Chapter 19

392 31 7
                                    

Cars melirik flashdisk yang dilemparkan oleh Niels di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cars melirik flashdisk yang dilemparkan oleh Niels di atas meja. Dia menutup iPad yang menampilkan seisi kamar Calysta kecuali tempat tidur dan kamar mandi. Iya, sebelum memindahkan gadis itu ke kamar yang baru, Cars meminta pihak kapal untuk memasang cctv guna memantau pergerakan Calysta. Dia takut jika hal buruk kembali terjadi mengingat dalang dari penusukan Jake belum tertangkap. Tentu saja hal tersebut dia lakukan tanpa pemberitahuan pihak yang terkait karena yakin jika Calysta pasti akan menolak. Pihak keamanan kapal sendiri, pun tengah membentuk team untuk mencari dalangnya. Butuh waktu  mencari satu tersangka di antara ratusan orang yang menaiki Allure Harmony. Sejauh ini mereka bergerak diam-diam karena tidak ingin pihak luar mengintervensi apalagi jika media tahu, citra baik kapal megah ini dari segala aspek akan menguap begitu saja.

"Apa itu?" tanya Cars.

"Itu adalah cctv yang merekam kejadian saat Calysta diikuti dan bertemu denganmu. Aku yakin yang mengikuti Calysta dan menusuk Jake adalah dua orang yang berbeda. Dan ada satu hal lagi yang sepertinya harus kau lihat."

Niels menarik laptop yang teronggok di atas meja lantas memasang flashdisk yang baru dia lemparkan. Setelah mengotak atik laptop hingga layar menampilkan sosok Calysta dari belakang yang sedang berlari, dia mempause satu bagian di mana gadis itu tengah membuang sesuatu. "Lihatlah!" pinta Niels yang membuat Cars semakin memusatkan pandangannya pada layar. Tangan Niels dengan cekatan memundurkan video beberapa detik hingga menangkap sosok Calysta dengan topeng tepat sebelum benda itu dibuang.

"Topeng? Dia membuangnya?" tanya Cars masih berusaha mencerna apa yang ingin Niels sampaikan.

"Dari informasi yang kudapatkan ada sebuah pelelangan rahasia yang sengaja diadakan di kapal ini. Beberapa kolektor barang-barang antik seperti lukisan, keramik dan semacamnya sengaja menaiki kapal ini untuk mengikuti pelelangan tersebut."

"Lalu apa hubungannya dengan Calysta?"

"Dia sedang menjadi aphrodite dengan topengnya."

"Aphrodite?"

"Iya. Aku sudah mencari tahu jika Calystamu itu membeli semua karya seni dengan nama Aphrodite dan menyimpannya di sebuah gudang yang berada di Texas." Kemudian Niels kembali mengotak atik laptop. Membuka satu persatu dokumen dalam flashdisk miliknya. "Ini adalah catatan dari semua barang yang dia beli dan keberadaan gudang tersebut." Kembali Niels mengarahkan layar laptop kepada Cars.

Cars tampak berpikir sembari membaca laporan yang diberikan oleh Niels. "Aku pikir seorang Arcene tidak memiliki ketertarikan dengan sebuah karyaseni."

"Kau bisa baca sendiri gudang tersebut adalah gudang yang memiliki tiga lantai dan di jaga sekitar dua puluh orang. Apa itu masuk akal? Meski terlihat seperti rumah biasa, gudang itu menyimpan banyaknya karya seni yang dibeli olehnya. Dengan adanya dua puluh penjaga di sana berarti nilai barang-barang tersebut cukup besar. Apa selama ini kau tidak tahu menahu?"

Calysta FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang