5. growing up

270 27 1
                                    

Bokseon sangat senang melihat hasil belajar cucu perempuan nya. Memuaskan. Tidak ada cacat pada poin yang didapat. Hanya ada satu mata pelajaran dengan poin 97, selebihnya bersih 100 poin.

Miskin dan tidak punya koneksi apapun. Bokseon hanya mengharapkan cucunya bisa belajar setinggi tingginya. Kalau bisa sampai sarjana atau master. Itulah alasannya tetap giat mencari uang meskipun sudah diusia senja.

"Yewon hanya butuh 2 tahun untuk menyelesaikan sekolah menengahnya nyonya bokseon. Beberapa prestasi yang sudah Yewon capai mendukung nya untuk bisa merebut salah satu beasiswa untuk sekolah SMA di Shinwa. Usianya cukup memumpuni untuk meneruskan ke jenjang menengah atas..."jelas kepala sekolah pada bokseon. Wanita tua itu tersenyum bangga pada gadis 15 tahun yang duduk disebelahnya.

"Yewonie...selamat yaa...kau akan meneruskan sekolah mu full beasiswa di Shinwa"

"Terimakasih saem..." Senyum merekah gadis itu begitu manis dan cantik. Tampak bahagia sudah berhasil membuat neneknya bangga.

Yewon,bayi yang hilang 15 tahun yang lalu sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik, pintar, dan baikm attitude nya juga sangat bagus. Tak ayal banyak sekali  anak laki laki sebaya dirinya menyukai Yewon. Bertutur kata lembut dan sangat menyayangi neneknya. Yewon adalah gadis sempurna. Keterbatasan ekonomi akan menyusut kan niatnya untuk belajar dengan giat dan meraih apa yang ia ingin capai. Yewon adalah gambaran halus kedua orangtuanya yang tak pernah lelah mencari keberadaan bahkan sampai saat ini. 15 tahun sudah berlalu.

Umji dan Jun berusia 29 tahun,tahun ini. Pernikahan yang sudah 15 tahun tak mengendurkan kemesraan yang ada. Terlalu tua untuk mengatakan mereka berdua sudah tua. Bahkan setelah Yewon hilang dan tidak ditemukan. Keduanya memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi. Hidup layaknya pasangan yang baru saja berkenalan lalu berkencan. Seperti itulah Jun dan Umji saat ini. Mungkin tak ada yang menyangka keduanya sudah 15 tahun menikah di usia yang masih 29 tahun.

Wajah babyface umji harus diakui oleh semua orang dapat membuat pria diluar sana menjadi bodoh dan dugu. Melakukan berbagai cara agar bisa bersanding dengan anak bungsunya Siwon Choi. Manakala mereka tidak tau bahwa umji sudah menjadi istri orang.

Tubuh tegap,wajah tegas dan sikap dingin Jun menjadi daya tarik yang kuat bagi kaum hawa. Bagaimana bisa perempuan menolak pesona mematikan Jun. Tampan,muda,kaya, pintar dan misterius. Membuat para wanita penasaran. Sial,junhan,suami Umji Choi sangat hot.

FYI, keduanya sudah memiliki anak. Junhan Kim dan umji Choi,mereka sepasang suami istri yang sudah memiliki anak. Sekedar mengingatkan saja.

"Aku berusaha sabar untuk tidak mencongkel mata pramugari yang barusan lewat"umji menggerutu tak jelas pada Jun yang duduk diam di sampingnya

Duduk berdua di ruang tunggu VIP bandara yang berdinding kaca. Suami istri muda Kim Junhan dan Choi Umji menunggu penerbangan mereka dari Jeju kembali ke Seoul setelah berlibur berdua di pulau indah itu.

"Apa lagi sayang.. aku bahkan tidak melakukan apapun dan diam disampingmu"Jun menutup tabletnya dan memiringkan badannya kearah istri nya itu

"Aku tidak suka ada pramugari di airlines... pakai pramugara saja"

Ini yang Jun suka,semakin bertambah usia mereka,semakin menggila juga Jun pada istrinya ini. Jun menarik pinggang umji sehingga tak ada jarak diantara keduanya

"Aku juga sedang menahan diri untuk tidak mencongkel mata keranjang pramugara dan pilot itu ketika lewat dan menatap mu sangat dalam"bisik Jun lalu mencium bahu umji yang terekspos

"Dan kenapa kau memakai baju yang mengumbar aurat seperti ini?bahu ini asetku"Jun melepaskan jas hitamnya lalu memakaikannya Pada istrinya itu

"Ckckck...."umji hanya menatap malas pria yang satu ini. Lalu kembali fokus pada ponselnya

"Kau belum menjawab pertanyaan ku tadi?kenapa masih mau jadi Model seragam Shinwa?"umji kembali menghadap pria itu,Jun menatap Umji lalu menggeleng tak tau

"Hanya ingin..."Jun memperlihatkan gigi putihnya

"Ishhhh ... Sadarlah kau itu sudah tua junhan..."

"HAHAHAHAHAH...kalau aku sudah tua bagaimana denganmu yang bahkan sudah memiliki kerutan"canda pria itu pada istrinya

Kerutan yaa...

Umji memiliki nya?

BUAHAHAHAHA

Seriously???

"Lalu bagaimana denganmu?kau pikir kau tidak memiliki kerutan?"umji mulai terpancing emosi,tidak...emosi untuk meladeni pria jahilnya

"Aku tidak bilang aku tidak memiliki nya..."ucap Jun membela diri

Dan waktu mereka habiskan untuk saling mengejek satu sama lain. Sampai segerombolan anak SMP berjalan di depan mereka. Sepertinya mereka baru saja pulang dari trip school.

Umji langsung terdiam. Tatapan matanya tak lepas dari gerombolan siswa itu. Pikiran nya langsung tertuju pada bayinya. Yewon. 15 tahun sudah tak ada lagi kabar perihal bayi itu. Bahkan dengan berat hati Jun dan Umji harus menganggap bayi mereka sudah meninggal karena tidak pernah ada jejak penculikan yang bisa mereka dapatkan. Dan agar mereka mulai ikhlas.

Umji hanya berfikir jika saja bayinya masih dengannya saat ini. Pasti sudah sebesar siswa SMP tadi. Umji tersenyum pahit lalu menunduk.

Jun langsung bisa membaca situasi. Umji akan sangat Baper jika melihat anak remaja perempuan yang mungkin berusia sama dengan anak mereka. Jun langsung merangkul bahu umji lalu membawa wanita itu kedalam perlukan hangatnya.

"Kita harus ikhlas hmmm...Yewon mungkin hanya ditakdirkan 3 bulan bersama kita..."

Umji mengangguk pelan. Namun tangisnya tak bisa ditahan. Memilih menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya dan menangis dalam diam disana.






Yewon tengah menyiapkan bajunya untuk dibawa ke Seoul. Ia akan memulai kehidupan paru sebagai siswa SMA di Seoul sendiri. Menyewa sebuah flat murah didekat sekolah nya dan bekerja sambilan nantinya untuk membayar uang sewa flat. Beasiswa full yang ia dapatkan karena hasil belajar nya selama ini sudah cukup membantunya untuk meneruskan sekolah sampai ke tingkat yang tinggi. Padahal Yewon awalnya ragu apakah bisa melanjutkan sekolah karena keterbatasan ekonomi neneknya.

"Jangan lupa jaket nya..."bokseon yang tengah memasukkan baju baju cucu kesayangannya itu kedalam koper terlihat mencoba menahan sedih nya

"Baik nek tenang saja....nanti disana aku akan mencari pekerjaan sambilan jadi nenek tidak perlu khawatir "Yewon datang dengan 2 helai celana panjang lalu memasukkan nya ke koper

Bokseon melihat aktivitas Yewon yang tengah sibuk mengemasi baju bajunya. Airmatanya turun lebih deras lagi. Bayi kecil yang ia temukan di pondokan ditengah kebun teh sudah tumbuh menjadi gadis yang luar biasa. Sangat menyayangi nya,sopan,pintar, tidak pernah melawan nya. Bokseon janda tua angkat hidup sebatang kara 15 tahun yang lalu dihadiahi seorang bayi kecil yang sangat mencintainya layaknya keluarga kandung.

Sekarang gadis itu akan merantau ke Seoul untuk meneruskan sekolahnya. Mendapatkan beasiswa di sekolah elite adalah pencapaian yang tak pernah bokseon sangka.

"Aku akan pulang sebisaku dan melihat nenek"Yewon meresleting koper nya lalu menatap bokseon yang sudah menangis kejer

Yewon ikutan menangis dan memeluk neneknya. Satu satunya keluarga nya.

Seriously?!!You Are My Birth Parent?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang