6. PERUBAHAN

3K 243 0
                                    

Bel istirahat berbunyi beberapa menit lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat berbunyi beberapa menit lalu. Suasana kantin juga sudah sangat ramai, banyak meja yang sudah terisi penuh. Di antaranya, ada satu meja yang berisi tiga orang laki-laki dan satu perempuan. Mereka tidak lain Alan,Galen, Ardan, dan Keyla.

  "Yang baru jadian, traktir dong" ucap Galen pada sepasang kekasih di depannya

  "Iya, aku traktir kok" jawab Keyla tersenyum malu

  "Nggak usah, biar gue aja" ucap Alan

  "Tapi kak-"

  "Nggak usah malu-malu,Key. Alan tajir melintir kok,kalo bisa sekalian lo porotin aja" ujar Galen yang dibalas tawa kecil oleh Keyla

Dalam hati, Keyla tidak menyangka akan menjadi kekasih Alan. Rasanya benar-benar seperti mimpi. Semalam, Alan dan kedua temannya datang ke rumah untuk merayakan ulang tahunnya secara privat. Tanpa diduga, kakak kelasnya itu menyatakan perasaan padanya tanpa ragu. Tentu saja, Keyla menerimanya dengan senang hati.

Ia sudah mengagumi Alan sejak awal masuk di SMA Wismagama ini.

  "Lo kenapa diem aja, Dan?" tanya Galen melihat Ardan yang menjadi pendiam dibanding biasanya

Bukannya menjawab, Ardan malah mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kantin. Seperti tengah mencari seseorang.

  "Lo nyari apa sih" heran Galen yang ikut menatap sekitar

Tiba-tiba Ardan menghembuskan nafasnya kasar. Ia menatap Alan dan Keyla sekilas, tampak keduanya tidak terlalu memperdulikan.

  "Jujur, gue bingung sama Selena" kata Ardan

Mendengar nama gadis itu disebut, Alan sontak menatap Ardan sedikit penasaran. Dan, hal itu tertangkap jelas oleh mereka bertiga, tidak terkecuali Keyla.

  "Maksud lo? Ngapain lo ngurusin cewek gila it-"

  "Dia berubah Len," potong Ardan

  "Berubah?" tanya Alan yang tidak dapat menahan rasa penasarannya

Jujur saja, Alan merasa aneh. Biasanya setiap malam, Selena selalu spam chat yang tidak penting dilengkapi emot menyebalkan, lalu paginya gadis itu pasti meminta untuk dijemput. Tidak sampai disitu, saat jam istirahat berlangsung, Selena juga selalu datang ke kelasnya.Namun, entah apa yang terjadi dalam semalam,Selena hilang seolah ditelan bumi.

Apakah Alan merasa kehilangan? Tentu tidak sama sekali. Laki-laki tersebut malah sangat bersyukur. Ia mengira mungkin saja Selena sudah tahu hubungan barunya dengan Keyla, sehingga memilih untuk mundur. Tapi itu hanya perkiraannya saja 'kan?, Bukannya tidak salah kalau Alan sedikit penasaran?.

  "Dia mirip Selena yang pertama kali kita kenal" ujar Ardan

  "Maksud lo?, Ngomong yang jelas anjir" Galen semakin bingung

  "Penampilan Selena jadi sama kaya dulu, sikapnya juga berubah jadi ketus. Intinya, beda banget dari biasanya,"

Ardan melirik Alan sekilas dan melanjutkan ucapannya "Selain itu, Selena juga ngga nanya-nanya tentang lo lagi, Lan"

  "Alah, itu pasti cuma trik murahan buat narik perhatian Alan. Emang lo percaya, ada orang yang sikap sama penampilannya berubah dalam semalem, tanpa ada niat apa-apa?" Galen menyela

Mereka terdiam sejenak dan sedikit menyetujui ucapan Galen. Benar juga, lagian mana ada orang yang berubah sikapnya hanya dalam semalam. Terlebih itu adalah Selena, bukankah sudah dapat ditebak apa niat gadis itu?.

  "Tumben omongan lo bener, Len" ujar Ardan meledek

  "Galen memang selalu benar" balas Galen menyombongkan diri

Mereka menanggapinya, dengan memutar bola mata malas. Lalu, kembali melanjutkan acara makan mereka yang sempat tertunda.

  "Emm..., ngomong-ngomong kenapa kak Selena bisa sesuka itu sama kak Alan?" tanya Keyla tiba-tiba

Galen,Ardan, maupun Alan mendadak mengentikan kegiatan makan mereka. Namun, tidak ada yang bersuara.

  "Ma-maaf, aku lancang-"

  "Kita temen, waktu kecil" jawab Alan cepat

  "O-oh, gitu"

Setelah mendengar jawaban singkat itu, entah kenapa hati Keyla menjadi gelisah. Apakah dulu hubungan Alan dan Selena sangat dekat, sampai Selena bisa segila itu mencintai Alan.

  "Lo nggak usah khawatir. Gue sama Selena cuma temenan sampai umur 10 tahun, terus ketemu lagi setelah kita masuk sekolah ini. Kita juga nggak pernah punya hubungan khusus, lo yang pertama bagi gue" jelas Alan yang melihat kekhawatiran Keyla

Mendengar itu, Keyla sedikit tenang. Ia menyesal sempat memikirkan hal yang tidak-tidak tentang Alan.

  "Nggak usah mikirin dia lagi, makan" perintah Alan yang diangguki oleh Keyla

•••

  "Lo jangan sok-sokan nggak perduli sama Alan, Selena. Kalo kayak gini, hubungan mereka bisa makin deket!" protes Cecil

Selena memejamkan matanya, menahan emosi. Ia salah memilih kelas, untuk menikmati jam istirahat. Selena lupa,kalau dirinya satu kelas dengan manusia menjijikan yang ada di depannya.

  "Terus juga, kenapa penampilan lo jadi kayak gini sih?!, Asal lo tau, cowok tuh sukanya cewek yang pinter dandan, terus pakaiannya juga nggak kedodoran kayak gitu!" lanjut Cecil yang tidak mau diam

  "Lo bisa diem nggak?" ucap Selena dingin

Cecil sedikit tersentak melihat tatapan yang tidak pernah ia lihat dari Selena. Namun detik berikutnya, ia kembali marah karena menyadari Selena mulai berani padanya.

  "Selena, lo berani sama gue?!"

Selena bangun dari duduknya, lalu menatap Cecil dengan tatapan mata yang tajam. Ia sudah sangat muak dengan gadis ini.

  "Kenapa gue harus takut sama lo?" tanya Selena

Cecil mendelik tidak terima. Tidak! Selena tidak boleh berani, gadis itu harus tetap menjadi gadis menyedihkan yang selalu menurut dengan perintahnya.Namun, sebelum Cecil menjawab lebih, Selena sudah pergi keluar kelas tanpa memedulikannya.

  "Gue bakal kasih tau,seberapa lemahnya lo, Selena" gumam Cecil penuh emosi

  "Gue bakal kasih tau,seberapa lemahnya lo, Selena" gumam Cecil penuh emosi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued...

Halo...

Gimana bab ini?

Duh, maaf ya part Selena kayaknya kurang banyak

Seperti biasa jangan lupa vote, supaya up nya makin cepet😚💘

See u, di part selanjutnya 👋

15 Mei,2022

THE ELIMINATED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang