Terungkap🍂

472 103 7
                                    

"Hah... Hah.... Hah.... "

"Hah.... Hah.... Untung.... Aja... Selamat... "

Kedua kucing pendek ini kelelahan setelah berlari dari kejaran makhluk gila itu.

Yaku dengan cepat menutup pintu dan menghalangi nya dengan papan panjang. Karena takutnya makhluk itu menghampiri mereka dan entah apa yang terjadi.

"Yaku, liat ini".

Yang dipanggil menoleh kearah suara. Kenma melangkah maju tidak percaya. Begitu juga yaku.

Ternyata mereka berada di ruangan pengawas. Atau seperti ruangan khusus untuk mengawasi tempat itu. Banyaknya computer dan layar CCTV membuat mereka yakin tentang hal itu..

"Kurang ajar" yaku mengambil tongkat sapu yang kebetulan ada di belakang pintu. Tapi kenma menahan tangan yaku.

"Tunggu yaku, aku akan periksa sebentar" kenma mengatakan itu dengan tatapan meyakinkan.

Yaku terdiam sebentar, "terserah" yaku yang bt menghindar dari situ. Memilih untuk duduk dipojokan.

Kenma duduk dikursi depan komputer dimeja. Bukan cuma satu komputer, bahkan lebih banyak disitu. Tidak sedikit juga layar yang menampilkan gambar mereka semua. Bahkan teman teman nya. Kenma memasang headset ditelinganya, mengetik sesuatu disana. Ia mendekatkan layar yang menghubungkan komputer dan kamera. Ia yakin video disitu pasti dari CCTV yang ada disini.

Yaku yang tertarik melihat kenma fokus ke layar, menghampiri nya.

"Apa yang kau cari?" tanya yaku melihat kenma dengan cekatan mengetik keyboard nya.

"Aku berusaha memfokuskan kameranya agar bisa dilihat agar bisa dilihat" kata kenma masih fokus ke layar.

"Maksud nya?" tanya yaku yang masih bingung.

"Videonya kan buram, jadi aku berusaha membuatnya lebih fokus agar lebih terlihat jelas isi videonya" jelas kenma.

Kenma menge zoom rekaman itu lalu meng HD kan nya. Disitu jelas terlihat siapa saja yang ada rekaman itu.

"Ouh begitu" yaku akhirnya paham.

Kenma hanya diam, lalu bergumam pelan "itu teman kita".

"Benar, mereka dimana?"

"Entahlah, tapi lihat kuro".

"Mana?"

"Itu".

Dilayar itu hanya terekam aktivitas yang mereka lakukan. Bukan mereka yang terlihat. Karena dilayar terpampang jelas, nama dan umur di rekaman itu.

"Rekamannya aneh ga sih" kata yaku curiga. Dilayar tertulis itu rekaman oleh kuro, namun yang tersiar hanyalah menampakan ia berjalan tanpa terlihat wajahnya.

Kenma menanggapinya dengan gelengan "aku tidak tau".

Dilayar yang lain ada rekaman yang hanya terlihat tangan diatas keyboard komputer. Ada terlihat sedikit wajah seseorang. Kenma merasa ia mengenalinya, ia melirik tangannya seketika wajahnya berubah.

"Ya-yaku san..... " yaku menoleh ke kenma. Ia melihat raut wajah kenma yang ketakutan.

"Ada apa ken?"

"Aku rasa ada yang aneh dengan carnival ini".

"Maksudnya?"

"Kita tidak lagi di carnival, kita diculik. Kau sadar ga sih?" kata kenma yang setengah berteriak.

"Tenanglah ken, aku tau kau ketakutan. Tapi mungkin ini cuma pran-"

"Prank? Ini cuma prank? Dan semua kejadian ini kau bilang prank?" kenma memotong pembicaraan yaku.

Yaku hanya terdiam.

"Hei morisuke, lihat itu" kenma menunjuk layar yang diatas menayangkan aktivitas seseorang. Dilihat dari namanya, itu adalah Yamaguchi. Ia terlihat seperti menggerakkan tangannya diatas badan seseorang.

"Kau mengerti? Itu Yamaguchi, tangannya yamaguchi".

"........."

"Sudah jelas kamera itu ada ditangannya. Gelang ini" kenma menunjukan gelang yang ada ditangan kirinya.

Yaku juga melihatnya. Ia mencoba menggerakkan tangannya kesampibg kepala kenma, lalu menoleh ke layar yang bernamakan dirinya. Ia terbelalak tidak percaya.

"Berarti..... Selama ini kita di..... Perhatikan?" yaku terlihat gemeteran.

"Yah..... Dia selalu mengetahui keberadaan kita. Seseorang mengawasi gerak gerik kita. Lalu menentukan target dan melenyapkannya" kata kenma. Kali ini suaranya lebih rendah dengan tatapan mata sayu nya.

Yaku melirik kenma, "melenyapkannya?" tanya yaku bingung.

Kenma menunjuk ke layar bernamakan tsukishima dan akashi. Layarnya tidak merekam apapun. Malah menghitam seperti tidak menyala.

"Jika layarnya mati, itu artinya mereka mati" ucap kenma yang membuat yaku menutup mulutnya tidak percaya.

"Tidak........tidak mungkin" lirihnya.

"Jika mau akan ku mundurkan rekaman mereka berdua-"

"Tidak, kau jangan melakukannya" cegat yaku. Entah mengapa rasanya ia marah, sedih, dan tidak Terima menjadi satu. Dalam hatinya yaku berniat membalas dendam pada pelakunya. Namun ia sendiri tidak tau siapa yang melakukannya. Atau bahkan sekedar percaya perkataan kenma ia saja ragu.

Gebrakk....





ˏ⸉ˋ‿̩͙‿̩̩̽‿̩͙‿̩̥̩‿̩̩̽‿̩͙‿̩͙‿̩̩̽‿̩͙‿̩͙‿̩̩̽‿̩͙‿̩̥̩‿̩̩̽‿̩͙‘⸊ˎ




Dikit lagi........ 😶 masuk ke konfliknya. Jangan lupa vote ya^^

CARNIVAL |• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang