Chapter 7

976 107 10
                                    

Menjadi pusat perhatian dan bahan perbincangan se antero kampus bukan cita-cita apalagi kebanggaan untuk Hinata, malah hal itu sangat merepotkan baginya dimana setiap kali berjalan atau berpapasan dengan teman satu kampus pasti langsung di pandangi dengan tatapan tajam, sinis sambil berbisik membicarakan.

Dia tak bermaksud untuk mencoba menggoda seorang Sabaku Gaara bahkan membuat pertengkaran hebat dengan Naruto yang semuanya di sebabkan karena dirinya.

Semuanya murni ketidak sengajaan, bukan rencananya melainkan rencana Tuhan.

Semua permasalahan yang terjadi belakangan ini gara-gara kebodohan Hinata sendiri, melempar sepatu flatnya ke kepala Naruto mengakibatkan pemuda bersurai kuning tersebut marah, dan menjadikannya sebagai budak. Dan hal itu menjadikan Hinata tanpa sadar ikut masuk ke kehidupan Naruto beserta anggota geng Kyubi lainnya dimana salah satunya ada Sabaku Gaara.

Jadi jangan salahkan Hinata atau mengatakan kalau dia wanita murahan, penggoda. Niatan dia datang ke Tokyo hanya untuk bersekolah hingga lulus demi mengejar cita-citanya, bukan mencari masalah apalagi musuh.

Pemuda bermata jade tersebut selalu datang di saat Hinata sedang kesulitan, butuh bantuan bak seorang pahlawan, namun jika saja pemuda yang datang menolong bukanlah seorang Sabaku Gaara mungkin Hinata tak perlu terlibat masalah sejauh ini.

Masalah dengan Naruto saja  belum selesai kini Gaara datang menambah deretan panjang penderitaannya di kampus.

Tumpukan buku tebal di dekapan di depan dada, mata bulanya menatap fokus ke depan ke arah loker yang jaraknya tinggal sepuluh langkah. Namun saat beberapa langkah tiba di depan loker tiba-tiba kakinya di jegal seseorang.

Brugh!!!

Tubuh Hinata jatuh terhuyung menabrak loker, pipi tembabnya memar ke merahan bukan karena sedang merona malu tapi lebam akibat benturan kuat.

Meringis kecil Hinata memunguti buku tebal yang baru saja di pinjam dari Perpustakaan kampus untuk mengerjakan tugas tesis dari Dosen.

Suara tawa terdengar jelas menggema di koridor tak lama setelah Hinata jatuh, duduk berjongkok memunguti buku tanpa ada satu pun berniat membantu, atau bahkan merasa kasihan.

Berdiri perlahan sambil mendekap buku, Hinata membuka pintu loker mengambil tas kecil untuk membawa pulang buku yang baru di pinjam karena malam ini dia berniat begadang untuk belajar sekaligus mengerjakan tugas mumpung hari ini dia sedang libur kerja.

Saat baru menutup pintu loker Hinata di kagetkan oleh sosok gadis cantik bersurai merah muda yang sangat di kenali sebagai Haruno Sakura, kekasih dari Sasuke Uchiha, salah satu anggota geng Kyubi.

"Kau yang bernama Hinata Hyuga?" tanya gadis tersebut ramah disertai senyuman.

Hinata terdiam lebih tepatnya kaget sekaligus syok di datangi gadis cantik tersebut yang merupakan primadona kampus.

"Kenapa kau diam saja!" Bentak seorang gadis bersurai kuning panjang yang ikut bersama Sakura.

"Ma-maaf." Hinata membungkukkan badan.

"Tahan emosi mu, Ino."

"Gadis itu membuatku jengkel." Sahut gadis bernama Ino tersebut sambil membuang muka.

Sakura tersenyum kecil sambil memberikan sebuah undangan berpita merah muda. "Aku harap besok malam kau bisa datang ke pestaku." Ujarnya penuh harap.

"Pe-pesta?" tanya Hinata bingung terlebih ini pertama kalinya bertemu tapi mengapa Sakura memberinya undangan ke pesta.

Apakah ada maksud lain dari semua ini. Mengingat Hinata bukanlah gadis populer, cantik, dan dari kalangan atas seperti semua teman-teman Sakura.

Cinderella Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang