Chapter 8

1K 113 45
                                    

Pergi ke pesta dansa dengan mengenakan gaun terbaik, dan bisa berdansa dengan sang Pangeran adalah impian setiap gadis. Seperti kisah Cinderella yang datang ke pesta dansa mengenakan gaun nan indah, memukau banyak orang, dan berdansa dengan sang Pangeran namun semua keajaiban seperti itu hanyalah terjadi di dalam dongeng dan cerita saja sedangkan Hinata hidup di dunia nyata dimana terkadang hidup ini tak seindah di negeri dongeng.

Tapi bagaimana jika sang peri datang namun bukan dalam bentuk ibu peri nan baik hati dengan kedua sayap putih transparan di punggung serta tongkat ajaib, melainkan dalam wujud pemuda tampan berkulit pucat bersurai hitam kelam, pecinta gadis dua dimensi.

.
.
.

Semua karakter Naruto milik : Masashi Kishimoto

Saya cuma numpang pinjam.

Happy Reading Minna 🤗

.
.
.

Suara ketukan terdengar dari arah pintu depan apartemen Hinata. Mata bulannya langsung melirik sekilas ke arah pintu depan dengan tatapan bingung sekaligus penuh tanya.

Siapa yang datang ke apartemennya mengingat dia tak punya teman dekat ataupun keluarga yang datang berkunjung, atau mungkin itu pemilik apartemen dimana datang menagih uang sewa?

Entahlah Hinata tak mau menebak-nebak sendiri, lebih baik ke depan dan membuka bukanya pintu melihat siapa yang datang berkunjung daripada pada penasaran sendiri.

Lalu saat pintu terbuka, mata bulannya melebar disertai ekspresi kaget sekaligus tak percaya memandang sosok pemuda tampan di depan pintu apartemennya, berdiri gagah dalam balutan jas mahal tengah tersenyum kepadanya.

"Anda?!" Serunya tak percaya menunjuk pemuda tersebut, karena dia adalah salah satu teman Naruto, dan mau apa dia kesini?

"Tenang saja aku ke sini untuk mengajakmu ke pesta Sakura."

Hinata terdiam sesaat lalu tersenyum miris. "Maaf, aku tak bisa pergi."

"Kenapa?" tanya Sai bingung sekaligus penasaran.

Jika Hinata tak datang ke pesta nanti disana tidak akan ada hal menarik untuk Sai lihat dan pastinya sangat membosankan, tidak bisa melihat adegan drama antara Naruto, Gaara juga Hinata. Kapan lagi melihat adegan drama secara live seperti di saluran telivisi tonton para ibu-ibu, apalagi yang memainkannya adalah teman-temannya sendiri dimana pastinya lebih seru, menarik, dan sayang untuk di lewatkan.

"Itu... " Hinata nampak gugup dan bingung menjelaskannya.

"Jika tentang Gaun pesta juga yang lainnya tak usah kau pikirkan." Sai menarik tangan Hinata dan membawanya keluar rumah.

Hinata memekik kaget karena tiba-tiba saja Sai membawa pergi begitu saja tanpa sempat mendengarkan penjelasannya. "Rumahku belum di kunci." Teriak Hinata panik.

"Akan aku suruh anak buahku menjaga." Sahut Sai santai.

Sai langsung mendorong masuk tubuh Hinata untuk duduk di kursi mobil bagian belakang.

"Aku..." mulut Hinata langsung di sumpal permen lolipop oleh Sai.

"Jadilah anak manis, jangan berisik, atau berteriak jima tak ingin aku lempar keluar dari mobil." Ancam Sai dengan masih tersenyum dingin.

Hinata menelan ludah perlahan, menatap takut Sai yang duduk di sebelahnya dimana ternyata orang yang cukup mengerikan apalagi bisa mengancam orang sambil tersenyum manis.

Cinderella Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang