4. Hilang

274 31 1
                                    

Baru saja 3 bulan mereka bahagia telah memiliki seorang bayi yang menggemaskan. Umji dan Jun harus bisa menerima fakta baby Yewon di culik oleh saingan bisnis Siwon dan Chanmi. Ntah bagaimana Yewon yang saat itu tengah berada di rumah sakit untuk melakukan imunisasi dan check kesehatan rutin tiba tiba saja lengah dari pengawasan baby sitter dan bodyguard yang sudah ditugaskan untuk stand by di dekat bayi itu.

Umji sedari tadi menangis terisak di pelukan Namjoo,Jun emosi. Semua barang yang ada diruang tengah habis di hancurkan oleh remaja laki laki itu. Tak tau harus bagaimana,tak tau harus mencari keberadaan bayi nya dimana. Ditambah umji yang sudah 2 kali pingsan. Harusnya Jun dan Umji ikut ke rumah sakit dan menunda belajar nya. Home schooling tidak membantu sama sekali.

"Maaf kan kami nona muda...bibi lengah..."

Sedangkan bodyguard yang seharusnya mencegah hal ini terjadi juga sudah babak belur oleh bogeum. Naeun berusaha membuat adik laki lakinya itu berhenti melampiaskan amarahnya. Ruang tengah itu sudah aku berbentuk. Guci yang harganya selangit sudah menjadi bagian kecil pecahan kaca.

Siwon dan Chanmi masih sibuk mencari keberadaan cucu mereka, dengan bantuan Intel dan beberapa detektif. Berharap mereka bisa menemukan kemana dibawanya Yewon. Cctv rumah sakit juga mendadak hilang.

"Aku tidak mau tau...!!!!yewonie harus ketemu hari ini jugaaaa!!!"pekik Yewon lalu melepaskan dirinya dari Namjoo dan berlari ke kamarnya

Tangan Jun sudah berdarah darah. Tak ada raut kesakitan di wajah remaja laki laki itu. Dadanya naik turun, amarahnya masih diubun ubun. Jun berjalan cepat keluar rumah berniat mencari sendiri keberadaan anaknya yang entah dimana.

"Heii Jun...kemana???jangan keluar" Namjoo mengejar Jun namun Jun menghiraukan nya


Bayi yang menjadi sumber kepanikan keluarga kaya raya itu saat ini ada di sebuah gubuk di tengah kebun Teh di desa pinggir Seoul. Seorang anak buah suruhan dari musuh bisnis kakek si bayi memutuskan untuk tidak membunuh bayi itu. Ia meletakkan bayi itu di gubuk dan melihat dari jauh dan memastikan bayi itu ditemukan oleh orang yang tepat. Ia merasa tidak tega membunuh bayi perempuan yang masih sangat sangat kecil itu.



Umji masih saja menangis memikirkan bayinya yang sudah 15 hari menghilang. Menolak segala rayuan untuk makan. Umji hanya menginginkan bayinya. Persetan dengan makan. Kondisi Jun tak kalah menyedihkan,namun Jun berfikir harus bangkit terlebih dulu agar umji bisa ia kendalikan.

"Umji yaa..."Jun masuk ke kamar dengan membawa sarapan roti dan susu untuk istrinya

"Ayo makan..."

"Aku tidak mau"

Jun diam. Menatap keadaan umji yang sangat menyedihkan. Tidak makan berhari hari, pipinya mulai tirus. Jun memejamkan matanya. Merundukkan kepalanya menahan tangis.

"Aku mohon...kau harus makan agar kita ada tenaga untuk mencari Yewon"kali ini diiringi dengan isakan,Jun menyuruh umji untuk makan

Umji yang awalnya hanya menatap kosong jendela kamar itupun menoleh kearah Jun yang sudah merundukkan kepalanya sembari menangis. Umji tiba tiba saja merasa bersalah karena sudah menghiraukan Jun dan memilih larut dalam rasa sedihnya.

Umji menggenggam tangan Jun lalu menghapus airmata suaminya.

"Jun maafkan aku..."umji ikut terisak,keduanya berpelukan erat setelah nya. Menangis bersama memikirkan bayinya yang entah dimana sekarang

Yoona Dann Siwon melihat dari celah pintu kamar yang terbuka. Mereka merasa gagal melindungi anak mereka dan cucu kecilnya yang lucu. Siwon menghapus airmata yang tiba tiba saja keluar tanpa permisi. Sampai sekarang ia belum berhasil menemukan jejak pencuri yang menculik Yewon. Yoona memeluk suaminya seolah merasakan apa yang Siwon rasakan saat ini.





"Semua ini bisa jadi adalah ulah seokjin. Pradugaku kuat padanya karena dialah yang paling terdampak atas penyatuan perusahaan kita. Naeun dan Ji-won adalah salah satu korban seokjin yang pernah diculik. Keberuntungan karena mereka berdua bisa bela diri dan melawan..."ucap Chanmi

Taeyeon menemani umji di kamar bersama Yoona dan Jun. Siwon memijat kepalanya yang berdenyut-denyut. Pusing memikirkan keberadaan cucunya.

"Tapi kenapa tidak ada email ancaman yang datang?"Siwon berucap frustasi

Keduanya kembali diam. Hanya satu yang mereka takutkan. Penculikan ini membunuh cucu mereka.








Bokseon. Seorang janda tua yang tengah membuatkan susu untuk seorang bayi manis yang baru saja ia temukan di kebun teh tempat nya bekerja. Tiba tiba saja selesai bekerja ia mendengar tangisan keras seorang bayi dari arah pondokan yang ada ditengah kebun teh. Awalnya bokseon ragu untuk mendekat tapi tangisan bayi itu semakin keras dan terdengar pilu. Benar saja ada seorang bayi disana. Bokseon langsung bergegas membawa nya pulang. Bayi itu tampak menggigil.







6 bulan berlalu,tak ada kabar tentang bayinya. Umji mengurung diri sembari memeluk baju bayinya. Gadis 15 tahun itu harus merasakan kehilangan anak diusianya yang masih remaja. Jun masih terus berusaha mencari bayinya di bantu ayahnya dan kakaknya. Tak ada kata menyerah. Melihat umji seperti mayat hidup membuatnya tak sanggup. Jun berusaha untuk tetap mencari meskipun mustahil. Yewon harus ketemu baik dalam keadaan hidup atau mati sekalipun. Bersumpah akan menghukum berat pelaku penculikan Anak nya.





"Yewonie...eomma pogosippo...hikkss" umji menenggelamkan wajahnya di antara lutut kakinya




Seriously?!!You Are My Birth Parent?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang