Luisa masuk kedalam kelasnya setelah dari kantin di antar Jean sampai depan kelas.
"Lu~" Panggul Jeje, langsung memeluk Luisa.
Cewek itu tersenyum akan sikap berlebihan temannya. Luisa duduk di bangkunya, menatap Jeje masih dengan senyuman di bibirnya.
"Kamu kenapa?" Tanya Luisa.
Jeje menghela nafas, tidak tahu kenapa ia jadi cemas pada temannya itu.
"Lu."
"Ya?"
"Jawab pertanyaan aku dengan jujur."
"Aku usahain."
"Lu~"
Luisa terkekeh, "Iya-iya." Mengusap-usap punggung temannya, "Mau tanya apa?"
Jeje menatap manik Luisa dalam, membuat Luisa jadi harap cemas kira-kira Jeje mau bertanya apa.
"Kamu suka sama, Kak Jean?"
Luisa tampak terkejut namun masih bisa ia atasi dengan tertawa konyol.
"Y-ya enggak lah, Je." Mengubah posisinya menjadi menghadap ke depan. Masih belum mau berkata jujur pada Jeje.
Jeje menarik lengan Luisa supaya kembali menghadapnya, "Jujur sama aku. Iya, 'kan?"
Luisa mengerucutkan bibirnya, matanya menyendu, sekejap meletakan kepalanya di bahu Jeje.
"Iya ... " Lirihnya, "Aku suka sama, Kak Jean."
Jeje menutup matanya, jadi benar dugaannya. Selama ini ia hanya menduga tanpa tahu kebenaranya, membuatnya tak begitu yakin sampai hari ini ia mendengar sendiri Luisa berkata kalau telah menyukai cowok Cool itu.
"Jadi rencana kamu gimana?"
Luisa menarik kepelanya dari bahu Jeje, "Rencana gimana apanya?"
Jeje mendecak, "Kebiasaan. Kalo orang lagi nanya tuh jangan nanya balik."
"Hehe. Sorry, Jeje."
Cewek itu hanya kembali mendecak.
Luisa menjatuhkan kepalanya ke atas meja, menatap Jeje sendu, "Aku gak tahu, Je. Kedepannya gimana. Kak Jean juga kaya gak suka sama aku. Dia cuman simpati biasa."
Jeje menghela nafas cukup kasar, "Kak Jean brengsek juga, ya."
Luisa langsung menegakkan tubuhnya, hendak membela Jean sebelum Jeje kembali bersuara menahan cewek itu.
"Mau belaian, Kak Jean?" Luisa diam, "Udah salah gitu masih di belain."
"Emang Kak Jean salah apa 'sih, Je?"
Jeje emosi seketika mendengar jawaban cewek itu.
"Kamu lupa gimana dia bilang cuman becanda setelah bilang suka sama kamu kemaren?" Marah cewek itu.
Lusia tambah cemberut.
"Y-ya ingat."
"Kalo gitu gimana perasaan kamu yang cuman dibencandain sama orang yang kamu suka? Enak rasanya?"
Luisa menggeleng, matanya mulai merah menahan air mata, "Y-ya enggak."
Jeje melunak, membawa Luisa kedalam pelukannya.
"Maafin aku. Aku gak maksud buat kamu sedih."
Luisa mengangguk, ia tahu Jeje tidak bermaksud jahat atau berniat melakukan jenis kejahatan lainnya. Cewek itu hanya ingin melindungi temannya dari rasa sakit hati kendati kemaren Jeje tidak sengaja melihat Davin merayu salah satu siswi kelas sebelah, dan rasanya sakit melihat pacar sendiri merayu perempuan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kak Jean. [END]
FanficLuisa adalah salah satu siswi yang mengagumi sosok Jean. Cewek itu agak tidak percaya diri karena benari-beraninya menyukai Jean yang segalanya, tapi cowok itu malah, "Sayang banget sama, Luisa!"