Menikah

1.3K 227 106
                                    

EDWARD sibuk menata penampilannya di depan cermin setelah selesai dipermak MUA. Excel sendiri sejak tadi sibuk dengan dirinya sendiri untuk hari besar ini. Dia juga mengenakan jas, sehingga penampilannya hari ini tampak lebih formal, tapi tetap keren dan sesuai dengan usianya. Tidak lupa dia juga memasang peci di kepalanya.

Teman-teman Edward yang lain sudah berkumpul sejak pukul lima dini hari. Bayu dan Andra sendiri, semalam menginap di rumah Edward. Kai juga sudah tiba tadi subuh dengan penampilan yang tak kalah kerennya bersama Richi sahabatnya. Cowok-cowok keren ini berada di pihak mempelai pria. Semuanya mendapat tugas menjadi groom's maid untuk acara pernikah nanti.

Edward kembali merapalkan kalimat ijab kabul. Semalaman Bayu menemaninya tidak tidur karena dirinya sendiri tidak bisa tenang memikirkan pernikahan hari ini. Anggota keluarga Edward sudah berdatangan sejak beberapa hari sebelum acara dilaksanakan. Sebagian besarnya dari luar kota. Papa dan Mamanya bahkan mengambil cuti panjang untuk acara bersejarah ini.

Edward berads mobilnya yang disopiri langsung oleh Bayu. Di kursi belakang hanya ada Andra dan barang-barang seserahan. Kai dan Richi berangkat ke rumah mempelai perempuan dengan mobil pribadi, sedangkan Excel harus berada di samping Mamanya selama acara. Excel sejujurnya sangat ingin berada bersama kakaknya Edward untuk hari ini, tapi Mamanya sudah memutuskan bahwa dia harus berada di sampingnya.

Untuk acara akad nikah dilaksanakan di rumah mempelai perempuan sesuai dengan keinginan dari pihak perempuan. Sedangkan untuk resepsi baru diadakan di hotel sesuai dengan kesepakatan bersama kedua anggota keluarga.

Tepat pukul sepuluh, acara Ijab Kabul dimulai. Ruang tamu Alisa sudah penuh dengan lautan manusia yang menanti-nanti prosesi sakral pembacaan ikrar suci pernikahan. Edward memperbaiki duduknya berusaha tenang meski saat ini dia benar-benar gugup. Wali pernikahan adalah Papa Alisa langsung, dengan saksi Papa Arlan dan perwakilan dari KUA di daerah mereka.

Edward menguatkan dirinya saat Papa Alisa selesai mengucapkan kalimat Ijab Kabul. Edward menarik napas dalam.

“Saya terima nikahnya, Alisa Tamara binti Abdullah Ahmad dengan mahar seperti yang tersebut.”

برَكَ اللّهُ لَكُمَ وَبَارَكَ عَلَيكُمَ وَجَمَعَ بَينَكُمَا فِى خَيرٍ

“Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan.”

Edward berdoa dengan khusyuk. Setelah berhasil mengucapkan ijab kabul, beban di lundaknya serasa terangkat seluruhnya. Teman-temannya di belakang terdengar heboh sedangkan Excel ikut tersenyum penuh kebahagiaan.

Di dalam kamar Alisa, teman-temannya heboh memeluk Alisa bergantian sambil mencium pipinya bahagia. Alisa kali ini tidak bisa lagi menahan air matanya agar tumpah. Semua teman-temannya juga sama. Mereka menangis bahagia menyadari sekarang salah satu sahabat mereka telah menikah dan akan mengarungi hidup bersama suaminya.

Edward perlahan berjalan ditemani Mamanya dan Mama ‘barunya’ menuju tempat mempelai perempuan. Papa Alisa mengikuti di belakang. Mereka mengarahkan Edward bertemu dengan istrinya. Semua teman-teman Alisa sudah kabur duluan dari kamar Alisa sesaat setelah Ijab Kabul selesai dibacakan.

Edward saat ini berhadapan langsung dengan istrinya, Alisa. Papanya mengarahkan menantunya membacakan do’a keberkahan kepada sang istri. Tangan kanan Edward bergerak pelan menyentuh ubun-ubun Alisa sambil tangan kirinya menengadah. Lisannya membacakan do’a keberkahan kepada sang istri.

Mata keduanya bertemu setelah pembacaan doa yang berlangsung khidmat itu. Edward bisa melihat mata Alisa yang berkaca-kaca menatapnya. Kali ini mata itu berbeda dengan mata sedih Alisa saat dulu. Mata indah itu terlihat sangat bahagia. Edward tersenyum lembut kepadanya. Dan lewat senyum itu saja, sudah berhasil membuat perasaan Alisa terbuai oleh kebahagiaan yang tiada tara.

SENIOR NYEBELIN BANGET [END] YIBO X LISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang