41. UJIAN KELULUSAN

1.8K 95 231
                                    


Hallo!

Jangan lupa VOTE dan ramaikan setiap paragraf!!!😁💘

Gak berasa sebentar lagi cerita Revalno menuju ending.

Sad ending?

Happy Ending?

***

Satu minggu kemudian...

Felisa sedang berada di kantin bersama Callista, Vanessa, dan Kanaya. Sejak tadi dirinya merasa gelisah, ia belum siap untuk mengikuti ujian kelulusan hari ini. Perasaan takut terus menghantui dirinya. Felisa takut jika nilai ulangan ia bakal jelek alhasil tidak lulus. Hufft! Tetapi perasaan takut seketika menghilang karna Revalno selalu menyemangatinya. "Kamu pasti bisa lewatin ulangan ini. Good luck, sayang."

Vanessa menepuk lengan Felisa, "Kenapa lo?"

Felisa menggeleng.

"Gue cuman deg degan. Apa gue bisa laksanain ulangan dengan nilai yang tinggi?" kata Felisa.

"Gak masalah nilai lo mau tinggi atau rendah, Sa. Yang penting lulus!" ujar Vanessa.

"Lagi emang wajib banget nilai tinggi? Sesuai kemampuan otak lo aja, gak usah di paksa. Kesian sama diri lo sendiri, fisik lo nanti malah sakit." ucap Callista.

Felisa menghelakan napasnya, "Masalahnya Ayah gue yang minta ini, woi! Kalo sampe gue gak dapet nilai tinggi, gue bakal di paksa buat lanjutin kuliah. Gue gak mau itu terjadi, gue mau lulus dengan pikiran yang tenang!" kata Felisa gereget sendiri.

"Ya, bagus dong! Ayah lo bagus nyaranin lo buat kuliah, Sa. Semua orangtua pasti bakal dorong anaknya ke pendidikan yang tinggi, biar jadi anak yang sukses." ujar Kanaya.

"Tapi gue mau lulus dengan tenang dulu setahun, Nay. Otak gue butuh istirahat."

"Yaudah kalo lo gak mau itu terjadi. Nilai lo harus tinggi di ulangan kelulusan nanti." Saran Vanessa.

"Arghh, anjing! Gue pusing."

Vanessa, Callista, dan Kanaya menggeleng heran melihat Felisa. Mereka tahu, sebenarnya Felisa itu pintar. Hanya saja, Felisa malas untuk belajar apalagi membaca buku.

Di tengah pembicaraan mereka bertiga, Revalno dan kelima temannya datang ikut bergabung. Revalno duduk di samping Felisa seraya merangkul pundak perempuan itu.

"Kenapa mukanya di tekuk gitu, hm?" tanya Revalno pada Felisa.

"Bini lo lagi stres, Al. Dia takut nilainya jelek di ulangan nanti." adu Callista pada Revalno.

Revalno langsung menangkup wajah Felisa.
"Hei! Rileks, jangan di pikirin. Aku yakin kamu bisa lewatin ulangan dengan nilai tertinggi, sayang. Kalo kamu pikirin terus justru malah nambah beban di pikiran kamu."

Yang dikatakan Revalno ada benarnya juga. Untuk apa ia takut? Justru semakin ia memikirkan itu semua malah membuat Beban di pikirannya. Percaya diri lebih baik. Gue pasti bisa dapet nilai tertinggi!

"Jadi pengen punya cowo kaya Revalno. Selalu nyemangatin, AAAaaaa.." Callista yang baper sendiri mendengar ucapan manis Revalno untuk Felisa.

Fenus spontan bersiul sambil nunjuk Abrial dengan lidah yang nusuk-nusuk dalam pipinya. "Bril, sikat!" ucap Fenus pada Abrial.

"Peka dikit, Bril. Callista udah ngode buat lo!" sindir Wingki.

"Apaansih!" jutek Callista.

"Aelah, Call! Kalo suka bilang, gak usah so jual mahal gitu. Nanti Abrial di ambil orang--!" Belum saja Kevin selesai ngomong, Callista memotong lebih dulu.

REVALNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang