PART 6

61 66 6
                                    

"nanti pulang gak usah jemput aku ya soalnya nanti aku ada kerkom"ucap Jihan pada ibu tirinya.

"Yaudah kalau mau di jemput chat mama ya" ucap Indah yang dibalas dengan senyuman oleh Jihan.

"Mama hati hati ya" ucap Jihan lalu turun dari mobilnya.

Ayahnya Jihan menikah lagi saat ia berumur 11 tahun dan mempunyai anak saat Jihan berumur 15 tahun. Agak lama Jihan bisa menerima Indah sebagai ibu nya karena dulu pikirannya masih kecil ia berfikir bahwa ayahnya tidak cinta dengan ibu kandungnya yang telah meninggal karena sakit. Namun semakin ia dewasa semakin ia mengerti dengan ayahnya, bahwa ayahnya bukan tak mencintai ibu kandungnya melainkan karena ia memang butuh pendamping didalam hidupnya. Kejadian itu mengajarkan Jihan untuk tidak menjadi egois dan sekarang ia sudah sepenuhnya menganggap Indah sebagai ibu nya.

Jihan melangkahkan kakinya untuk masuk ke area sekolah, disepanjang jalan menuju kelas seperti biasa Jihan pasti selalu mendapatkan sapaan manis dari laki laki namun ia hanya jawab dengan seadanya. Jihan terkenal dengan kecantikannya, sudah biasa baginya jika mendapat gombalan gombalan dari laki laki, jika ada Marsya disampingnya sekarang pasti ia akan membalas sapaan itu dengan "Jihan doang nih yang di sapa gue enggak?" Marsya sebenarnya tak kalah cantik dengan Jihan tetapi karena sifatnya yang galak dan mudah marah jadinya mereka pada enggan mendekatinya. Ngomong ngomong soal Marsya Jihan baru sadar bahwa Marsya belum ada dikelas bahkan tas nya pun juga tidak ada.

___________

"Aduhhh, ini kenapa sih mobilnyaaaaaa" rengek Marsya sambil menatap mobil.

"Mana udah jam segini" ucapnya lagi sembari mengotak atik mesin mobilnya.

"Ayok dong nyala gue gak mau telat nih"

Brumm...brumm

"Kenapa mba mobilnya?" Tanya Rasya dengan sopan.

"Mba?!"

"Loh Marsya lo ngapain disini?"

"Pertanyaan macam apa itu? Lo gak buta kan?! Ini mobil gue tuh mogok gak bisa nyala, mana udah jam segini!!!!" Ujar Marsya kesal.

"Coba sini gue lihat"

"Lo bisa benerin nya?" Tanya Marsya agak antusias.

"Iya makanya gue lihat dulu kali aja bisa gue benerin nya"

Marsya menyingkirkan dirinya dan membiarkan Rasya untuk melihat kondisi mobilnya ia berharap Rasya bisa membuat mobilnya menyala lagi dengan cepat.

"Gimana Sya?"

"Ih Marsya ini lo otak atik ya mesin nya"

"Iiiya emang kenapa?" Tanya Marsya panik.

Rasya hampir dibuat ngakak sama Marsya karena melihat wajahnya yang sudah panik berserta keringat yang bercucuran.

"Seharusnya mah jangan diotak atik ini, kalo gak ngerti sama mesin mobil mending langsung bawa ke bengkel daripada rusak kayak begini" ujar Rasya yang membuat Marsya semakin panik.

"HAH?! RUSAK?! RUSAK GIMANA?! YAA GUE GAK TAU KALO GAK BOLEH DI OTAK ATIK ADUHH GIMANA DONG INI, LO GAK BISA BENERIN SYA? ADUH DISINI ADA BENGKEL GAK SIH?!"

"Ahahahahha yaampun Marsya gak kuat gue lihat muka panik lo AHAHAHAHHAAHH"

"Maksud lo?"

"Ahahahahha enggak enggak udah lo santai aja mukanya jangan kek pengen nangis gitu"

"MANA ADA MAU NANGIS!"

"Hahahaha iya iya, lo tenang aja gak ada yang rusak kok"

"Setau gue" ucapnya lagi pelan.

MARSYA✓ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang