Chapter 11

838 102 6
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Happy Reading 😉

Iris biru Naruto memandang cemas, gadis bersurai indigo panjang dalam balutan pakaian rumah sakit yang tengah tertidur lelap diatas ranjang tak ketinggalan selang infus menancap ditangan, satu jam lalu ia datang ke rumah sakit dengan menggendong, membawanya dengan wajah panik bercampur cemas karena suhu tubuh gadis dalam dekapannya itu terasa dingin para petugas medis langsung menangani dan membawa gadis tersebut ke ruang Unit Gawat Daruat (UGD) untuk segera mendapatkan penangan.

Selama diperiksa dokter, Naruto duduk menunggu diluar ruangan UGD dengan ekpresi wajah cemas padahal seharusnya tak perlu sepanik ini mengingat gadis yang berada didalam sana adalah mainan sekaligus kekasih palsunya tapi tetap saja Naruto masih memiliki hati dan perasaan, tak bisa bersikap diam atau berpura-pura tidak tahu jika ada orang yang sedang dalam masalah apalagi kalau terus dibiarkan gadis pemilik iris bulan itu akan mati kedinginan diatap gedung karena mengalami Hiportemia.

Tak pernah Naruto sangka kalau gadis bermata bulan itu akan mengalami tindakan kekerasan yang bisa saja berakhir dengan kematian jika saja Naruto tidak datang cepat menolong dan membawanya ke rumah sakit terdekat entah apa terjadi pada. Membayangkannya saja sudah membuat Naruto takut dan ngeri apalagi jika sampai Gaara tahu bisa-bisa nyawa Matsuri berserta teman-temannya melayang di tangan Gaara.

"Aku harap Gaara tidak mengetahui hal ini." Batin Naruto penuh harap.

Dokter yang memeriksa mengatakan kalau Hinata mengalami Hiportemia jika saja Naruto datang terlambat bisa-bisa Hinata kehilangan nyawa karena ternyata gadis bermata bulan itu memiliki penyakit anemia yang memparah keadaan, untuk sementara waktu Hinata harus dirawat selama beberapa hari dirumah sakit sampai keadaannya pulih, terlebih kini Hinata mengalami demam tinggi namun sudah diberi obat penurun panas, Naruto sendiri menuruti semua saran dari dokter demi kesembuhan Hinata.

Naruto menempatkannya dikamar khusus, meminta pihak rumah sakit memberikan pelayanan serta perawatan terbaik untuk Hinata, kalau masalah biaya Naruto yang akan membayar semuanya.

"Haah~" Naruto menghela nafas cepat.

Dipijit keningnya yang terasa pusing, Naruto tak pernah menyangka kalau gadis bersurai cokelat sebahu itu akan berbuat nekat bersama teman-temannya dan itu hampir saja membuat Hinata kehilangan nyawa. Sungguh mengerikan menghadapi seorang gadis yang tengah cemburu buta apalagi perasaan Matsuri sangat menggebu-gebu pada pemuda bersurai merah dengan tato Ai di dahi itu sementara pemuda yang ditaksir tidak pernah peka ataupun menanggapi perasaan Matsuri, malah selalu memperhatikan dan mendekati Hinata tentu saja itu membuat Matsuri yang berstatus sebagai teman kecil Gaara, anak dari kepala kepolisian Jepang itu marah, cemburu, iri, kecewa pada Gaara hingga nekat melakukan hal segila itu.

Ddddrrrtttt~

Ponsel pintar milik Naruto bergetar dan saat dilihat nama Shikamaru Nara terpampang jelas didalam layar, pasti teman bersurai nanasnya itu merasa khawatir dan bertanya-bertanya ada dimana dia sekarang karena pergi begitu saja dari kampus dengan tergesa-gesa bahkan tidak mengidahkan Shikamaru yang berteriak memanggil karena keadaan tadi benar-benar sangat genting.

Cinderella Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang