BAB 14

64 4 0
                                    

Malam itu setelah Reiga pulang kembali ke rumahnya, Lisa datang menghampiri Kaia yang baru saja selesai mandi. Kaia tahu jika Lisa datang untuk memberikan komentarnya tentang sosok Reiga.

“gimana menurut mamah?” tanya Kai.

“dari cara dia bicara, dia anak yang sopan dan punya attitude baik. Mamah percaya cara dia memperlakukan kamu juga pasti baik. Kalau akhirnya kamu dan Reiga pacaran, mamah setuju kok” jawab Lisa.

“gitu ya mah? Dia emang perlakukan Kai dengan baik sih mah” ucap Kaia.

“perasaan kamu ke dia sekarang gimana?” tanya Lisa.

“Kai mulai suka sih mah. Tapi Kai masih belum bisa untuk bilang iya dan mau jadi pacar dia” jawab Kaia.

“kenapa?” tanya Lisa.

“pertama karena Kai memang belum sesuka itu sama dia. Kedua, Kai khawatir kalau jadi pacar dia” jawab Kaia.

“khawatir kenapa?” tanya Lisa bingung.

“dia kan bos besar dan Kai hanya karyawan dia. Kalau Kai pacaran sama dia dan orang kantor tahu, Kai udah bisa bayangin deh orang kantor bakal gosipin apa. Selain itu, keluarga dia kan keluarga kaya sedangkan kita keluarga yang biasa-biasa aja. Gimana nanti pendapat orang tua nya saat tahu anaknya pacaran sama perempuan dari keluarga yang biasa-biasa aja. Gimana pendapat mereka saat mereka tahu anaknya pacaran sama karyawannya sendiri” jawab Kaia. Lisa menggenggam tangan Kaia dan mengelus rambut Kaia.

“kamu terlalu banyak khawatir Kai” ucap Lisa.

“yang paling utama dari sebuah hubungan itu gimana perasaan kamu dan dia. Yang kamu harus pikirkan sekarang hanya itu. Semua kekhawatiran kamu itu bisa kamu lalui berdua dengan Reiga nanti. Kamu gak perlu lewati semua kekhawatiran kamu itu sendiri. Kekhawatiran kamu akan terjadi kalau kamu memang sudah menjadi kekasih Reiga, dan hubungan itu bukan hanya kamu yang jalani, tapi Reiga juga. Jadi semua itu bisa kamu lewati bersama dengan Reiga” lanjut Lisa.

“walaupun kita dari keluarga biasa, tapi mamah yakin saat keluarganya lihat kamu, mereka pasti suka kamu. Cantik, pintar, baik, sopan, mandiri, dan sayang keluarga. Siapa yang gak suka sama kamu, gak ada” lanjut Lisa.

“ada mah. Tuh tetangga” Kaia menyindir Eki.

“dia pasti menyesal udah kasih kamu harapan palsu, percaya sama mamah. Sekarang lupain Eki dan fokus sama Reiga” ucap Lisa.

“mamah pesan satu ke kamu. Dia kan minta waktu satu bulan, tapi kalau sebelum satu bulan kamu sudah yakin sama perasaan kamu, mamah minta kamu langsung ungkapin perasaan kamu ke dia” ucap Lisa.

“iya mah Kai ngerti” jawab Kaia.

“yaudah kalau gitu, kamu istirahat. Besok kan juga kerja” ucap Lisa.

“iya mah” Kaia merebahkan tubuhnya dan bergegas tidur.

***

Tiga hari sudah terlewati, minggu malam tepat jam tujuh Eki datang kerumah Kaia dan mengajak Kaia untuk berbicara empat mata dengannya. Kebetulan malam itu hanya ada Dimas dirumah karena Lisa pergi menghadiri acara arisan ibu-ibu RT.

“Kai, kakak minta maaf atas sikap kakak selama ini ke kamu” ucap Eki.

“kita bisa gak seperti biasa lagi. Bisa saling ngobrol tanpa ada rasa canggung?” tanya Eki.

“bisa kak. Selama kakak gak terlalu berlebihan ikut campur urusan pribadi Kai seperti tempo hari kakak larang Kai untuk jalan sama pak Rei” jawab Kaia.

“kalau memang berlebihan saat itu, maafin kakak ya Kai” ucap Eki.

“Kai masih gak paham kenapa kakak kayak gitu. Apa pak Rei bukan orang yang baik seperti yang selama ini Kai lihat? Makanya kakak larang Kai buat jalan sama dia?” tanya Kaia.

Ma Chérie (Kekasihku) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang