[ Boyfriend Series : Mutasi ]
Affa masih tersedu-sedu diatas kasur. Bahkan memangku kotak tisu dan menyusut air matanya menyedihkan. Yoon yang sedari tadi menonton didepan pintu menggeleng gemas.
Affa selalu lucu saat menangis. Pipi dan ujung hidungnya kemerahan, membuat Yoon ingin menguyel-uyel gemas. Eh, tapi lihat sikon, sih. Kalau senggol bacok begini, mana berani.
"Udah, sayang, nanti matanya sakit, lho,"
Affa tidak menghiraukan. Tangisnya malah semakin keras dan agak menyedihkan.
"Aku udah boleh masuk belum, nih?"
"NGGAK! Garisnya pintu itu ya, Yoon. Kamu kalau mau ngetawain aku doang pergi aja sana yang jauh!"
Tuh, kan. Galak. Tapi Yoon mati-matian menahan tawanya. Affa tidak jago marah, jatuhnya malah menggemaskan karena seperti anak kecil tantrum tidak dibelikan permen.
"Nggak kok, aku ga ngetawain,"
Yoon mendekat pelan-pelan. Satu langkah, aman. Dua langkah, okay. Oke berarti sudah aman.
"Lagian kenapa sih cepet banget? Aku tauuuuu kaya gini pasti kejadian, tapi kenapa harus Aa Jinuuuuuuuuu!!!! Huhuhu,"
Affa kembali mengomel. Yoon mengelus punggungnya, "iya sabar sayang. Jinu dapet promosi, loh,"
"Tauuuuuu!!! Aku tauuuuuu! Tapi kenapa harus Aa Jinu sih huhuhu. Dia yang ngajarin aku bener-bener dari nol, Yoon! Cuma dia yang selalu jawab apapun pertanyaan aku. Terus besok aku harus tanya ke siapaaa????? Haaa?? Aku udah nyaman sama Aa Jinu, Yoon,"
Yoon berjongkok di samping ranjang Affa. Tangannya menggenggam tangan Affa yang memegang kotak tisu, "makanya kan aku udah bilang kenapa ga kerja di perusahaan aku aja, malah daftar CPNS,"
Affa mendelik sebal. Tangannya menghentakkan tangan Yoon dan mencubit bibir Yoon kuat-kuat.
"KAMU BILANG APA, HAH?"
"Ang.....djfkgkkgi" Yoon kesusahan bicara. Affa melepaskan cubitannya.
"Iya maaf sayang,"
Cih. Dasar Kang Seungyoon bucin.
Jadi ceritanya setelah lulus kuliah, Affa iseng mendaftar CPNS dan lolos. Instansi yang ia pilih kebetulan memiliki agenda mutasi berkala. Yoon yang tahu sempat kesal, karena untuk apa? Ia ingin Affa menjadi ibu rumah tangga saja karena dirasanya pendapatannya sudah cukup menghidupi anak-cucu mereka kelak.
Sebagai pacar yang baik, mau tidak mau Seungyoon mendukung. Dengan senang hati, Yoon mendengar keluh-kesah Affa menjadi junior di kantornya. Sering Affa menangis karena jadwal weekend-nya terganggu oleh telfon atasannya yang sangat menyayanginya--sampai hampir seluruh kerjaan mendadak diserahkan padanya.
Yoon sudah bekerja sebagai CFO di perusahaan keluarganya. Meskipun orang tuanya sudah bercerai, ia sebagai anak tunggal harus melanjutkan usaha keluarga. Makanya Yoon agak sebal saat tahu Affa mendaftar CPNS dan lolos, kalaupun Affa iseng harusnya bekerja di kantornya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYDAY with SEUNGYOON
FanfictionWELCOME TO EVERYDAY WITH KANG SEUNGYOON!!! Jadi apa itu Everyday with Seungyoon? - kumpulan cerita oneshot/twoshot a.k.a cerita pendek Kang Seungyoon - Less conflict, more drama, most halu - bucin dan uwu uwu yang kadang agak cringe :( - setengah lo...