Sore ini Jean kembali mengantar Luisa pulang kerumah. Bukan lagi sebagai kenalan biasa tapi sebagai pacar.
"Aku mampir ke rumah kamu, ya." Ujar Jean meminta izin dari Luisa.
Cewek itu mengangguk, "Iya, Kak. Baru juga aku mau nawarin." Ucapnya sambil tersenyum.
Jean balas tersenyum.
Sekarang ia dan Luisa sudah resmi berpacaran, sudah seharusnya kalau ia memperkenalkan diri sebagai pacar cewek itu kepada orang tua Luisa.
Waktu itu ia menolak mampir karena tidak punya hubungan apa-apa dengan Luisa selain hanya kenal, bahkan teman pun tidak.
Usai berbicara Luisa keluar lebih dulu dari mobil cowok itu di susul Jean.
"Mari, Kak."
Jean mengangguk dan mengikuti ceweknya di belakang.
__🍂__
"Mamah. Luisa pulang~" Teriaknya tak sungkan walau ada Jean.
Cowok itu hanya tersenyum.
Jani menyahut dari dapur kemudian langsung keluar. Melihat ada orang lain selain putrinya, lantas ia tersenyum ramah kepada Jean yang langsung menyalami tangannya.
"Jean, tante." Memperkenalkan dirinya tanpa menunggu Jani beratnya siapa namanya.
Sangat mandiri bukan.
Jani manggut-manggut, "Kamu temannya, Luisa, ya?"
Jean menggeleng membuat Jani langsung menatap putrinya.
Luisa tersenyum kaku, ingin menjelaskan namun Jean lebih dulu.
"Aku pacarnya, Luisa, tante."
Jani tampak terkejut, namun sekejap tersenyum senang.
"Beneran pacar anak tante?"
Jean mengangguk mantap membuat Luisa jadi merasa malu sampai wajahnya samar-samar merona.
Jani yang senang mulai menarik tangan Jean di ajak duduk di sofa ruang tengah.
"Duduk-duduk, Nak."
Jean menurut dan mengatakan tidak perlu repot-repot pada Jani yang ingin membuatkan minum untuknya.
"Tante, aku cuman sebentar, kok. Jadi gak perlu repot-repot."
"Loh kok gitu."
Luisa menyahut cepat, "Kak Jean ada kerjaan, Mah. Jangan gitu ih."
Jani cemberut dengan sengaja agar Jean menunda kepulangannya. Ia sangat suka pada anak itu.
Jean tersenyum ramah, "Yaudah, aku disini tiga puluh menit lagi."
Luisa menghela nafas jengah, sementara Mamahnya malah tampak senang. Efek sangat ingin anak cowok jadi Jean langsung diterima dengan mudah.
"Jean emang anak baik, gak kaya Luisa tuh na---"
Cepat-cepat Luisa menutup mulut Mamahnya. Kemudian tertawa sumbang pada Jean.
"Kakak duduk aja dulu, aku sama Mamah mau bikin minum dulu."
Jean mengangguk, sedikit menggeleng kepala melihat sikap ceweknya. Agaknya Luisa memang sangat dekat dengan Mamah nya. Eh, Jean mikir apa sih. Wajar saja kalau Luisa dekat dengan ibu nya kan Mamah nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kak Jean. [END]
FanfictionLuisa adalah salah satu siswi yang mengagumi sosok Jean. Cewek itu agak tidak percaya diri karena benari-beraninya menyukai Jean yang segalanya, tapi cowok itu malah, "Sayang banget sama, Luisa!"