extra part 2

370 57 13
                                    

Dua tahun sebelum carnival ditutup.....

Siang hari yang panas, suasana carnival makin ramai pengunjung. Banyak anak-anak berkeliaran diluar maupun di dalam carnival. Terlihat toko eskrim disebelahnya pun sangat padat pengunjung.

"Eskrim vanila satu, coklat satu. Ga pake lama, cepetan"

Kedua eskrim yang dipesan tadi segera datang ke lelaki yang menunggu dibangku depan toko. Ia tampak menyantap eskrim coklatnya dengan lahap sesekali menoleh ke gerbang carnival. Ternyata ia sedang menunggu seseorang yang memesan tiket untuk masuk ke carnival.

Selang beberapa menit, tepat setelah si lelaki menghabiskan eskrimnya, seorang wanita dengan pakaian musim panasnya menghampiri n lelaki itu. Lalu duduk dikursi depan meja berpayung secara berhadapan.

Wanita itu meletakkan dua gelang tiket dimeja. Lalu dengan santai menyantap eskrim vanila yang tersisa.

"Apa ini? Bentuknya aneh" ujar lelaki bersurai hitam cepak nanti tampan. Lukie Algaza.

"Itu tiket masuknya. Kau harus memakainya seperti gelang. Ada namamu disitu, jangan sampai tertukar" balas Irena Algaza, kakak dari lukie yang memiliki paras cantik kan mulus.

Anjay:)

"Ha? Baru tau aku ada tiket masuk seperti ini" lukie tertawa melihatnya. Tapi pada akhirnya dipakai juga olehnya.

"Udah jangan banyak bacot, kuy masuk" iren beranjak pergi meninggalkan lukie yang masih sibuk dengan gelang masuknya.

"Oy ir..... Tunggu" ia segera berlari menyusul iren yang sudah berada didepan gerbang memakai gelang tiketnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di carnival, dua saudara Algaza ini berjalan beriringan. Mereka terlihat seperti pasangan yang mesra, si pria yang tinggi dan tampan dan si wanita yang tingginya sebatas bahu pria. Namun kenyataanya mereka kakak beradik yang sering berdebat, apalagi iren yang mempunyai sifat bawel, cerewet dan tidak sabaran.

Sedangkan lukie, adiknya bersifat santai, kepoan, suka jahilin iren. Walau dia seorang adik, sedari kecil lukie tidak pernah memanggil iren "kakak".

"Ir, aku lapar..... Beli makanan gitu kek" keluh lukie.

"Ck, aku juga lagi nyari tempat buat duduk" balas iren dengan nada kesalnya.

"Daritadi jalan terus, capek tau"

Iren hanya diam, wajah juteknya mulai terlihat. Dia hanya tidak suka duduk ditempat yang ber kerumunan.

"Padahal tadi banyak tempat buat duduk"

Iren menginjak kaki lukie yang membuat adiknya itu meringis kesakitan. Teriakan lukie membuat banyak orang melihat mereka berdua.

"Bisa diem ga sih, capek tau dengerin kau ngoceh aja. Kalo mau sana noh jalan sendiri, cari makanan sana" iren langsung pergi tanpa memperdulikan lukie yang memanggil namanya.

"Tunggu ren.... " lukie berlari menyusul iren. Lagi.

Cukup lama mereka berjalan, cuaca makin panas. Membuat lukie merasa bosan. Daritadi belum ada satu wahana pun yang mereka mainkan. Bahkan belum jajan sama sekali:(

Satu wahana yang membuat lukie melihatnya tanpa henti. Ia mempunyai ide agar iren mau mengikutinya. Ia langsung menarik tangan iren yang marah itu. Lukie tau jika dia izin, iren pasti tidak akan menyetujuinya.

Skip sampai didalam rumah hantu....

Cahaya redup yang menyinari dalam rumah hantu itu sama sekali tidak membuat iren takut. Ia malah menatap datar kedepan, masih tidak ingin berbicara dengan lukie karena tangannya ditarik paksa. Lukie sendiri sedari tadi heboh dan ketakutan sendiri walau ada orang lain yang bersama mereka.

CARNIVAL |• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang