Aku mengeratkan peganganku di pinggang Seungyoon. Tanganku kumasukkan ke saku jaketnya supaya lebih hangat. Ah, sebenarnya kalau boleh memilih, aku akan menghabiskan satu sampai dua jam setelah bangun untuk goler-goler di kasur mengumpulkan nyawa dan niat bekerja. Sayang sekali hari ini aku menjadi tim bagian kantor yang dipilih untuk mengikuti acara anniversary kantor pusat, sehingga aku harus bangun pagi buta dan bersiap.
"Laper gak, Yang?" tanya Yoon mengelus tanganku dari luar jaketnya. Kebiasaannya saat berhenti menunggu lampu merah.
"Laper,"
Yoon terkekeh, "kemarin aku denger kayanya pagi ini ada lontong sayur, Yang,"
"Oh ya?"
"Giliran ngomong makanan aja semangat banget," cibirnya.
Aku yang kesal menabrakkan helmku ke helmnya.
"Aduh, hahahah ampun,"
Aku dan Seungyoon bekerja di satu instansi yang sama. Kami pernah satu kantor kemudian dekat dan berpacaran, sebelum akhirnya Yoon (yang merupakan pegawai berprestasi) harus mutasi ke kantor pusat.
Aku sangat senang saat Kepala Seksiku menunjuk aku sebagai salah satu perwakilan kantor yang menghadiri acara perayaan ini. Senangnya lagi, acaranya hanya 3/4 hari namun kami dapat dispensasi satu hari penuh, artinya aku tidak perlu kembali lagi ke kantor untuk finger print absen.
Lima belas menit setelah melewati kemacetan yang sudah menjadi rutinitas wajib, kami sampai. Karena Yoon pegawai sini, dia mendapat akses parkir di basement. Asyik, aku bisa mampir membeli onigiri dulu di kantin basement!!
"Temen kamu udah dateng?" tanya Yoon melepas jaketnya.
Aku menggeleng menyerahkan jaket dan helm, "belum, Yang. Aku mau beli onigiri dulu hehe,"
"Aku mau kopi satu ya, Sayang,"
Aku mengangguk.
**
Usai menghabiskan appetizer sarapan kami di pinggir lapangan, panggilan dari panggung terdengar. Kami diminta untuk berbaris sesuai dengan kantor masing-masing dan memulai funwalk mengitari rute di sekitar kantor pusat. Aku memisahkan diri dari Yoon dan bergabung dengan teman-temanku.
"Yoon mana, Fa? Lama gak liat, makin ganteng gak?"
Aku mencubit lengan Sofia, "dieemmmm,"
"Abis acara kita mau ke mall, ikut gak, Fa?" tawar Aileen.
Mayra menyahut, "Gue nggak ikut tapi, Fa. Mau ketemu temen gue disini,"
"Oh gituuu, gue udah janji sama Yoon mau langsung pulang sih abis Yoon kerja bentar,"
"Oh okeee,"
"Beda emang yang udah punya ayang,"
Aku meringis. Kami memulai funwalk dengan beberapa gosip kantor dari sumber yang kredibel. Aku tentu saja menikmati perghibahan ini sampai aku melihat Yoon bersama Zee, anak blasteran berprofesi sampingan selebgram yang beberapa kali aku lihat di post instagram teman-temanku. Aku tidak mem-follow-nya tetapi beberapa kali sempat melihat story-nya dari instagram Seungyoon.
Zee adalah teman satu divisi Yoon. Yoon tidak pernah menceritakan seberapa dekat mereka, tetapi jelas aku dapat melihat seberapa bahagianya dia setiap melihat Yoon. Beberapa kali aku melihatnya menandai Seungyoon untuk story tetapi Yoon hanya melihatnya tanpa me-repost. Sepertinya aku harus mengobrol dengan Seungyoon tentang ini.
"Gila capek banget," keluh Aileen
Aku mengangguk, "padahal kita motong rute ya?"
Aku ikut mengantri air mineral dan sekotak lontong sayur saat Yoon menghampiriku dengan berlari-lari kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYDAY with SEUNGYOON
FanfictionWELCOME TO EVERYDAY WITH KANG SEUNGYOON!!! Jadi apa itu Everyday with Seungyoon? - kumpulan cerita oneshot/twoshot a.k.a cerita pendek Kang Seungyoon - Less conflict, more drama, most halu - bucin dan uwu uwu yang kadang agak cringe :( - setengah lo...