52. KOLOR PINK

2K 110 130
                                    


Hallo!

Sebelum baca jangan lupa vote and ramein setiap paragraf!

happy reading!

***

"Aku sheila."

Felisa langsung terbangun dengan keringan yang sudah bercucuran di wajahnya. Nafasnya naikturun tidak tenang.

"Sheila ngapain mampir ke mimpi gue sih! Mana cantik banget. Jadi insecure gue!" gerutu Felisa pelan. Felisa merasa tidak nyaman dengan kedatangan 'Sheila' di mimpinya.

Felisa sedikit memundurkan tubuhnya untuk mengambil ponsel yang berada di nakas meja. Menatap jam, sudah menuju pukul 02:00 pagi.

"Perasaan gue jadi gak enak." ucap Felisa. Tidak peduli, Felisa langsung pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Setelah mencuci muka, Felisa kembali ke kasur merebahkan tubuhnya. Revalno, laki-laki itu masih tertidur pulas. Felisa ingin kembali memejamkan matanya, tetapi sangat sulit. Di pikirannya masih ada nama perempuan yang tadi datang ke dalam mimpinya, Sheila.

Kedatangan Sheila di dalam mimpi Felisa, membuat Felisa semakin penasaran dengan perempuan itu. Semenjak Felisa dan Revalno menikah, Revalno tidak pernah menceritakan secara detail tentang Sheila pada Felisa.

"Gue jadi penasaran siapa si Sheila itu."

***

Hari berganti pagi. Felisa sedang mengurus Revalno. Pagi ini, Revalno akan berangkat lagi untuk ke kantor, ada meeting dengan rekan kerja Papa-nya.

Felisa sibuk sendiri menyiapkan kemeja, celana, dasi, dan alat kantor lainnya untuk Revalno. Sedangkan Revalno, laki-laki itu masih sibuk di dalam kamar mandi membersihkan dirinya.

Setelah semuanya sudah di siapkan, Felisa kembali mendudukan dirinya di kursi meja rias, sambil menunggu Revalno selesai mandi.

"Revalno mandi kaya cewek, lama banget!"

Felisa sedikit mempoleskan bibirnya dengan lipbam agar tidak terlalu pucat. Tersenyum di depan cermin saat melihat dirinya yang terlihat lebih cantik. Felisa merasa, semenjak sedang mengandung, dirinya semakin terlihat cantik.

"Cantik banget! Sheila juga kalah cantiknya sama gue!" sombong Felisa. Ia masih kesal dengan Sheila yang muncul di mimpinya.

ceklek

Revalno keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi area bawahnya. Revalno langsung mendekati Felisa yang masih asik mencermin sambil mengoceh sendiri. Sepertinya karna keasikan mengoceh, Felisa tidak sadar kalau Revalno sudah selesai mandi.

Revalno menahan tawanya melihat tingkah Felisa yang sangat menggemaskan. Perempuan itu masih ngedumel sendiri depan cermin.

Tangan kekar Revalno mengelus rambut Felisa, "Udah ngocehnya?" ledek Revalno diiringi tawaan kecil.

Felisa menoleh kearah Revalno, malu sendiri. Bibir atas bawah Felisa melipat dengan matanya yang ia pejamkan.

"Dari kapan di samping aku?" tanya Felisa dengan mata yang di pejamkan.

"Dari tadi, pas kamu ngoceh sendiri di depan cermin." jawab Revalno sedikit meledek.

Felisa menutup wajahnya, "Ishh malu!"

Revalno tertawa pelan seraya mencubit pipi chuby Felisa, "Pengen aku gigit arghh! Istri aku gemes pake banget!"

"Ishh-- sakit tau!" cibir Felisa mengelus pipinya.

"Aku jadi males berangkat kerja, yangg." ucap Revalno lemas. Tangannya beralih untuk mengeringkan rambut basahnya.

"Aku kalo gak ada kamu, bawaannya kangen terus." lanjut Revalno.

REVALNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang