Selamat membaca
-----Kini hati dan perasaanku sudah benar-benar lelah, namun barangkali Tuhan masih mengizinkanku untuk tetap berada di tempat ini. Sebab bayangmu seperti bersikukuh selalu menyesaki kepalaku. Walau segimanapun aku berusaha untuk melenyapkan segala hal yang tersisa dari kita, kenangan. Dan untuk kesekian kalinya berujung gagal.
Aku pun mulai bertanya-tanya, apakah sepasang insan manusia terkadang dipisahkan sementara untuk kelak dipersatukan di waktu yang tepat?
Dan luka itu kembali hadir. Bahkan ia terpahat semakin dalam. Bisakah waktu menyembuhkannya?
Kamu seolah memintaku pergi dari duniamu meski tak pernah terucap. Tapi sikapmu yang melakukannya demikian. Bodohnya, aku yang keras kepala ini terus bertahan. Bertahan untuk mencintai seseorang yang mencintai orang lain. Namun, entah kenapa hati terus percaya bahwa semua yang kulakukan tidak akan berakhir sia-sia.
Aku tahu Tuhan takkan memberikan ujian melebihi batas kemampuan umat-Nya, bukan?
Aku cuma mau kamu tahu satu hal, selama aku masih bertahan, berarti belum melebihi batas kemampuanku. Jangan khawatir kelak aku akan pergi dan tak akan pernah kembali, jika Tuhan telah mengizinkan. Tanpa perlu kamu minta.
Gadis Pramana Lexandra
Mei, 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Penggemar Luka
Poetry"𝙺𝚎𝚝𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚎𝚝𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚍𝚒𝚋𝚎𝚕𝚎𝚗𝚐𝚐𝚞 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚕𝚞𝚔𝚊, 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚎𝚍𝚒𝚊𝚔𝚊𝚑 𝚔𝚊𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚎𝚕𝚞𝚔𝚗𝚢𝚊?" -𝓜𝓲𝓵𝓵𝓮𝓷, Gadis Penggemar Luka Kisah ini untuk yang sedang berjuang, patah hati, dan terluka. B...