[ Boyfriend Series : New Driver ]

83 9 14
                                    

"Yang!!!!! Sayang!!!!"

Aku terperanjat dari tidurku mendengar gedoran pintu kamar. Aaarghh! Ini hari Sabtu! Bisa-bisanya Kang Seungyoon mengganggu tidur pulasku. Padahal harusnya dia sudah hapal, setiap weekend dia tidak boleh menggangguku sebelum aku menghubunginya dulu.

Dengan malas kubuka pintu kamarku dan bersiap meneriakinya, tapi yang terjadi malah dia langsung menubrukku, menenggelamkan wajahnya di ceruk leherku dan wajahnya pucat pasi.

"Yang? You okay?" tanyaku, berusaha melihatnya dan memegang tangannya yang ow--sangat dingin.

"Sayang," lirihnya hampir tidak terdengar. Aku deg deg an sendiri. Menuntunnya menuju pinggiran kasur dan memberinya minum. Pacarku pucat sekali. Bagaimana? Kenapa? Siapa? Seluruh pertanyaan berkumpul di otakku yang baru aktif 10% ini.

"Is everything okay?"

"No, sayang. I mean, yes!!" Dia tiba-tiba excited sendiri. Aih, bayi besarku. Heh, bisa-bisanya dia bertingkah menggemaskan dalam situasi aku sedang mengkhawatirkannya seperti ini?

"Manajer mana? Aku harus kasih tau snack favoritnya habis aku belum re--"

"Sayang, listen. Aku kesini sendiri!!! aku nyetir sendiri!"

Aku diam sejenak kemudian tertawa terbahak-bahak. Seungyoon dan menyetir adalah kemungkinan paling tidak mungkin yang dapat terjadi. Dia hanya bisa menyetir mobil bom-bom car!

"Sayang ih, serius!"

"Ga lucu tau bercandanya, Yoon. Ih!"

"Yang!!" Seungyoon cemberut.

"Aku mau ke manajernim dulu ya, wait," aku mencepol rambutku dan keluar mencari manajer. Kami selalu dating di apartemenku dan aku memiliki banyak sekali stok makanan untuk manajer Seungyoon. Dia akan menunggu Yoon di ruang TV dan kami berpacaran di kamarku. Oke jangan tertawa, manajer Seungyoon memang sangat setia.

Setelah mencari agak lama, tidak ada tanda-tanda manajer di seluruh sudut apartemenku. Bahkan di balkon pun tidak. Aku juga sudah mengecek di kamar tamu, tidak ada juga. Lagipula pintu-pintu kamar selalu aku kunci. Hei, Seungyoon tidak berbohong? Dia benar-benar kesini sendirian? Yaampun, bayi itu bisa tantrum!!

"Sayang? Are you serious?" Aku mendekatinya dan memeluknya. Wajahnya sudah sangat lusuh, pura-pura memainkan ponsel dan melakukan pekerjaannya, monitoring.

"Yoon?"

Dia masih tidak menjawab.

"Sayang?"

Oke aku sudah ada di tahap diabaikan.

"Aku buat pudding kemarin, mau nyoba ngga?"

Aih, aku seperti mengobrol dengan tembok. Aku memutar akal, apa ya yang harus kulakukan agar Yoon tidak mengabaikanku lagi? Sekian detik berpikir, aku menemukan kelemahan Yoon. Seungyoon tidak suka kuciumi gemas. Katanya, itu membuatnya seperti bayi. Lah kan memang dia bayi besar, haha. Dengan semangat aku menciumi pipinya gemas.

"Arghhh,"

Berhasil tahap 1, guys!

"Sayangnya siapa ini, sih? Gemesin banget. Beneran udah bisa naik mobil, Yang? Asik dong nanti bisa dating di mobil, iya kan?"

"Gak!"

Aduh masih marah. Gagal ternyata.

"Udah pernah kemana aja sebelum ini? Anter member jalan jalan?"

"First time,"

"Oh iyaa? Waah, jadi makin sayang, pacar siapa sih ini?"

"Tau,"

EVERYDAY with SEUNGYOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang