Jagoan dari NUS*

1K 195 113
                                    

*National University of Singapore

Gak perlu nunggu sepekan untuk update...

MENJELANG hari-hari libur semester terasa sangat memilukan bagi Alisa. Pertama, dia tidak bisa pulang ke kampung halamannya bertemu Papa dan Mamanya karena kegiatan organisasi; dan kedua, meski memilih tinggal, Alisa tidak bisa lagi bertemu Excel karena privat juga libur.

Membayangkan tidak akan bertemu dan mengajari Excel membuat Alisa sedih bukan main. Satu sosok mungil ini begitu berharga bagi Alisa. Belum lagi, dia tidak akan bertemu dengan sosok yang satunya, ‘Edward’.

Sebelum kegiatan libur dimulai, Alisa sibuk mengecek transkrip nilainya untuk semester ini. Jika ada yang bisa diperbaiki, paling tidak bisa dilakukannya secepatnya. Matanya langsung berbinar melihat deretan nilai pada transkrip nilainya. Perfect  A kill! Alisa berteriak dalam hati menyadari dia berhasil menyelesaikan semester pertama dengan pencapaian yang memuaskan.

“Selamat-selamat.”

Alisa terkejut mendengar suara itu dan spontan berbalik. Ternyata sejak tadi Kai ikut mengintip melihat nilainya. Alisa tersenyum-senyum malu.

“Aku yakin nilaimu paling tinggi.”

Alisa berusaha merendah menyadari cowok yang saat ini memujinya jauh lebih pintar dan lebih hebat darinya. Kai tidak menjawab, hanya mengangguk-angguk tidak jelas.

“Katanya lo gak pulang kampung liburan ini?” Kai mulai mengganti topik.

Alisa mengangguk pelan. Ada rasa sedih yang terpancar mengakui kenyataan itu. “Kamu sendiri mau ke mana liburan ini? Korea?”

Alisa tidak kalah hebat dalam membanting topik, tapi mendengar tebakan Alisa, tawa Kai meledak. Padahal pertanyaan itu jujur ditanyakan oleh Alisa. Perlahan Kai minta maaf sudah bersikap tidak sopan.

“Jadi, masalah Korea-Korea itu, sebenernya cuma keturunan nenek moyang, jauh banget. Gue sendiri gak pernah bener-bener paham soal Korea, gak bisa bahasa Korea dan gak punya keluarga di sana. Gimana mo jalan-jalan ke sana? Mending ke rumah keluargaku.”

Alisa meringis malu-malu sudah bersikap sok tahu. Padahal memang semua cewek-cewek di kampus bilangnya seperti itu, jadi Alisa hanya salah satu korban pembodohan massal.

“Oke, kalau gitu sampai ketemu semester depan, Alisa.”

Alisa mengangguk sambil tersenyum. “Selamat berlibur Kai. Salam buat keluargamu.”

Kai ikut tersenyum lalu meninggalkan Alisa sendiri yang terus memperhatikan kepergiannya.

“Lain kali kalau dapat berita konfirmasi dulu, Alisa.” ujarnya pada diri sendiri.

Hero Moto Workshop ...

“Assalamu’alaikum.”

Semua mata melihat ke arah pintu masuk workshop sambil menjawab salam. Mereka penasaran siapa yang datang. Edward muncul duluan dengan gaya kerennya seperti biasa, namun yang membuat teman-temannya terkejut adalah menyadari siapa yang berjalan mengikuti Edward di belakang.

Cowok itu melangkah dari balik punggung Edward menatap semua yang ada di depannya. Seorang cowok dengan pakaian rapih, tubuh tinggi semampai sama dengan Edward, kulit putih bersih, wajahnya benar-benar cerah dan enak dipandang.

SENIOR NYEBELIN BANGET [END] YIBO X LISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang