Titik lelah

960 101 1
                                    


Hujan belum juga menghentikan kegiatan nya untuk menyapa bumi, keadaan di sore ini semakin gelap akibat Hujan yang tak kunjung mereda

Mereka bersembilan semakin terlarut dalam menonton film, sedangkan di luar sana angin sedang berhembus cukup kencang

Ada seseorang yang sedari tadi terfokus pada lamunan nya

"Jane lo kenapa? Jangan ngelamun gitu nanti kerasukan reog baru tau rasa" Ujar Joanna

"Gapapa" Janedetta beranjak hendak menuju kamar nya. Mood nya sedang tidak bagus hari ini

Namun baru beberapa langkah dia terhenti karna baru menyadari ponsel nya tertinggal di atas meja dia kembali melangkah berbalik

"Ada yang telpon tuh" Ucap Gheanda melirik ponsel adik nya

Revandra💚 is calling...

Janedetta hanya menatap nya enggan untuk mengangkat, dia pun menolak panggilan nya karna malas untuk berbicara pada pemuda itu

"Gak di angkat?" Ucap Ghea

"Males kak"

"Kenapa lagi sama kalian?" Ujar Joanna

"Tau" Janedetta mengedikan bahu nya dengan ketus

"Kalo ada masalah hadepin Jane, omongin baik baik" Ucap Gheanda

"Percuma kak. Aku harus ngomong apa lagi ke dia? Lama lama aku cape di sakitin terus"

"Yaudah putusin aja" Ujar Rachel dengan santai nya

"Gak semudah itu"

"Mau gue yang bilang?" Rachel kini menatap Janedetta

Janedetta berdecak "Gue belum siap buat putus"

"Bener kata Rachel kalo lo tetep di posisi ini lo mau di sakitin sampai kapan jane? Siklus kaya gini tuh gak akan ada henti nya, yang ada lo sama aja kaya nyakitin diri sendiri" Ucap Raina

"Cerita sama kita dia ngapain lo lagi kali ini?" Ucap Joanna

Janedetta menghela nafas berat menahan sesak "Masih hal yang sama... tentang dia dan sahabat nya... lama lama gue cape" Ucap nya

"Logika nya... dimana mana gak ada yang namanya sahabat antara perempuan dan laki laki kak. Pasti salah satu dari mereka ada yang nyimpen rasa lebih dari itu atau jangan jangan dua dua nya " Ucap Alyssa

"Berarti lo sama Jarrel juga gitu dong sa" Ucap Narsha

"Dih dih sejak kapan dia jadi sahabat gue?"

"Lah kalian kan nempel banget, dimana ada Lo pasti ada Jarrel kan? Partner sehidup semati udah"

"Bacot kau. Mana mau gue modelan beruk macam dia!"

"Awas nelen ludah sendiri loh sa" Ucap Raina

"Apaan nelen ludah? Mending nelen kembaran gak sih?" Ujar Alyssa menyindir Narsha

"Yang ada lo yang ditelen Aca" Ucap Rachel

"Udah udah... intinya kamu mau gimana Jane?" Tanya Ghea

Janedetta menunduk memejamkan matanya kemudian menggeleng "Gak tau kak. Kalo buat ngelepasin kayanya gak bisa. Jane udah sayang banget sama Revan"

"Terus lo mau nahan sakit terus terusan? Lo harus berani ngambil keputusan Jane" Ucap Rachel

"Ngambil keputusan itu gak mudah kak... gue belum siap kehilangan dia"

"Tapi lo siap di sakitin terus? Lo siap buat lebih sakit lagi dari ini? Perjalanan kalian tuh masih panjang Jane, setiap hubungan pasti bertahap"

Janedetta terdiam. Ucapan kakak nya benar. Jandetta sudah sangat lelah hati nya sudah kebas.

nine girls: RAGANANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang