Setelah hari itu, umji menjadi sangat pendiam, bahkan ia tak peduli dengan dirinya. hanya berdiam di kamar yang akan menjadi kamar anaknya. yewon. anak nya tak tau keberadaannya dan ia tidak bisa menerima kehilangan anak yang sudah ia tunggu kehadirannya. sungguh ini adalah sakit yang paling pedih. lebih pedih daripada saat ia melahirkan anaknya.
Jun juga berdiam diri. menyalahkan diri atas keputusannya meninggalkan anaknya di gubuk itu. Jun bahkan tidak bisa bertemu dengan umji karena umji begitu marah padanya.
hampir 2 tahun umji tidak mau satu kamar dengan jun. karena masih sangat terluka atas kehilangan yewon. sejujurnya umji tidak marah pada jun, ia marah pada dirinya sendiri karena dirinyalah yang mengusulkan untuk meninggalkan yewon di gubuk walaupun jun sudah memaksa untuk tidak meninggalkan yewon disana. umji menyalahkan dirinya sendiri.
''luka antara kamu dan umji pun masih sangat segar jun...''tambah namjoo
Jun menatap umji yang merundukkan kepalanya. bagaimana dengan seseorang yang akan menjadi ayah dan ibu untuk seorang gadis remaja tengah. benar, sebelum mereka bertanya pada yewon apa mau gadis itu. ada baiknya mereka berdualah yang memulihkan diri.
Jun menghela nafasnya lalu menarik yewon lalu memeluknya erat. memang kondisi keduanya sangat tidak baik baik saja. terlihat baik diluar padahal didalam begitu terluka.
''ayah sangat ingin yewon tidak terlalu terkekang, tapi ini sangat sulit sayang...''
Yewon menatap namjoo dengan tatapan tidak mengerti, kenapa ayah dan ibunya terlihat sangat terluka dan putus asa?
''samchon, sebenarnya ayah dan ibuku sakit apa?kenapa mereka terlihat sangat terluka?''
yewon menyimpan rubiknya. Dan menatap kedua orangtuanya yang tampak linglung dengan pertanyaan yang Yewon ajukan pada Namjoo. Namjoo tau disini ia berperan menjawab semua pertanyaan yang dirasa tak bisa dijawab oleh Umji dan Jun.
"Kehilanganmu 15 tahun yang lalu adalah luka dan depresi terbesar ayah dan ibumu Yewon,mereka berdua mengalami hal itu ketika masih dalam usia remaja, usia yang sangat labil dan rentan untuk siap dalam menghadapi masalah besar seperti itu...sulit menghilangkan trauma Dan sakit yang sudah bersarang 15 tahun lamanya dalam waktu sekejap. Ayah dan ibumu memerlukan dirimu untuk membuat mereka lebih baik. Bisa dikatakan kamu akan terus 'menempel' pada mereka berdua sampai mereka percaya pada diri mereka sendiri untuk melepaskan mu"
Yewon diam,menatap intens ayah dan ibunya yang duduk diam dengan mata sayu mereka. Tangan kanan dan kiri Yewon digenggam oleh ayah dan ibunya erat.
"Meskipun aku tau kamu begitu menginginkan kamar sendiri dan ingin diperlakukan seperti gadis remaja pada umumnya,dan tidak dikekang. Tapi akan sangat sulit untuk ayah dan ibumu Yewon. Mereka tidak akan melepaskanmu begitu saja setelah apa yang terjadi. Paman harap Yewon mengerti dengan kondisi ayah dan ibumu yaa"
Yewon kembali menatap ayah dan ibunya lalu beralih pada Namjoo. Yewon tersenyum lalu mengangguk.
"Aku berjanji aku tidak akan kemana mana!!!"
Namjoo tergelak bukan main melihat ekspresi Yewon yang polos dan sungguh-sungguh. Jun dan Umji tersenyum gemas. Gadis kelas 1 SMA itu bak bayi menggemaskan Dimata pasutri muda itu.
.
.
.Seorang pria dengan setelan pakaian serba hitam memukuli sak tinju yang ditempeli foto Siwon dan Chanmi. Dendamnya atas bangkrut nya perusahaannya. Walaupun berhasil membuat Yewon terpisah dari keluarganya namun ada ketidakpuasan pria itu karena tidak berhasil membawa kepala Yewon ke hadapan kakek kakek muda itu. Tidak mungkin menumbangkan perusahaan keluarga itu apalagi mereka sudah menjadi satu keluarga semenjak anak anak mereka menjalin kasih ditambah lagi Jun dan Umji sudah menikah dan memiliki anak. Maka dari itu satu satunya jalan adalah membuat 'sumber kebahagiaan' keluarga itu Yewon mati dan membawa kepala gadis muda itu. Obsesi pria itu untuk membunuh cucu pertama keluarga itu semakin besar ketika Yewon kembali pada keluarga itu.
"Akan kubunuh cucu kesayangan mu itu Siwon, Chanmi!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seriously?!!You Are My Birth Parent?
RomanceBagaimana bisa seorang wanita yang pantas kupanggil 'eonnie' ternyata adalah ibuku??? lalu Bagaimana dengan seorang pria yang lebih cocok kusebut 'oppa' ternyata adalah ayahku?? Sebenarnya siapa mereka?mengapa mereka mengaku ngaku seperti itu??