Ketemu! 🍂

383 86 9
                                    

.
.
.
.
.
Daichi dan suguru berjalan berdua dikegelapan yang hanya dibekali masing-masing senter. Perjalanan mereka agak sulit dilalui karena tanah yang lembek dan basah.

Byurrr.....

Ditambah hujan deras turun tiba-tiba. Membuat kedua kapten ini basah kuyup dan bahkan sulit untuk melihat jalan. Samar Samar dibelakang mereka seorang pria tinggi memantau mereka.

"Akh... Sial. Ditengah malam malah hujan begini" keluh suguru. Mereka segera menepi kesalah satu wahana untuk berteduh.

Daichi hanya menghela nafas dan tetap memperhatikan sekitarnya. Hingga matanya menangkap sesuatu yang membuat ia tersentak.

"Aku menemukannya, suguru!"

Suguru yang sedang membersihkan jasnya menoleh ke Daichi dengan tatapan bingung. "Hah?"

"Lihat disana" daichi menunjuk jalan di depan mereka. "Disini hanya ada mereka kan. Dan jalan itu belum kita lewati tadi. Sekarang ada banyak jejak kaki".

"Bagaimana bisa kau melihatnya?"

"Itu mudah" daichi mengarahkan senternya kearah jalan berlumpur itu.

"Mungkin mereka melewati jalan yang lembab, hingga tanahnya menjadi lembek dan meninggalkan bentuk kaki mereka".

"Sepatu"

"Iya, itu...... Dan hujan membuat jejak mereka tergenang air".

Suguru tersadar akan hal itu. Penjelasan Daichi ada benarnya juga. Tanpa basa basi suguru langsung berlari mengikuti jejak itu diikuti Daichi dari belakang.

Daichi hanya tersenyum. Dia tau suguru pasti berpikiran sama dengannya.

Mereka tidak tau kalau jejak itulah yang membawa menuntun mereka dimana temannya berada.

『••✎••』

Brakkhhh....

Pintu dibuka paksa, suguru yang melakukannya. Didalamnya tidak terlihat apa apa, hanya gelap dan banyak genangan air dimana-mana.

Meski ragu, daichi dan suguru mencoba masuk perlahan. Memperhatikan sekitarnya dan......

Kriieett...

Suara aneh muncul namun hanya suguru yang mendengar nya. Merasa aneh, kapten mata sipit itu menghentikan langkahnya.

"Daichi, tunggu.... "

Yang dipanggil langsung menghentikan langkahnya dan menoleh "ada apa suguru?"

Suguru menatap tajam jalan didepannya. Kepalanya menoleh kesana kemari seperti mencari sesuatu. Hingga matanya melihat benda yang langsung diraihnya.

"Suguru, apa yang kau lakukan?" ia melihat pria itu mengambil sebuah balik kayu dan mengangkatnya ke atas.

"Nanti kau tau" balok itu dilempar kedepan dan terlihat lantai ditempat balok itu jatuh ambruk. Membuat lantainya roboh dan meninggalkan lubang besar disana.

Daichi yang baru menyadari hal itu hanya terdiam mematung. Mulutnya tidak bisa berkata kata karena saking terkejutnya.

"Sudah kuduga, suara itu pasti berasal dari lantai ini karena kami berjalan mendekatinya. Ini seperti jebakan atau mungkin karena inilah penyebab mereka hilang?" gumam suguru.

Flashback off

Jhon terus melayangkan pedangnya hingga membuat suguru sedikit kewalahan. Sekarang banyak luka gores ditangan dan wajahnya akibat gesekan pedang jhon.

Daichi yang lebih dulu mengamankan atsumu yang terluka, ikut membantu melawan pria psikopat gila ini dengan tombak yang dia temukan diatas tadi.

"Cih, dua lawan satu ya. Tidak masalah!" jhon turun jongkok, merentangkan satu kakinya dan memutar tubuhnya hingga kakinya menjatuhkan kedua kapten itu.

Dia tersenyum, mengangkat pedangnya tinggi-tinggi lalu menusukannya ke paha kanan daichi.

"Aakhhh... "

Darah mengalir deras membasahi celananya. Suguru langsung menendang jhon menjauh hingga pedangnya pun tercabut dari kaki daichi.

Daichi memegangi kakinya, meringis menahan sakit dan kebas yang luar biasa. Namun jhon masih belum kalah, ia masih harus bangkit menghadapinya.

"Menunduk kalian berdua!!"

Daichi dan suguru menoleh dan segera menunduk begitu mendengar suara itu. Kita shinsuke bersama lima orang tentara segera datang dan menghujani jhon dengan tembakan peluru. Seketika ruangan itu dipenuhi dengan suara tembakan beruntun dan peluru kosong banyak berjatuhan.

Tidak butuh waktu lama, setelah merasa jhon sudah terpojok 3 tentara itu langsung bergegas mendekati jhon dan mengamankan nya, mengikat tubuhnya dengan rantai dan menjauhkan pedang itu darinya yang segera dipegang oleh kita.

"Bawa dia keluar dan amankan! Daichi, suguru kalian bisa berdiri?"

"Yeah... Aku masih bisa berdiri dan Daichi akan kubantu saja dia" ucap suguru yang membantu Daichi bangkit dan segera mengalungkan lengannya.

"Baiklah" kita berjalan pergi mengikuti para tentara yang membawa jhon, diikuti  Daichi dan suguru juga dari belakang.

『••✎••』

Bughhh...

Satu pukulan keras melayang ke perut kuro, dibalas pukulan lain dari lev dan bokuto untuk si pelaku. Makhluk yang mereka hadapi adalah pria dengan topeng tengkorak. Meski tidak bersenjata, pria itu cukup kuat dalam bertarung dengan tangan kosong.

Entah darimana ia muncul, pria bertopeng ini muncul saat mereka bertiga berjalan dan langsung mencakar punggung lev. Untungnya kuro langsung menyadarinya dan menjauhkan lev dari pria gila itu.

Tubuh kekarnya ambruk, tangannya memegang perutnya yang terasa sangat kebas. Perlahan matanya menutup dan hanya bisa sedikit melihat lev dan bokuto yang sedang mempertahankan diri.

Sebelum matanya tertutup seluruhnya, ia sempat mendengar suara wanita menyuruh mereka berhenti dan beberapa langkah kaki yang berlari mendekat. Lalu pandangannya menggelap.

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚૮꒰˵•ᵜ•˵꒱ა‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷

Hai readerss..... Apa kabar kalian?
Moga baik" aja ya.

Kangen ga samaku? Atau kangen sama lanjutan ceritanya? Dua duanya ye kan.

Maaf beberapa hari lalu aku ga up, soalnya aku berpergian jauh jadi ga sempat buat ngelanjutin ceritanya.

Kali ini aku double up biar kalian puas. Dan kalian tau? Sebentar lagi bakalan tamat. Coba tebak endingnya gmana.

Hehe.... Seperti biasa, jangan lupa tinggalkan jejak ya^^

CARNIVAL |• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang