2. Kelahiran Baby Yewon

586 43 0
                                    

Usia kandungan umji sudah masuk bulan ke 8. Tubuh umji sesungguhnya menolak perubahan drastis ini. Umji sangat lemah dan tidak bisa berbuat apa apa selain berbaring di tempat tidur karena kandungan nya yang semakin besar. Jun tak pernah beranjak dari samping umji. Ia terus mengusap perut umji yang katanya sangat sakit karena beberapa kali bayi di dalam perut menendang nendang menunjukkan eksistensi nya. Umji menatap wajah Jun yang terpejam dalam posisi duduk. Tangan kanannya menumpu dagu dan tangan kirinya mengusap ngusap perut umji.

"Jun..."umji mengusap tangan Jun yang ada diatas perutnya lemah. Jun langsung membuka matanya yang merah karena mengantuk lalu mendekati umji

"Apa???mau sesuatu??"Jun langsung menawarkan bantuan sembari mengusap kepala umji dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya bergenggaman dengan tangan umji diatas perut buncit itu

"Tidurlah...aku tidak apa apa"

"Jangan khawatirkan aku...aku baik baik saja...tidurlah...aku akan mengambil kopi di dapur dan air untuk mu...tunggu yaa"Jun mengecup kening umji lalu turun dari kasur dengan berlari ke dapur mengambil kopi untuk nya begadang dan air putih untuk umji

Itu adalah rutinitas Jun sebagai suami siaga. Remaja laki laki itu bersikap seperti suami pada umumnya. Ia mengurusi umji dalam berbagai hal. Bahkan dalam urusan di kamar mandi pun Jun turun tangan meskipun ia dibantu orangtua dan kakak mereka. Namun jika tengah malam seperti ini jun lah yang berperan aktif. Umji sering kali terjaga tengah malam dan merintih sakit di perutnya dan Jun lah yang bisa umji andalkan jika hal itu terjadi.

Seperti sekarang,pukul 1 pagi. Jun menyuapi umji yang ingin makan buah apel. Dengan telaten Jun menyuapi nya meskipun ia sangat mengantuk.

"Kira kira nanti ketika kita berusia 30 tahun,dia sudah seusia kita sekarang..."ucap Jun sembari mengusap perut umji. Umji yang bersandar di bahu Jun itupun ikut mengusap perutnya diatas tangan Jun yang masih setia mengusap usap perutnya

"Hmmm... seperti kakak adik yaa kalau dibayangkan"tambah umji dengan sedikit tawa nya. Jun mengecup kepala umji lalu menggenggam tangan umji

"Aku mencintai mu umji-yaa"ucap Jun berbisik

"Aku juga mencintaimu Jun"umji semakin menenggelamkan wajahnya di leher Jun

"disaat kita masih berusia 30 tahun anak kita sudah mau masuk SMA,dan ketika dia akan kuliah kita berusia 33 tahun. Lalu ketika dia sarjana kita berusia 37 tahun..."Jun seolah kembali menerawang dimasa depan bagaimana anak mereka tumbuh nanti

Umji tertawa pelan lalu kembali mengusap perutnya.

"Dia perempuan...kau sudah tau?"ucap umji berbisik

"Hmm..."Jun menganggukkan kepalanya

"Sudah memikirkan nama untuk untuk bayi kecil kita?"tanya umji lagi

"Sudah..."Jun balas berbisik

"Apa?"

"Rahasia...aku akan memberi tahu nya ketika dia sudah lahir"

Umji berdecak kesal. Jun memang tidak mengubah sifat menyebalkan nya. Umji memukul lengan Jun lalu kembali memeluk Jun erat

"Setelah dia lahir...aku mengijinkan mu untuk kembali berlatih di agensi"

Jun menoleh kearah umji dan memasang wajah kagetnya. Pasalnya Jun sudah tidak terlalu memikirkan hal itu. Meskipun ia sedikit sedih harus melepas mimpinya. Umji juga melepas mimpinya menjadi seorang idol karena hamil. Jun tidak mau enak sendiri,ia tidak mau umji menanggung nya sendiri.

"Aku tidak apa apa dengan itu...kamu Dan bayi kita adalah mimpi ku sekarang...aku menjadi ayah yang baik untuknya dan suami yang baik untukmu umji-yaa"

Umji lagi lagi dibuat jatuh cinta. Benar usia mereka bahkan masih 14 tahun. Tapi rasa cinta diantara keduanya sangat lah kuat. Jun tidak goyah sedikit pun dan umji juga terlihat kuat dengan perubahan tubuhnya.

Seriously?!!You Are My Birth Parent?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang