8- Her

63 6 0
                                    

Haesun terjaga apabila dia sedar yang Jake tidur menghadapnya . Dia dengar semua itu .

Dia mengeluh dan berkerut bangun tegakkan badan belakang dia .

Pantas dia mengambil laptop dan buka . Terkejut melihat cahaya skrin itu Jake bersuara . " Slow kan sikit .. rosak mata nanti . " dia gatal menekan butang brightness .

Haesun menelan air liur perlahan . Terkejut melihat wajah sedar Jake . Harap harap dia tak tahu lah yang dia sudah terjaga lama . Hiraukan Jake yang masih melihat skrin laptop , pantas membuka aplikasi email .

Kadang kadang ada orang yang akan menghantar beberapa pesanan . Kening belah kanan gadis itu terjungkit apabila ada email kiriman dari orang yang dia kenali . Sinis gadis itu senyum dan membaca satu persatu .

" Siapa yang hantar email tu ? " Suara serak Jake bertanya . Gadis itu mendiamkan diri . Tanda supaya Jake tidak masuk campur dalam hal yang dia tengah buat sekarang .

Jake renung wajah gadis itu dan turun ke jarinya yang sibuk menaip sesuatu . Dia mengeluh apabila melihat yang tiada cincin di jari manis nya . Padahal di jari dia masih terletak dan terpasang elok . Dia ingat yang gadis itu akan terasa yang kalau dia tidak pakai cincin itu .

Rupanya Haesun yang tidak pakai .

Hati dia sedikit terluka .

Selimut yang dipakai olehnya di tarik hingga menutup wajahnya . Dia berpaling dari menghadap Haesun . Ala ala merajuk . Bukan merajuk , cuma tak sangka isteri dia sanggup buat macam itu .

Di sebalik selimut , Jake buka telefon bimbitnya . Terlihat mendiang Hera yang sedang tidur terpapar di skrin wallpapernya . Bibir dia tersenyum . Dia sangat rindukan gadis itu .

Bila lah waktunya dia akan berjumpa dengan gadis itu di atas sana ? Dia sedang menunggu .

" Mari kita buat staring contest . Siapa kalah dia kena masak ramen seminggu berturut-turut . " Hera merampas buku yang dibaca oleh Jake . Lelaki itu memandang Hera sekilas bersetuju dengan ideanya .

Mereka sekarang bersila berhadapan dengan diri masing masing .

" Satu

Dua

Tiga ! "

Jake lama menahan matanya supaya tidak terpejam . Walaupun mahu berair mata dia . Dia perlu menang , dia tak kira , dia tak mahu masak ramen berturut-turut .

Hera masih cuba merenung iris Jake dalam dan semakin dalam . Dia tak mahu kalah .

Mereka berdua enggan berputus asa . Jake senyum senget sebelum pantas mengucup bibir lembut Hera .

Akibat terkejut , gadis itu ter kelip matanya .

" Yayyy aku menang !!! " Jake bangun lari sekitar ruang tamu keriangan . Bangga dengan kemenangannya .

Namun gadis itu masih terkejut , dia mendecit menyampah dengan helah Jake . Ada ada saja lah dia ni .

" Ha ye lah ye lah . Kau menang . Tak aci ah main tipu. " Hera panjat belakang Jake secara tiba tiba buatkan lelaki itu cuba mengimbangkan badannya .

" Hehehe , Nak lagi tak aku cium bibir kau ? Boleh jer kalau kau nak . Free pula tu . " Jake turunkan Hera ke atas katil mengunci gadis itu supaya tidak bergerak .

Jake senyum mengingati kenangan dia dan cinta hatinya dulu .

-

Kaca mata Haesun di buka membuatkan iris coklat nya terserlah . Gadis yang bergelar isteri itu kearah kereta yang tersedia untuk dinaiki .

५ Another One - Sim JakeWhere stories live. Discover now