[ Entertainment Series : The Fate ]

31 4 6
                                    

Mino dan Yoon sedang sangat serius membuat lagu baru. Rencananya lagu ini untuk sub unit mereka, atau bisa saja malah menjadi lagu comeback WINNER.

Mereka sedang berada di studio Seungyoon sekarang, komputer di studio Mino tiba-tiba tidak dapat menyala dan sekarang sedang proses dibenahi. Mino tadi sudah berusaha sendiri tapi malah lampu studionya ikut mati.

Ketukan pintu dari luar membuat Mino buru-buru membukanya, siapa tahu itu teknisi yang menangani studionya. Sayangnya bukan, gadis manis berambut sebahu dan membawa banyak paperbag tersenyum kepadanya.

"Kak--Mino? Haii,"

Seungyoon yang familiar mendengar suara manis itu menoleh. Tidak salah lagi, itu Saffana. Seungyoon meninggalkan komputernya kemudian bergabung dengan Mino.

"Oh. Nyari Yoon, Fa?"

Affa mengangguk, "Middlemist abis dari Jepang, kak. Aku kebagian disuruh ngasih-ngasih. Sekalian ini punya kak Mino hehe,"

Seungyoon menerimanya, "oh makasih ya, Fa,"

"Iya. Kalau gitu aku duluan ya kak,"

"Nggak mampir? Apa karna ada gue?" tanya Mino spontan.

Affa tertawa, "ya nggaklah. Aku masih harus bagi-bagi ke staf. Aku kira tadi disini nggak ada orang, soalnya gelap banget,"

"Tau nih, Yoon suka gelap-gelapan tau, Fa sekarang, kaya idupnya kurang gelap aja ditinggal lo,"

Yoon yang tidak bisa menjawab menendang tulang kering Mino.

"Jangan digubris. Makasih ya, Fa,"

Affa tersenyum, "oke. Dadaaah,"

"Fa, besok sama anak-anak Middlemist main pingpong yuk!" ajak Mino tiba-tiba. Yoon terkejut,  biasanya mengajak orang-orang bermain pingpong adalah jobdesc-nya

"Eh, yaampun aku jadi balik lagi," Affa tertawa, "main pingpong ya kak? Wah akhirnya kebagian giliran juga diajak sparing anak WINNER,"

"Lagian disuruh mampir nggak mau, kebetulan besok tuh kokoh sama Aa libur kan--"

Mino yang memang akrab pada seluruh perempuan cantik membuat Yoon mendengus. Dari samping, Yoon mencuri pandang Affa. Gadis itu semakin cantik saja di matanya. Tawanya yang khas membuat jantungnya berdetak semakin cepat. Tiba-tiba saja dirinya merasa sangat senang dan bersemangat lagi.

"Yaudah kalo gitu nanti aku bilang. Aileen lagi sibuk bikin lagu sih kak, jadi bakal sering ke agensi. Belum ada hubungin kak Yoon, ya?"

"Hah? Eh? Apa?" Yoon tersentak saat namanya disebut, "oh Aileen? Udah. Kemarin udah bilang,"

"Lah kenapa Yoon? Gue kan juga jago bikin lagu?"

"kak Mino alisnya biasa aja dong," Affa tertawa lagi, "kata Aileen sih, kak Yoon lebih sabar kalo ditanya-tanya terus enggak suka malakin es krim,"

Mino membulatkan matanya kesal, "Aileen bilang gitu?! Wah awas aja besok, pokoknya kalian besok kudu bisa yah, Fa. Gue mau bales dendam,"

"Beres, kak! Udah ah, berentinya kelamaan ini mah disini. Aku duluan beneran ya, jangan dipanggil!!"

Diam-diam Yoon tersenyum lega. Ah benar, seluruh bebannya seolah terangkat dari pundak. Sayang sekali dulu Yoon menyia-nyiakan kesempatannya. Tidak ada lagi telinga yang siap mendengarnya 24/7. Tidak ada lagi tempatnya bersandar setelah seharian lelah dengan jadwal padatnya. Tidak ada lagi senyuman menenangkan dan pelukan hangat setiap ia ingin. Kalau boleh jujur, Yoon menyesal.

**

Enam bulan lalu, saat Yoon sedang mempersiapkan comeback pertamanya sebagai artis solo, Yoon menjadi lebih sensitif. Middlemist yang saat itu mempersiapkan segala hal untuk konser online perdana mereka membuat Affa sibuk. Mereka akhirnya bertemu di akhir pekan.

EVERYDAY with SEUNGYOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang