Hai, Kak Jean. [END]

🍂 07 🍂

Jean ikut keluar mobilnya ketika Luisa sudah keluar dari mobilnya.

"Kakak gak masuk dulu?"

Jean menggeleng, "Lain kali aja. Udah sore banget."

Luisa mengangguk, "Yaudah kalau gitu. Hati-hati ya, Kak."

"Iya."

Jean masuk kedalam mobilnya. Menurunkan kaca mobilnya.

"Aku pulang."

Luisa tersenyum, "Hati-hati, Kak." Ujarnya sekali lagi.

Jean merespon dengan mengklakson sekali kemudian pergi dari sana.

Luisa tersenyum lagi.

"Kak Jean emang baik orang nya. Kasian dia, aku malah salah paham sama kebaikan kak Jean."

"Luisa~"

Cewek itu menoleh.

"Eh, Mamah."

Wanita paruh baya itu menghampiri Luisa.

"Siapa yang nganterin kamu?"

"Kakak kelas aku, Mah."

Jani tersenyum, tampak tidak percaya, "Yakinnn. Cuman kakak kelas."

"Iya, Mah. Ih kok gak percayaan sama anak sendiri."

Jani tertawa, merangkul bahu putrinya.

"Iya-iya. Mamah percaya. Lain kali bawa kerumah jangan di depan rumah aja."

"Tadi juga udah Luisa ajak kerumah kok, Mah. Tapi Kak Jean nolak karena udah sore."

"Jadi namanya, Jean?"

Luisa mengangguk.

"Yaudah. Besok bilang makasih dari Mamah buat Jean, ya?"

"Kenapa?"

"Karena udah nganter pulang anak Mamah yang cantik ini."

Luisa tertawa.

"Mamah ada-ada aja."

__🍂__

Jean sudah bersih setelah mandi. Ia mengusap kepalanya menggunakan handuk kecil guna mengeringkan rambutnya. Jean tampil sederhana dengan kaos berwana putih dan celana pendek rumahan.

Dirasa cukup mengelap rambutnya menggunakan handuk itu, Jean meletakan handuknya di atas nakas samping tempat tidurnya.

Jean mengambil ponselnya, duduk bersandar di atas kasurnya.

Jean
| Minta nomor, Luisa!

Davin
| Aku mana punya

Jean
| Jeje punya

Davin
| Maksudnya?
| Aku gak paham sumpah, Jean

Jean
| Minta sama Jeje

Davin
| Ck. Gak jelas kamu

Jean
| Aku tunggu

Davin mendecak di tempatnya sana, namun tetap meminta nomor yang temannya minta pada Jeje.

Davin
| Noh
| Luisa 097832+
| Bilang apa, Jean?

Jean
| Gak sama-sama