Chapter 17

353 57 8
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Selamat membaca semuanya

.

.

.

.

.

.

.

Waktu begitu cepat berlalu hingga tak terasa musim pun ikut berganti, sekarang sudah memasuki bulan juni dimana musim panas tiba dimana biasanya sebagian besar orang akan pergi ke pantai selain berenang menikmati libur musim panas juga menikmati festifal musim panas yang ada.

Jepang dikelilingi oleh laut, sehingga bisa berenang di banyak tempat, bisa berenang di laut dekat Tokyo, tetapi pulau-pulau Okinawa yang terpencil juga merupakan pilihan tepat untuk bersantai.

Setelah musim hujan yang disebut "tsuyu", berlangsung dari Juni hingga akhir Juli, suhu akan meningkat dratis. Ini adalah waktu untuk festival musim panas dan pertunjukan kembang api yang berlangsung di seluruh penjuru Jepang. Orang-orang bisa menonton festival atau ikut menari di festival lainnya.

Biasanya selama ini jika libur musim panas tiba Hinata selalu menghabiskannya dengan bekerja part time juga mengisi waktu luanya dengan tugas kuliah, tidak pergi berlibur ke pantai atau sekedar pergi ke tempat kolam renang seperti kebanyakan orang, selain tidak memiliki teman untuk diajak, ia pun sibuk mencari uang dan belajar.

Namun liburan musim panas kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya sebab tanpa pernah di duga apalagi dibayangkan oleh Hinata jika Naruto mengajaknya pergi liburan naik kapal pesiar mewah bersama anggota geng Kyubi lainnya selama delapan hari, dan pastinya Sakura Haruno selaku teman Naruto sekaligus tunangan dari Sasuke akan ikut pergi juga dalam perjalanan kali ini mengingat bukan kali pertama menikmati liburan bersama. Jadi tak heran kalau Hinata sempat dibuat syok sekaligus kaget, bukan tanpa alasan sebab Hinata merasa bukan bagian dari kelompok anak-anak kaya tersebut apalagi hubungannya dengan Naruto palsu semata tidak benar-benar menjadi sepasang kekasih.

"Terima kasih atas tawarannya, tapi maaf aku tidak bisa ikut," ucap Hinata halus menolak ajakan Naruto.

"Kenapa?" tanya Naruto yang terdengar marah.

"Ada tugas kuliah yang harus aku selesaikan sebelum liburan usia," jawab Hinata berharap Naruto mengerti dan tidak memaksanya untuk ikut.

"Kita hanya pergi selama delapan hari bukan setahun," erang Naruto kesal dengan alasan Hinata yang tidak bisa diterima sebab tuga kuliah bisa dikerjakan setelah selesai liburan di kapal pesiar.

Hinata menghela nafas pelan, lalu menatap Naruto, "Sebenarnya selama libur musim panas aku mengambil pekerjaan paruh waktu jadi tidak bisa ikut,"

"Masih saja memikirkan pekerjaan dan uang, padahal sudah berpacaran denganku," celetuknya menyinggung tentang status mereka berdua.

"Hubungan kita itu palsu jadi untuk apa aku harus bergantung padamu," sahut Hinata dingin tidak menanggapi kata-kata Naruto dengan serius sebab sejak dulu sudah terbiasa hidup mandiri tanpa bantuan siapapun.

"Memang," Naruto tersenyum miris mencerna kata-kata Hinata yang entah kenapa begitu menohok hati, "tapi apa kau lebih senang bergantung dengan Gaara daripada aku," sambungnya dengan nada penuh kecewa.

"Bukan seperti itu maksudku, aku hanya tidak mau merepotkanmu lebih dari ini,"

Naruto diam membisu dengan tangan terkepala di atas paha menahan emosi hati, sebab Hinata terus menolak ajakannya pergi liburan padahal ia sangat ingin menghabiskan waktu bersama Hinata agar bisa mengenalnya lebih jauh bukan tanpa alasan sebab ia ingin tahu hal menarik apa yang ada pada Hinata hingga membuat seorang Sabaku Gaara begitu tergila-gila hingga rela mengorbankan segalanya termasuk kehidupannya sendiri.

Cinderella Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang