Cek cok pun tak terelakan antara Jean dan Luisa. Setelah selama ini ( 2 bulan ) selalu akur pun akhirnya keduanya bertengkar hebat.
Jean cemburu, beberapa waktu lalu sebelum mereka pulang dari sekolah, Luisa lebih memilih mengantar buku pelajaran selesai mereka pakai ke perpustakaan bersama teman cowok di kelasnya dari pada Jean. Padahal selama ini Jean selalu mengutamakan cewek itu.
“Kak, aku gak ada hubungan apapun sama dia. Kami cuman ngantar buku. Itu aja.” Jelas Luisa apa adanya.
Jean menatap tajam ke arah jalan. Mobilnya di bawa dengan kecepatan tinggi membuat Luisa ketakutan sambil terus memberi pengertian pada cowok itu.
“Kak, dengerin ...” Ucapan Luisa terhenti ketika cowok itu menghentikan mobilnya di pinggir, depan sebuah halte.
“Turun!” Imbuh Jean datar tanpa melihat kearah Luisa.
“Kak, aku gak ada hubungan ap---”
“TURUN!”
Luisa terkesiap ketika untuk yang pertama kali cowok itu membentaknya.
Ia menundukkan kepalanya, mengusap sudut matanya yang berair kemudian mengambil tasnya yang berada di kursi belakang. Setelah itu Luisa keluar dari dalam mobil cowok itu.
Ketika Luisa sudah menutup pintu mobil, Jean langsung menjalankan mobilnya pergi menjauh dari cewek itu.
Tepat disaat itu Luisa menangis di halte sendirian. Hari sudah sore dan mendung tapi Jean malah meninggalkannya begini.
Jean keterlaluan memarahi dan membentaknya sampai begini hanya karena cemburu tidak jelas.
Luisa bahkan tidak melakukan apapun terhadap cowok itu hanya sekadar mengantar buku dan selebihnya tidak melakukan apapun tapi Jean malah semarah ini.
Luisa duduk di kursi halte. Mengusap air matanya sembari menunggu bus. Luisa tidak bisa menghubungi Mamahnya karena ponselnya kebetulan buruk kehabisan baterai.
Duar!!
Syar!!
Suara petir dan kilat secara bersamaan turun hujan yang deras.
Luisa memeluk dirinya sendiri, mulai menangis ketakutan, dalam hatinya ia selalu memanggil-manggil nama Jean walau cowok itu meninggalkannya sendirian disini.
“Kak Jean jangan tinggalin aku disini. Aku takut. Hiks.”
Tepat disaat itu sebuah mobil berhenti didepannya, Luisa mengangkat kepalanya melihat siapa pemilik dari mobil itu. Rasa takut tidak terelakkan, ia takut orang jahat yang malah menghampirinya tapi kerena tahu siapa pemilik dari mobil itu, Luisa merasa lega dan langsung berdiri dari duduknya.
Pemilik mobil itu keluar dari mobilnya dan langsung menghampiri Luisa dan memeluknya.
Luisa balas memeluk orang itu.
“Kak Jean, aku takut. Hiks.”
Jean mengusap kepala ceweknya, “Iya, Sayang. Jangan takut lagi. Aku ada disini. Maafin aku, ya.”
Luisa mengangguk kemudian Jean membawa keduanya masuk kedalam mobil.
Didalam mobil, Jean memberikan handuk kepada cewek itu.
Luisa menerimanya, tersenyum tipis dan berterimakasih.
Jean kembali membawa Luisa kedalam pelukannya dan dibalas oleh cewek itu.
“Maafin aku, Kak. Udah buat Kakak marah.” Lirih Luisa.
Jean mengangguk, dapat Luisa rasakan lehernya basah karena wajah pria itu ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kak Jean. [END]
Fiksi PenggemarLuisa adalah salah satu siswi yang mengagumi sosok Jean. Cewek itu agak tidak percaya diri karena benari-beraninya menyukai Jean yang segalanya, tapi cowok itu malah, "Sayang banget sama, Luisa!"