56. SELESAI

3K 57 19
                                    

Di setiap pertemuan pasti ada perpisahan.

Terimakasih buat kalian yang setia menunggu cerita Revalno sampai ending.

Terimakasih juga yang selalu suport aku sampai cerita Revalno bisa sampai ending ini. Semoga ada versi cetak Revalno.

01-05-23

End.

***

"GUE!"

Callista keluar dengan pistol yang ia putar-putarkan di jari nya. Senyuman miringnya mengartikan ia sangat benci dengan Revalno.

Anak Xalstar yang melihat itu terkejut. Tidak menyangka kalo Callista adalah musuh dalam selimut. Mereka anggap kalau Callista itu baik, tetapi tidak dengan kenyataan.

"Callista?"

Waktu yang cukup lama. Callista terus berada di sisi Felisa. Berpura-pura menjadi sahabat yang bisa di andalkan dan selalu mendukung perempuan itu. Baginya, balas dendam terbaik adalah membuat Revalno jatuh oleh orang yang paling dipercayainya sekaligus menghancurkan sumber kebahagiannya.

Teror, surat ancaman, pembunuhan calon anaknya, hingga bahaya yang menimpa Felisa adalah ulah Callista.

Hingga pada akhirnya. Jalan terakhir yang ingin ia lalui melihat Revalno hingga detik itu masih bisa bernapas adalah menyerangnya secara buka dan besar-besaran dengan membuat aliansi dari semua orang yang juga tengah menuntut balas dendam pada Revalno.

Callista tertawa kecil seraya menatap tajam ke arah Revalno. "Kaget ya, kalo gue dalang dari semua teror lo dan Xalstar?" kata Callista sambil tersenyum smirk.

Suara tembakan yang berhasil membuat seluruh pasukan Resover tergelonjak, karena dengan tiba-tiba Callista mengarahkan pistolnya pada Bima. Peluru itu menembus tanah tepat di samping kaki Bima yang beberapa detik lalu dengan lancangnya hendak menikam Revalno tanpa persetujuannya.

"Jangan ikut campur!" desis Callista tajam pada Bima. "Cuma gue yang berhak bunuh dia." lanjutnya membuat Bima mematung.

Malam ini sepertinya langit mengetahui perasaan teman-teman Revalno, bulan yang tadinya bersinar terang kini mulai tertutup awan tebal bersamaan dengan angin malam yang semakin dingin.

Abrial yang sadari tadi menatap Callista beberapa kali menggenggam amarah dengan tangan terkepal kuat. Ia menyesal, menaruh hati dengan Callista nyatanya perempuan yang memiliki hati jahat.

"Call, apa maksud lo?" ujar Abrial minta penjelasan.

Callista mengalihkan pandangannya pada Abrial. "Apa yang mau lo tau?"

"Semuanya. Jelasin apa maksud semua ini." bentar Abrial marah.

Masih pandangan benci. Callista kembali berkata dengan pistol yang kembali mengarah pada kepala Revalno. "Pemimpin yang lo semua banggain ini udah ngebuat adik gue bunuh diri!"

Seluruh pasukan Xalstar terkejut lalu menatap Revalno tak percaya.

"Dan gue kehilangan orang-orang yang gue sayang karna dia!" bentaknya penuh emosi dengan mata memerah.

Revalno menatap Callista dengan tatapan murka. "Lo ngelakuin kesalahan yang fatal!" kata Revalno dingin.

"Satu lo khianatin Xalstar. Dua, lo celakain orang-orang terdekat gue. Dan ketiga, dengan begonya lo masuk jebakan musuh lo yang sebenernya, Cal!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVALNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang