11. TIKUS DALAM RUMAH

2.2K 202 5
                                    

Selena masuk ke dalam rumahnya dengan langkah mengendap-endap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selena masuk ke dalam rumahnya dengan langkah mengendap-endap. Ia takut orang rumah terbangun dan memberondong dirinya dengan beribu pertanyaan karena pulang terlalu larut.Beruntung, usahanya berhasil. Selena sampai ke kamarnya tanpa ada yang menyadari.

Selena lalu berjalan menuju walk in closet untuk mengganti pakaian. Ia menghela nafas ketika melihat bercak darah di bajunya. Ia yakin, ini adalah darah milik Nigel.

Bergegas, Selena membuka lemari untuk mengambil baju ganti. Namun, gerakannya terhenti saat melihat sebuah kotak berwarna hitam dalam kondisi terbuka, menampilkan sebuah dress berwarna hitam yang terlihat berantakan.

Selena meraih kotak tersebut dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Feeling nya mengatakan ada sesuatu yang buruk.

Biar Selena jelaskan, kotak tersebut adalah kotak yang berisi dress kesayangan milik mendiang ibunya. Selena memang sengaja menyimpannya. Namun bukan di sembarang tempat seperti tadi, Selena menyimpannya di lemari khusus.

Menyadari hal ini, tentu Selena curiga ada seseorang yang dengan lancang masuk ke kamarnya dan menyentuh barang-barangnya tanpa izin.

Dan untuk membuktikan kecurigaannya, Selena membuka lemari yang dimaksud. Benar saja, beberapa dress yang tadinya tertata rapi kini terlihat berantakan. Bahkan, Selena tidak yakin apakah koleksi dress di sana masih lengkap atau tidak.

"Ternyata ada tikus rumah yang harus dibasmi" gumam Selena geram

•••

Pagi harinya Selena sarapan bersama dengan ayahnya, Johan. Alih-alih terlihat harmonis, keduanya malah terlihat canggung. Bahkan tidak ada pembicaraan di antara mereka hingga sesi sarapan berakhir.

"Selena berangkat"

"Sebentar!"

Selena menaikan sebelah alisnya, ia sedikit terkejut karena ayahnya menahan secara tiba-tiba.

Johan berdeham,"Mau berangkat bareng Papa?"

Bukannya menjawab, Selena malah bingung dibuatnya.

"Nggak perlu, Selena bisa naik bus." tolaknya

Johan menghela nafasnya sejenak. Ia berat mengatakan ini, namun dirinya juga tengah dipaksa oleh keadaan.

"Bisa Papa bicara sebentar, Selena?" ucap Johan

Sekarang Selena paham, ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh Johan. Ia pun kembali ke kursinya dan menunggu apa yang akan dikatakan ayahnya.

Selena kira Johan akan berbicara dengannya saja, tetapi dugaannya salah. Ternyata ayahnya juga memanggil ketiga asisten rumah tangga yang bekerja di rumahnya, untuk turut bergabung.

"Begini, perusahaan Papa akhir-akhir ini sedang tidak stabil. Setelah ibu kamu meninggal, ternyata banyak hutang yang dia tinggalkan. Jadi, untuk menutup itu semua Papa akan menjual rumah-"

THE ELIMINATED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang