PART 11

48 56 1
                                    

Pagi ini Rasya pergi ke toko buku kemarin karena sejujurnya ia menaruh rasa penasaran dengan toko buku tersebut. Tetapi tak cuma itu ia juga ada sesuatu yang ingin dibeli. Ia memarkirkan mobilnya di tempat parkiran mobil lalu berjalan memasuki toko tersebut. Ia membawa mobil hari ini karena merasa sayang jika tidak dipakai. Ia melewati beberapa rak buku untuk mencari buku yang ia ingin beli, namun ketika ingin melewati salah satu rak buku tersebut ia melihat Jihan yang tengah membaca sebuah novel.

DEG!

Setelah sekian lama tak merasakannya kini perasaan itu muncul kembali, perasaan seperti dejavu.

“Eh? Rasya kok lo disini?”

“Loh? emang kenapa kalau gue disini?”

“Eh? enggak gitu, maksud gue... emm lo cari apa disini?”

“Gue cari buku musik”

“Buku lagu?” tanya Jihan yang bingung.

“Enggak, buku musik buat belajar gitar” ujar Rasya.

“Ohhhh, itu mah bukan di rak sini, kalau di rak sini tuuh buku buku novel semua” jelas Jihan.

“Sini gue anterin” ajak perempuan itu.

“Lo sering kesini ya? soalnya kayak kelihatan hafal gitu” ujar Rasya yang berjalan di belakang Jihan.

“Ya gitu deh, soalnya gue juga sering beli novel disini makanya banyak tau hehe” jelas Jihan.

“Nih rak nya lo cari aja buku yang mau lo beli, pasti ada soalnya toko ini lengkap” ujar Jihan lalu meninggalkan Rasya sendirian.

Benar kata Jihan toko buku sini lengkap bahkan alat musik pun ada di toko ini. Rasya sudah mendapatkan bukunya dan ia langsung menuju ke kasir. Sesudah bayar ia kembali ke parkiran, lalu saat hendak ingin pergi ia justru melihat Jihan yang sedang berdiri seperti menunggu kendaraan.

“Nunggu apaan lo Han?” tanya Rasya setelah membuka jendela mobil.

“Nunggu angkot”

“Mending bareng gue bentar lagi kita mau masuk loh”

“Ga ngerepotin emangnya?”

“Ngerepotin gimana? kan kita satu sekolah”

Jihan memasuki mobil tersebut dan duduk di kursi penumpang samping Rasya setelah diperizinkan oleh lelaki itu. Tanpa basa basi Rasya langsung menancapkan gas nya menuju sekolah. Sepanjang perjalanan di dalam mobil hanyalah ada keheningan tak ada satu pun dari mereka yang ingin membuka suara. Sesekali Rasya melihat Jihan yang sedang asik dengan novel baru nya, entah kenapa sedari tadi Rasya menyimpan perasaan janggal terhadap Jihan ia ingin sekali mengungkapkan perasaan ini tetapi ia juga bingung harus seperti apa mengungkapkan nya.

Sesampainya di sekolah Rasya dan juga Jihan langsung keluar dari mobil tersebut secara berbarengan dan hal itu membuat Marsya menghentikan langkahnya dan melihat kedua orang itu secara intens.

kok gue cemburu sih ngeliat Jihan sama Rasya berangkat bareng –ucap Marsya dalam hati, namun pemikiran tersebut dengan cepat ia alihkan.

aduh Marsya pemikiran toxic apa ini? lo gak boleh gitu, Jihan kan temen lo sendiri  -ucapnya dalam hati.

“Jihan!” panggil Marsya yang sedang menghampirinya.

“Kalian berangkat bareng?” tanya Marsya basa basi.

“Kenapa? Marsya cemburu?” tanya Farhan yang baru saja turun dari motornya.

“Hah? apaan sih orang cuma tanya”

MARSYA✓ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang