasa dia telah berjalan cukup jauh dari temannya. Dia pun keluar melalui pintu itu.

Seseorang didalam menyambutnya dengan seutas tapi ditangannya.

『••✎••』

Perlahan mata coklat kenma terbuka, menggerakan tubuh nya yang sedari terbaring diatas lantai yang dingin dan kotor. Perlahan dia mendudukan badannya. Ia mengosok matanya, memfokuskan matanya yang sembab memperhatikan sekitar.

"Bodoh, aku malah tertidur disini" gumam kenma. Matanya tidak berani melirik kearah pintu yang pastinya masih ada genangan darah yang sudah mengering.

Tapi apa boleh buat, kenma terpaksa harus melewati pintu itu agar bisa keluar jika dia mau.

Perlahan dia berdiri, melangkahkan kakinya dan memaksa kakinya untuk menginjak noda itu dilantai.

Namun bukannya segera keluar, kenma malah berdiri di daun pintu dengan wajah lesu. Kejadian itu berputar lagi di otaknya.

"Yaku san...... " kenma menutup matanya dan menghembus nafasnya pelan.

Seketika darahnya berhenti dan detak jantungnya memacu cepat saat merasakan deru nafas di leher dan telinganya.

"Kau sudah bangun? Bagaimana dengan tidurnya? Apa nyenyak?"

Kenma dengan cepat berbalik dan beringsut mundur namun orang itu mendorong kenma hingga membentur dinding dan mencekik lehernya.

Kenma yang merasa sesak mencoba melepas cengkraman pria yang ada didepannya. Tapi pria itu lebih kuat tenaganya dibanding dengan kenma.

Bagaimana tidak, ukuran tubuhnya saja berbeda jauh. Kenma berbadan kecil serta pendek, sedangkan pria itu berbadan tegap berotot agak tinggi dan jenggot yang selalu menempel di dagunya.

"Ka-kau... "

"Kenalkan, aku jhon devanus. Panggil saja aku jhon. Dan kau......biar ku tebak. Pasti kenma kan?" kata jhon basa basi sok asik.

(Note: jhon nama karakter yang aku buat sendiri sekaligus nama musuh bebuyutanku-_-)

"Ada apa dengan tatapan itu?" jhon memperlihatkan smirk liciknya.

CARNIVAL |• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang