Chapter 14

431 77 22
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Selamat membaca semuanya 🤗

.

.

.

.

.

Terkejut itulah reaksi yang bisa Naruto tampilkan saat ini ketika dengan gamblangnya pemuda bersurai merah dihadapannya menceritkan perihal rencana dari ayahnya yang mengingikinkannya untuk pergi keluar negeri lebih tepatnya ke Jerman tanpa menunggu terlebih dahulu lulus kuliah di sini.

Sebenarnya bisa saja Gaara menolak keinginan dari ayahnya tapi ada resiko besar jika ia sampai menolaknya apalagi ini menyangkut keselamatan Hinata dan teman-temannya di geng Kyubi.

Diam-diam Rasa Sabaku, ayah kandung Gaara diam-diam tanpa sepengetahuan siapapun mengamati setiap gerak-gerik Gaara baik di kampus maupun diluar kampus guna memantau dengan siapa Gaara bergaul dan berteman. Apalagi setelah mendapat aduan Matsuri, calon tunangan Gaara dimasa depan yang mengatakan kalau Gaara sedang dekat dengan salah satu mahasiswi di kampus bernama Hinata Hyuga dan setelah diselediki lebih dalam ternyata Hinata, anak hasil perselingkuhan kepala keluarga klan Hyuga dengan salah satu pelayan rendaha di mansion Hyuga. Bisa dibilang kalau Hinata adalah anak diluar nikah, statusnya pun tidak jelas meskipun menyandang nama keluarga Hyuga.

Sebagai orang tua sekaligus kepala keluarga Sabaku, ia hanya ingin Gaara mendapatkan yang terbaik, tidak salah memilih pasangan hidup sebab Gaara adalah calon penerusnya di masa depan menggantikan kedua kakaknya yang dianggap tidak memiliki kemampuan dalam memimpin keluarga serta meneruskan bisnis.

Setelah penyerangan yang terjadi pada Hinata hingga membuatnya masuk rumah sakit.

Ayah Gaara sudah berbicar serius padanya, memberinya peringatan agar menjauhi Hinata tapi seperti yang diduga kalau Gaara menolak keras tidak mau mendengarkan perkataan sang ayah. Hingga sebuah cara dilakukan dimana itu membuat Gaara tidak memiliki pilihan selain mengikuti perintah sang ayah tanpa pernah ada niatan melupakan perasaannya pada Hinata.

Mungkin saat ini Gaara hanyalah seorang anak kecil lemah tak berdaya tidak memiliki kekuatan sama sekali tapi suatu hari nanti ia akan memiliki kekuasaan yang jauh lebih besar dari sang ayah dengan begitu ia bisa melindungi orang-orang yang disayangi terutama Hinata.

"Kenapa mendadak sekali, Gaara?"

"Memang tapi ini semua perintah ayahku,"

Naruto terdiam, berpikir sejenak seraya membayangkan sosok pria paruh baya bersurai merah tersebut yang merupakan ayah kandung dari Gaara. Jika sudah menyinggung tentang sosok pria bersurai merah tersebut bukanlah hal mudah, bukan tanpa alasan Naruto sedikit merasa segan sebab keluarga Gaara adalah salah satu kelompok besar Yakuza di daerah Tokyo sama seperti keluarga dari pihak ibu Naruto yaitu Uzumaki yang merupakan keluarga cabang dari klan Senju. Beruntung Naruto tidak mengalami nasib seperti Gaara dimana menanggung beban dipundak sebagai penerus keluarga sebab keluarga sang ayah bukanlah bagian dari kelompok tersebut. Namun bukan berarti Naruto tidak memiliki tanggung jawab sebagai anak tunggal keluarga Namikaze dimana suatu hari ia juga harus meneruskan perusahaan milik sang ayah.

"Haah..." Naruto menghela nafas dalam.

Gaara diam mengamati ekspresi Naruto, "Tolong jaga Hinata untukku,"

"Untuk apa aku harus menjaganya? Memang aku ini pengasuh anak," gerutu Naruto dengan mimik wajah kesal karena dititipkan Hinata.

"Hanya kau yang bisa aku percaya bisa menjaga dan melindunginya selagi aku tak ada di sisinya,"

Cinderella Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang