malam yang cukup indah bintang-bintang menghiasi langit malam yang gelap,seperti seseorang yang sedang tenggelam dalam rasa takut dari kesedihan dan juga rasa kehidupan yang tiada artinya sama sekali.Kita masih kelilingi oleh orang-orang yang kita cintai,berusaha untuk menerangi hati kita
Harley yang sedang terbaring di atas kasur menatap mata Diggie yang menatapnya dengan tatapan yang seolah-olah ini memiliki dan hanya akan menjadi miliknya, tidak akan ada yang lain sungguh? Dia memegang kedua pergelangan tangan Harley agak kuat membuat Harley merasa agak kesakitan. Ia agak menyipitkan matanya, berusaha untuk menggerakkan kakinya agar bisa terlepas, namun itu ternyata sia-sia ingat? Kalau ia diberikan obat rangsangan dari Diggie di episode sebelumnya? Ya, dia dibuat tidak berdaya oleh Diggie agar Harley tidak bisa berbuat apa-apa.
"Hhhh.. bisa kamu lepaskan aku.. aku mohon.. ini terasa sakit.. tubuhku terasa panas .. aku tidak bisa menahan ini lagi.."
Diggie dengan segera melumat bibir Harley mata yang terpejam perlahan kedua tangan Harley ia letakkan seperti sedang memeluknya, kedua kakinya yang terbuka , tangan yang satunya Diggie mengusap wajah Harley dengan lembut, hingga nafas keduanya terasa hangat, tubuh Harley yang berkeringat bagian tertentu menjadi memerah , sementara itu tangan yang satunya meremas memainkan puting Harley perlahan.
"Ccllpp..hh..hhh.."
Tangan Diggie yang satunya mengangkat Harley dan membuat ia seperti pangku berhadapan, dengan mulut yang masih berlumat satu sama lainnya kini tangan Harley melingkar di lehernya, tangan yang satunya memegang kepalanya dan tangan satunya mengelus-elus pahanya dengan lembut , membuat Harley menongkakan kepalanya ke atas dengan nafas yang terengah-engah wajah yang terlihat memerah merona ,benang Saliva yang masih terbentuk menyipitkan matanya
Mind : "kenapa?... Aku yang harus menerima kenyataan ini? Kalau aku yang harus seperti ini? Apakah? Aku akan terus saja seperti ini? Aku sudah merasa lelah dengan semua ini.. sudahlah.. apapun itu.. aku hanya bisa berpasrah dengan keadaan.."
Meletakkan kepalanya di pundak Diggie dengan nafas yang tersengal-sengal karena obat yang kian makin menjadi, Diggie mengelus rambut Harley yang berbau wangi dan membuat dirinya sangat nyaman dengan mata yang terpejam Diggie bergumam
Mind :" baunya sangat wangi, entah kenapa? Aku suka dengan baunya..
(Jika ada cerita yang kurang nyambung dengan ceritanya, maklumin saja, kalau aku lupa dengan alur utamanya dan mencoba untuk menyesuaikan)
Diggie melepaskan kancing baju Harley secara satu persatu sebelum kemudian membuka baju lapisan bagian dalam, Diggie secara perlahan lahan mulai melumat bagian puting buah dada Harley dengan lembut, sesekali ia menggerakkan dan juga menjilati dengan ujung lidahnya. Harley memasang raut wajah yang berkaca-kaca wajah yang kian hari memerah tubuh yang terasa panas membuat nafasnya mulai terasa berat
Mind :" tubuhku semakin memanas.. apakah ini adalah efek samping obat? Sekali lagi..? Sudah berapa banyak aku mengkonsumsinya? Oh astaga aku juga tidak tau.."
Gumamnya yang terlihat pasrah akan keadaannya, tangan kanan Diggie sedang memainkan puting milik Harley dan sesekali mencubit, menarik menggosok dengan ujung kuku. Kemudian sementara itu tangan yang satunya memegang bagian anu Harley dan sesekali ia meremas-remasnya , refleks Harley kakinya agak gemetaran karena efeknya mulai membuat tubuhnya menjadi panas
"Aku mohon hentikan.. aku sebenarnya tidak ingin melakukan hal seperti ini.."
Ia hanya bisa menangis didalam hatinya sebenarnya merasa tidak ingin terus saja berakhir seperti ini karena ia ingin menolong kakaknya Lesley butuh obat untuk mengobatinya dan juga soal penyakitnya yang tidak bisa disembuhkan, obat yang butuhkan masih juga belum ditemukan sementara dirinya bernasib seperti ini. Terjebak dalam sebuah situasi dimana ia selalu saja terhalangi oleh sesuatu yang ingin mencoba meraih apa yang ia inginkan membuat dirinya menjadi seperti sebuah boneka yang tidak berdaya mereka yang menikmati tubuhnya merasakan kenikmatan yang tiada Tara.
"Hei.. Harley.. apa menurutmu jika aku bisa memilikimu seutuhnya berarti juga kau tidak boleh pergi dariku begitu saja? Karena aku yakin kalau kamu pasti juga akan pergi tanpa sadar aku tetap akan mendapatkan kamu lagi? Sekeras apapun kamu berusaha untuk berlari pasti akan tetap aku akan mendapatkannya.."
Ucap Diggie yang sedang berbisik di telinga Harley dengan posisi duduk berhadapan sementara itu ia hanya bisa terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Diggie meskipun demikian ia juga sebenarnya takut..
"Aku tidak suka jika kamu berusaha untuk coba-coba melakukan hal itu yang ada malah kau tidak akan pernah tenang... aku hanya ingin bermain.. kamu itu adalah sesuatu yang sangat berharga untukku... maka dari itu.. jangan pernah kau kabur.."
Diggie mencoba untuk melumat bagian bawah lehernya Harley dengan ganas dengan bermaksud untuk memberikan sebuah tanda sebagai hak milik dirinya, namun tiba-tiba saja Harley mendorong dengan keras hingga Diggie terjatuh duduk dari kasur dan dengan segera ia mencoba untuk berdiri, rambut Harley tiba-tiba saja dijambak dengan kuat kebelakang dan Diggie duduk di atas punggung Harley membuat dirinya tidak bisa bergerak dan merasa kesakitan
"Sudah berapa kali aku katakan kamu jangan pernah untuk macam-macam.. nanti yang ada kamu berakhir seperti ini.. apa telinga kamu itu sudah budek? Atau kau sedang kemasukan kotoran? Mau aku obati telingamu? Kalau mau aku akan segera melakukanya.."
Diggie mengeluarkan poster dari dalam saku celana Eiichi dan menekan kepala Harley dilantai perlahan ia mulai memasukkan jarum kedalam lubang telinga Harley
"Hentikan! Maafkan aku! Aku tidak bermaksud untuk melawan kamu! Itu hanya refleks! Tiba-tiba saja! Tolong hentikan!"
Diggie terus saja mengorek telinga Harley dengan menggunakan jarum yang membuat Harley menjerit kesakitan karena jarum yang menusuk-nusuk telinga
"Aaarrrgghh!! Hentikan!! Arrrgghhh! Maafkan aku!!? Aku tidak bermaksud untuk melawan kamu!!?"
Ia mengabaikan jeritan Harley yang terdengar sangat keras malah membuat ia hanya tertawa lepas mendengar jeritan Harley mulai mengeluarkan darah dari lubang telinga Harley
"Hahahaha?! Bagaimana rasanya jika kamu tidak dihargai?! Tidak enak bukan?! Makanya lain kali kau dengarkan dong! Aku disini sudah berusaha agar tidak melukai kau! Tapi malah kau yang tidak mendengarkan apa yang aku katakan!"
Harley terdengar sedang menangis karena kesakitan
Mind :" tuhan.. inikah karma bagi seseorang yang dulunya terlalu berlebih-lebihan dalam kesombongan... Inikah karma karena selalu merendahkan orang lain? Aku merasa menyesal atas apa yang telah aku lakukan... Namun mungkin ini adalah hukuman..."
Harley memejamkan matanya dan menghela nafas panjang
"Aku mohon kepadamu tuhan, jika nanti aku memang harus mati..maka biarkanlah kakakku yang terus hidup.."
TO BE CONTINUED...
maaf ya guys jika baru update.. author sedang sibuk akhir-akhir ini yang membuat author kehabisan ide untuk meneruskan cerita ini.. terima juga kepada teman-teman yang selalu memberikan beberapa ide yang menarik untuk membantu meneruskan cerita ini.
Jangan lupa juga kepada teman-teman untuk mengsupport cerita-cerita author yang lainnya
Ditunggu episode yang lainnya ya 🥰🥰👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapakah Yang Pantas Untukku - MOBILE LEGENDS -(18+)
FanfictionHarley adalah seorang mage yang sangat disukai oleh banyak orang dan memiliki kekuatan mistis terlarang di dalam dirinya dari land of dawn dan juga membuat kesepuluh orang ini sampai jatuh cinta dan memperebutkannya kira" siapa ya yang cocok untukny...