" Kakak pun sama . "
" No , kakak tak pernah eh buat camtu . " Jungwon menjeling tajam ke anak mata Haesun yang dari tadi masih tidak mengaku .
" Habistu lelaki ni ?! " Jari lelaki itu ditunjal ke arah bahu Jake . Alangkah terkejutnya dengan tindakan Jungwon dia hanya mengeluh . Bergegar rumah medengar pertengkaran dua adik beradik ni .
" Eh jangan lah nak masukkan suami kakak kat dalam masalah kau . " Haesun mendecit geram tidak mahu mengalah dengan adiknya . Mulut mereka tidak berhenti melawan . Terlopong Jake , jarang dia lihat Haesun banyak cakap macam ni .
" Ye lah , ye lah . " Jungwon yang masih tidak sihat duduk di atas sofa . Mereka baru sahaja pulang dari Korea , namun adiknya perlu duduk bersama dengan kakaknya dan tidak mahu ibu bapa risau . Entah mereka kisah atau tidak . Haesun tidak kisah , dia mahu adiknya bersama dengan dia .
Jake yang pening dengan jeritan mereka berdua berjalan ke dapur untuk meneguk air , basahkan tekak yang kering . Telefon dia yang berada di atas meja tiba tiba berdering menandakan mesej masuk.
— Vivi
I miss you
Hope to see you soonJake tersenyum sinis membaca mesej yang dihantar oleh orang yang dia kenali . Dia memandang Haesun yang masih bertengkar dengan adiknya .
" Korang boleh bercinta . " Teringat kata kata maknya dia kembali tersenyum . Kalau perempuan itu tak mahukan dia jatuh cinta dengannya dia akan cari perempuan lain yang gantikan hati dia yang masih terluka dan kosong . Haesun tak kan kisah . Itu yang dia fikirkan .
" You staying here for just one night and then pergi duduk dengan Sunghoon . " Tegas gadis itu arahkan sambil membaling bantal tepat ke wajah Jungwon .
" Fine ! "
Lelaki itu mendengus sebelum naik keatas masuk ke bilik khas untuk tetamu . Haesun mengurut dahinya , boleh pengsan melayan perangai manja adiknya . Mata dia tertancap memandang Jake yang tersenyum senyum memandang telefonnya . Dia hanya mengeluh sebelum keluarkan beberapa buah epal untuk dimakan .
Cincin yang dia pakai membuatkan aktiviti memotong kulit buah terhenti . Bibirnya menahan senyuman . Dia tiba tiba teringat akan peristiwa mereka berdua di Australia . Lelaki itu seperti orang lain , pandai mengorat dan menggatal .
Jujur dia makin lama makin jatuh cinta dengan suaminya . Namun dia masih tidak mahu menunjukkan sisi lemah di hadapan Jake . Dia tak tahu apa akan terjadi . Mereka berdua boleh sahaja terpisah .
" Kau pakai cincin tu ? " Jake muncul berdiri disebelah Haesun . Gadis itu angguk perlahan dan mengukirkan senyuman nipis . Tangan lelaki itu gatal mengambil sepotong epal yang dipotong oleh Haesun . Dia duduk di atas meja sambil melihat isterinya memotong buah .
Dengan suasana yang sunyi , Jake tidak tahu nak buat apa . Dia turun dari meja dan naik ke tingkat atas , masuk ke dalam bilik nya .
Haesun termenung memandang Jake yang berjalan naik ke tingkat atas . Bahunya diangkat tanda tidak mahu tahu dan hilangkan rasa pelik .
-
" Next mission macam mana ? " Haesun duduk memandang Heeseung yang sibuk membetulkan skrin slide di hadapan . Sekejap bunyi pen yang di tekan dan di tutup oleh Sunghoon itu .
Selesai sahaja skrin di perelokkan , lelaki itu menggaru pipinya dan pusingkan badan memandang dua sahabatnya .
" Dia dah balik Korea . "
Sunghoon tergelak kecil .
" Eleh dia tu , orang balik Korea dia pun nak balik Korea . Ada lah tu rancangan jahat , lagi lagi bila kaka sendiri yang marakkan lagi api yang sudah marak . " Sinis dia memandang tepat ke arah Haesun .
Haesun yang tidak suka digelar adik beradik dengan musuhnya itu hanya duduk diam dan mengerutkan dahinya . Dia fikir dengan dalam apa yang Eunsoo akan buat .
Semestinya jika target musuhnya adalah diri dia maka , suaminya juga turut terancam .
" Lokasi yang Eunsoo tengah menumpang tidur sekarang tak tahu lagi . Aku pun sebenarnya tak kisah dia tidur kat mana , atas longkang ke tepi longkang ke , lantok dia la . " Heeseung senyum lebar .
Haesun senyap berfikir , gadis itu boleh sahaja berada di mana mana . Terutamanya di rumah agam mak ayah mereka- mak yang buangnya . Di situ akan menjadi tempat penginapan istimewa Eunsoo .
" Namun Haesun--- "
Cepat lamunan dia terkabur dan terus menjadi serius memandang Heeseung yang mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu .
" Keselamatan kau dan Jake , perlu kau sendiri yang awasi . " Haesun menelan air liur kelat . Takut akan warning yang Heeseung sendiri beri . Seperti perang dunia ke lima akan berlaku. Walaupun aku tidak tahu sama ada perang ke tiga dan empat pernah berlaku ataupun tidak.
Sunghoon yang berada di sebelah mereka , tercegat memandang dua sahabatnya . Dia perlahan mengeluarkan telefon bimbitnya dan mengambil gambar Heeseung dan Haesun yang masih dalam keadaan sama .
" Sunghoon . "
" Y-ye ? " Alangkah terkejutnya apabila suara Heeseung memanggilnya dengan nada yang dalam .
" Hantar lebih dari 30 tentera ke rumah Haesun . Biar mereka duduk menjaga di sana . Lagi senang mereka terasa berlindung . "
" Baiklah . "
Selesai sahaja mesyuarat mereka . Sunghoon pantas menarik lengan Haesun . Membuatkan gadis itu terduduk semula .
" Jake macam mana . Masih tak terima kau ? "
Soalan itu .
" Aku yang tak terima dia . "
" So , korang berdua tak terima antara satu sama lain ? Childish betul la . " Sunghoon mendecit sambil bermain dengan pen kesayangannya kembali . Haesun memuncungkan bibirnya , dia melepaskan keluhan .
Dia yang kebudakkan ke ataupun Jake yang kebudakkan . Dia yang tak sedar diri dia sudah jatuh cinta dengan lelaki itu , dia takut mahu mengaku .
Banyak benda yang menghalang dirinya supaya tidak jatuh cinta .
Haesun masih tidak percayakan Jake .
"Kalau lah korang berdua tak terima each other . Korang nak buat apa ? Bercerai ? "
" Bercerai is the only way , for sure . But-- " Haesun menarik nafas sedalam-dalamnya sebelum melepaskan ayat yang dia tak sangka dia akan sebut .
" We don't know what will happen . "
" Yang Haesun , jangan bagi Eunsoo adalah sebab kau tak nak dekat dengan Jake . Kau patut protect Jake supaya dia tak terancam . " Jelas Sunghoon . Dia bangun dan memandang Haesun yang masih terduduk diam .
" Sunghoon , dia masih sayangkan Hera . Dengan telinga aku sendiri aku dengar dia masih cakap pasal Hera dengan aku . "
Dada Haesun terombak naik turun menahan sabar .
" Jangan sebab perkara ni kita bergaduh sunghoon-ya . " Lembut gadis itu memujuk .
" Then cuba hilangkan ego kau untuk accept Jake . " Sunghoon mengakhiri kata katanya dan berlalu keluar meninggalkan Haesun yang masih terduduk diam .
Sikap Jake juga buatkan dia ragu ragu mahu jatuh cinta dengannya . Dia takut lelaki itu yang satu satunya meletakkan harapan yang tinggi , dan pada akhirnya harapan itu akan punah dan tak berguna . Dia takut harapan itu adalah mimpi ngeri yang benar dan akan menganggu hidupnya .
Dia cuma takut .
[ author ]
after a long break , finally dapat update
YOU ARE READING
५ Another One - Sim Jake
Misterio / Suspenso᧙ enhypen malay fanfic ᠀ - status : completed ! original ch0ngmine 𓂅 ៹ 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘳𝘦𝘬𝘢𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘮𝘢𝘵𝘢