13. Mood Swing

19 0 0
                                    

Perangai Tara tak pernah  benar-benar lepas dari tatapan mata malas, dagu yang ditopang punggung tangan, namun jari-jari yang giat mencatat. Dia bukan pula anak yang aktif terang-terangan, tapi cukup banyak diskusi kelas dengan dosen yang didalangi dia. Ini semua cuma demi kewajiban. Gue perlu jadi sempurna.

Kelas siang ini benaran tanggung karena menukar jatah makan siang. Mahasiswa jadi perlu repot-repot menahan lapar demi selesainya jam mata kuliah yang cuma satu hari itu agar mereka bisa langsung cabut saat waktunya habis. Tak apa, ini semua adalah mufakat bersama. Konsekuensi.

Tapi begitu, Tara pun masih sama saja dengan dirinya yang biasa: malas, penuh energi negatif, tapi bisa-bisanya rajin memperhatikan dan pintar. Semua kelakuannya itu bisa dihapal mahasiswa lain di kelasnya, sebab mereka memang selalu bersama sampai lulus nanti.

Seperti yang sudah bisa diduga, sistem perkuliahan paket. Kuliah rasa sekolah, tapi masih untung sudah bisa cat rambut warna-warni dan boleh merokok di luar gedung. 

Cewek yang belakangan ini tiba-tiba akrab dengan si tinggi itu juga, tentunya, ada di kelas itu. Krucil yang terkenal ceria tanpa begitu berisik, tapi beberapa hari ke belakang lagi kurang aktif. Sekarang, bokongnya yang masih menempel dengan kursi kuliah itu terasa pegal habis-habisan dan matanya juga superngantuk. Hampir semua materi yang disampaikan dosen di depan sana tidak masuk ke kepalanya, cuma namanya juga Lila, sedemikian ambis sampai rela merekam kelas itu buat nanti kalau mood belajarnya sudah kembali. Sekarang, serius, dia kurang tidur karena ada yang mengganggu pikirannya semalaman.

Seminar, dengan Tara. Itu adalah hal yang membingungkan bahkan untuk Lila sendiri, bagaimana dengan orang lain kalau tahu? Pasti akan jauh lebih bingung lagi!

Tapi selama kelas ini bukannya cewek itu melulu malas, awalnya dia juga biasa saja dan cukup fokus. Seperti angin sepoi-sepoi, kantuk mulai menyergap dan ia perlahan lebih nikmat di antara ayunan matanya yang hampir tertutup dibanding suara dosen yang masih dengan jelas bisa didengar lewat telinga. Ngantuk itu selalu enak, yang gak enak itu ketika lo ngantuk tapi gak bisa menyampaikan aspirasi kengantukan lo. 

Sekuat tenaga anak itu berusaha mengembalikan minatnya pada materi, tapi upaya itu melulu gagal karena udara dingin menggoyahkannya berkali-kali. Untung gue duduk di belakang hari ini. Entahlah, Lila merasa makin ogah saja duduk di depan sejak beberapa minggu belakangan. Mungkin, dia sudah bertransformasi menjadi anak malas atau bandel. Buktinya, diam-diam anak itu malah memainkan ponselnya yang sedang dalam mode senyap. Pikirannya melayang-layang bersama pohon-pohon yang sama sekali tak bergoyang di luar sana, yang terlihat lewat jendela-jendela di sebelah kanan. 

Lila tiba-tiba membayangkan skenario sendiri, yang jauh daripada kondisi dingin di kelas yang hampir senyap ini. Lantas diketiknya imajinasi semacam itu di notes smartphone-nya sebagai bekal menulis cerita di blog pribadinya nanti. Di rumah. Sendirian; atau barangkali ditemani Ardhan kalau cowok itu lagi mood duduk-duduk di teras rumahnya.

Tapi rupanya itu saja belum cukup. Ngantuk masih belum juga hilang meski hasrat Lila untuk berkarya lagi meningkat. Setelah berpikir-pikir lagi sambil bengong dan membayang berbagai hal, dia kembali bikin ulah dengan mem-posting kata-kata mutiara di akun Instagram-nya. Sayang, belum sempat tombol "unggah" diklik, Pak Dosen yang sedang menjelaskan tata letak majalah itu keburu memergoki, "Kamu dari tadi longok-longok hape terus, ya," tegurnya sambil menunjuk si krucil dengan makalah kelas sebelah yang sedang dipegangnya.

"Eh ... maaf, Pak," cicit anak itu sembari menyimpan kembali ponselnya di pangkuan. Tentu saja, setelah mengklik tombol "unggah" dan membiarkan beberapa like atau comment masuk sampai kelas selesai nanti. 

Gadis itu dilongok pula oleh beberapa teman sekelas, termasuk Tara, yang meskipun rela memutar kepalanya sedikit, tapi lantas mengembalikannya ke posisi semula menghadap dosen dalam tak sampai setengah detik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eccedentesiast; LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang