Tetangga baru

819 78 0
                                    


_______~☆~________


"Hai Jihan. Pulang bareng gue yuk" Seorang pemuda menghampirinya ketika ia baru saja melangkah keluar dari gedung fakultas nya

"Thanks, tapi gue bisa pulang sendiri"

"Gue mau balas budi karna lo udah bantuin gue ngerjain tugas tadi"

"Gak perlu" Jihana tersenyum singkat

"Please Jihan..."

"Reyhan gue bilang gak usah" Ucap Jihana dengan sedikit penegasan

Jihana jadi sedikit menyesal membantu pemuda ini, Jihan seakan menjadikan dirinya sebagai umpan untuk memancing sang raja buaya

"Oke kalo lo gak mau gak papa tapi seenggak nya buat siang ini kita makan bareng ya? Gue traktir"

"No thanks gue kenyang"

"Yaudah kita makan ke restaurant dessert aja gimana? Katanya lo kenyang"

"Gue gak suka makanan manis"

Reyhan menghela nafas. Benar sekali seperti yang di bilang teman teman nya, selain cantik Jihana juga tidak seperti gadis lainnya yang akan mudah ia taklukan

"Oke kalo gitu. Lo mau kemana pun bebas... asal gue anter ya?"

Jihana mendengus "Lo gak ada kerjaan lain? Gue bilang gak usah Reyhan"

"Tapi Jihan please... gue mau balas budi"

"Oke balas budi. Satu permintaan gue..."

"Apa apa? gue pasti kabulin"

"Jauh jauh dari gue. Gue bukan mangsa yang pas buat lo" Ucap Jihana

Bukan nya tersinggung pemuda itu malah tersenyum "Bagus. Gue suka yang modelan lo, menantang... gue semakin tertarik" Pemuda itu mengusap puncak kepala Jihana yang kemudian langsung di tepis risih pemilik nya

Di sisi lain seorang pemuda menyaksikan moment tersebut. Gibran menghentikan langkah jalan nya sejenak niat nya hendak menuju perpustakaan malah terhenti di depan Fakultas Teknik

Yang dia lihat sepertinya Jihana merasa risih dan terganggu dengan pemuda di samping nya. Gibran tiba tiba memiliki hasrat untuk menolong nya namun dia lebih dulu tersadar dan menggeleng. Untuk apa menolong gadis gila yang selalu menganggu ketenangan nya?

Pemuda jurusan FK itu pun melanjutkan jalan nya sembari membaca buku yang dia bawa. Namun sial si gadis terlalu cepat menyadari keberadaan nya seperti mendapatkan sebuah celah di dalam goa Jihana merubah ekspresi nya menjadi tersenyum senang ketika melihat mas crush terciduk lewat memperhatikan nya

"Sorry Rey gue duluan" Ucap Jihana terburu dan langsung bergegas menyusul Gibran

"Ekhem! Cie yang keciduk merhatiin gue" Jihan tanpa berancang ancang langsung menggaet lengan Gibran membuat pemuda itu terkejut bukan main dan langsung saja Gibran menarik tangan nya

"Siapa juga yang merhatiin lo" Ucap Gibran datar

"Gak usah bohong ganteng... tadi gue liat sendiri kok"

nine girls: RAGANANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang