Chapter 2

1.3K 90 16
                                    

Calysta dengan riang berlenggok ke kursinya, "marry christmas everyone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Calysta dengan riang berlenggok ke kursinya, "marry christmas everyone." Mendudukan diri di samping Asher yang sedang menggeleng-gelengkan kepala mendengar suara berisik adiknya di pagi hari.

Di seberang sana Paris tengah tersenyum lembut pada Calysta dan di kursi paling ujung ada Karl sebagai kepala rumah tangga sedang memperhatikan interaksi keluarganya tanpa ekspresi.

"Ck.. Bagaimana bisa di malam Natal kau sudah tertidur di jam sepuluh."

Calysta menopang dagunya menoleh ke arah Asher yang berbicara. "Aku harus menjaga pola tidurku, Ash. Jika aku terlalu banyak begadang, kedua mata indahku akan menghitam seperti panda dan itu tidak baik untuk kecantikan paripurna yang aku miliki, bukan begitu, Mom?" seru Calysta meminta pembenaran dari Paris yang langsung di setujui dengan sebuah anggukan.

Helaan nafas panjang terdengar dari Asher yang kembali memusatkan matanya pada hidangan. Malas untuk berdebat.

"Ini sarapanmu, Nona." Seorang pelayan menyediakan semangkuk salad di depan Calysta.

"Merci."

"Waktunya kita makan." Asher membuka mulutnya untuk bersuara lantas mulai mengambil jatah makanannya. Dia memilih oyster, jenis kerang yang di masak dengan cangkang serta di bumbui.

"Apa tidak masalah kalau kau mengonsumsi semua itu, baby? Mom khawatir kau akan semakin kurus." Paris menatap prihatin dengan makanan putrinya.

Begitu dengan Asher yang melirik bergantian antara isi piring miliknya dengan Calysta yang sangat bertolak belakang.

"Memangnya kau herbivora, pemakan tumbuhan? Kenapa isi mangkukmu hanya dedaunan." Tukas Asher memasukan makanan ke dalam mulut. Mengunyah dengan kencang sembari menatap Calysta dengan ejekan.

"Ini menu sehatku, Ash. Ada salad, sereal, satu buah pisang, yogurt tawar tanpa gula. Dengan jumlah total kalori 440 kcal." Jelas Calysta acuh memberi tahu. Dia mulai menyantap sarapannya dan tidak peduli atas delikan tajam Asher.

Calllysta memang selalu menjaga pola makannya. Semenjak menjadi model profesional, dia selalu memberi note untuk pelayan yang mengurus semua makanannya. Setiap hari tidak boleh makan melebihi 1.500 kalori dan harus di atas 600 kalori agar bentuk badan idealnya tetap terjaga.

"Ada hadiah Natal dari Mommy Jane dan baru saja tiba. Mom sudah menyuruh pelayan menaruhnya di kamarmu."

Calysta mengehentikan kunyahan, rasanya dia tidak dapat menelan dengan baik. Semenjak saat itu dia benar-benar putus hubungan dengan Cars dan menajuhi keluarga tersebut. Ada saja alasan yang di buat untuk tidak bertemu dengan keluarga Walton. Walaupun sudah bertahun-tahun lamanya, dia masih merasakan sakit hati.

Asher yang mengetahui perubahan sikap adiknya dengan sigap mengulurkan air putih bersamaan dengan Karl yang menyodorkan teh kamomil ke hadapan Calysta.

Calysta terkesiap akan sikap kedua pria kesayangan itu. Dia tahu jika ayah dan Asher sangat paham akan suasana hatinya yang memburuk seketika. Karl tahu jika dahulu Calysta menyukai Cars. Berbeda dengan Paris, Ibunya itu sangat tidak memiliki kepekaan dan hingga sekarang tidak pernah tahu jika putrinya pernah di tolak mentah-mentah oleh seorang pemuda.

Calysta FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang