16. Harapan apa yang aku tunggu?

333 28 1
                                    

Co-translator yan_fei 📌📌

Akhirnya! Ini adalah hari di mana mahasiswa tingkat kedua dari Fakultas Seni sudah tunggu sejak lama. Ini adalah acara yang diorganisir secara resmi untuk menyambut junior tahun pertama, ini merupakan tradisi setiap tahun setelah ujian tengah tahun.
"Malam Alfabet" membantu para junior berinteraksi dan menjalin ikatan dengan para senior, termasuk dengan para senior yang sudah lulus.

Setiap tahunnya memiliki dress code yang berbeda. Kenapa tepatnya di tahun ini harus mengenakan lengan panjang?

Nueng - "Apa kamu mau ganti pakaian kembali ke rumahmu? Aku akan menemanimu."

Gunn - "Ayo, kita jangan buang-buang waktu lagi."

"Malam Alfabet" akan dimulai pukul enam, kami sudah selesai belajar kelas sore, jadi kami punya banyak waktu untuk berganti pakaian dan mengenakan pakaian terbaik semampu kami. Jan pergi ke salon untuk memperbaiki rambutnya dan didandani.

Nueng - "Hm, kamu berpakaian seperti ini kelihatan sangat imut, haha!"

Gunn - "Jangan menertawakanku, aku tidak yakin terlihat bagus."

Aku mengenakan sweater kuning lengan panjang dan celana coklat. Aku masih belum menentukan dalam waktu yang lama, mau berpakaian seperti apa di hari spesial ini, tapi saat berjalan melewati pusat perbelanjaan setelah lama mencari, aku melihat satu outfit dan langsung tahu bahwa itu adalah milikku.

Saat aku melihat label harganya, tadinya aku mau menyerah saja, Jan menjadi bersemangat dan sangat memujiku saat aku mencobanya hingga aku tidak sanggup menolak untuk membelinya.

Nueng - "Kamu terlalu banyak berpikir, kamu terlihat hebat. Ayo, kita pergi!"

Nueng akan merasa kedinginan, dia mengenakan kemeja biru lengan panjang, celana pendek putih dan terlihat seperti seorang pelaut. Haha.

Gunn - "Aku setuju."

Nueng - "Kapan Ai'Jan akan tiba?"

Gunn - "Seharusnya sebentar lagi sebelum acara dimulai; Dia akan datang langsung dari salon kecantikan."

Nueng - "Katakan padaku! Kenapa Jan berusaha begitu keras?" Junior code dia adalah Porche, aku tidak tahu apa yang terjadi.

Gunn - "Dia bilang bahwa tahun ini dia ingin tampil dramatis."

Nueng - "Kamu tidak memberitahuku sesuatu yang menarik." Aku kira telinga Jan pasti panas memerah saat ini.

Kami berdua tidak butuh waktu lama untuk berpakaian, masih ada waktu banyak yang tersisa, jadi kami memutuskan untuk makan sesuatu di sekitar tempat terdekat, walaupun mereka akan menyediakan camilan, makanannya tidak akan disajikan hingga pukul delapan malam. Hal pertama yang dilakukan adalah line code dan kami tidak ingin menunggu selama itu.

Gunn - "Bisakah kita membeli hadiah terlebih dahulu untuk para junior?"

Nueng - "Jadi, dia akan datang?"

Gunn - "N'Weha berkata padaku dia akan datang."

Nueng - "Kamu yakin mau melakukan ini?"

Gunn - "Ya, percayalah padaku."

Aku bisa katakan bahwa aku memegang kata-kataku dan meskipun aku menyukainya, menjadi seorang publik figur, aku mengerti kalau cintaku tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Tapi aku tidak bisa melupakan N'Weha,  walaupun aku tidak tahu akan seperti apa di masa depan, aku tidak ingin menyia-nyiakan perasaan ini.

Nueng - "Kamu mau beli apa?"

Gunn - "Aku tidak tahu. Bantu aku memilih sesuatu."

Nueng - "Baiklah, kita sudah di sini." Aku tahu pasti Nueng akan membantuku bagaimana pun caranya.

Gunn - "Apa menurutmu ini bagus?"

Nueng - "Hmm."

Gunn - "Menurutku ini hadiah yang bagus sebagai brother code."

Nueng - "Bagimana kalau kita lihat yang di sebelah sana itu?"

Gunn - "Phi, berapa harga barang ini?"

Penjual - "1999 Baht tapi karena sedang on sale, diskon dua puluh persen." Harga barangnya sedikit mahal dan aku ragu untuk waktu yang lama apakah aku harus membelinya.

Gunn - "Lagu apa yang kamu punya?"

Penjual - "Kami hanya ada ini untuk model yang itu."

Gunn - "Aku ambil yang ini."

Penjual - "Apakah kamu punya kartu mahasiswa? Ada tambahan potongan lima persen."

Gunn - "Bisakah kau mengemasnya sebagai hadiah?"

Penjual - "Mau pakai warna apa?"

Gunn - "Merah."

Dalm waktu singkat pegawai itu sudah kembali membawa hadiah yang sudah dikemas dengan kertas merah dan diberi hiasan pita kuning yang cantik.

Nueng - "Kalau kamu sudah selesai, ayo kita pergi, sebentar lagi macet."

Gunn - "Oke."

Waktu sudah menunjukkan pukul lima lewat tiga puluh, saat kami meninggalkan Mall, walau sedikit macet mendekati Universitas, kami tiba sebelum waktu yang ditentukan. Angkatan tahun kedua harus tiba lebih awal.

Angkatan tahun kedua datang lebih awal untuk menerima adik-adik junior, laki-laki dan perempuan, untuk memenuhi undangan menghadiri acara. Kami memeriksa di depan pintu dan mempersilakan para junior masuk. Ruang konferensi memiliki ruang dengan kapasitas yang besar, dua ratus lima puluh orang.

Angkatan tahun kedua berlokasi tepat di depan panggung, beberapa teman kampus menyebar melakukan kegiatan yang ditugaskan pada mereka.

Senior yang lainnya termasuk para alumni akan berada di belakang para junior sehingga line code mereka akan dengan mudah teridentifikasi, saat mereka sudah siap, sebuah tanda sinyal diberikan pada pembawa acara untuk maju naik ke atas panggung.

MC1 - "Halo! Halo!"

MC2 - "Halo, saudara-saudaraku, selamat datang di acara festival malam alfabet 2019!"

MC1 - "Ini merupakan acara yang diselenggarakan tahunan untuk menyambut junior angkatan tahun pertama masuk ke dalam keluarga dan tentunya, setiap tahun di dalam acara ada yang namanya code call. Semua orang menunggu hasilnya; Kita sudah memberitahu bahwa akan ada penalti bagi saudaranya yang tidak dapat menemukan brother code mereka sendiri dan juga bagi mereka yang dapat ditemukan lebih dulu."

MC2 - "Setelah acara code call, kita akan ada kegiatan untuk dinikmati oleh semua orang dengan teman-teman baru, tetapi pertama-tama kami ingin mengundang Tuan Jutamas Chansanga, Direktur Fakultas Seni Liberal untuk menyambut saudara kita yang baru. Kepada Tuan Jutamas dipersilakan."

Presiden dan wakil presiden dari angkatanku melakukan tugas mereka dengan baik sebagai MC, ini adalah tradisi bagi Direktur untuk maju ke atas panggung dan menyapa mahasiswa baru. Aku sudah menyelesaikan pekerjaan rumahku jadi aku kembali ke belakang untuk membantu teman kampusku yang lainnya.

Saat Direktur sudah selesai, salah seorang senior akan berbicara mengenai beberapa orang yang sudah lulus dan apa yang dapat mereka lakukan ketika memasuki dunia kerja. Dengan cara ini, mereka dapat membimbing para junior tidak hanya tentang belajar dan pembelajaran tetapi juga tentang masa depan. Saat mereka selesai menyampaikan masukan, waktunya persembahan untuk senior code angkatan tahun kedua dimulai... Yang mana aku tidak dapat bertahan.

MC1 - "Terima kasih kepada Tuan Jutaman Chansanga dan semua saudara-saudaraku atas masukan terbaiknya, baik itu mengenai pembelajaran, pekerjaan maupun hidup orang dewasa. Semua yang telah mereka sampaikan hari ini, sangat bermanfaat tidak hanya untuk para junior, tapi untuk kita semua."

MC2 - "Ya, terima kasih atas masukan dan saran dari para dosen dan para senior, sehingga aku bisa menghabiskan waktu di angkatanku dengan indah."

MC1- "Sebenarnya, aku mendengar kabar bahwa kamu masih belum lulus kelasnya Tuan Pornchal."

MC2 - "Hey, sebentar! Sebentar! Kupikir kamu sudah salah orang!"

MC1- "Ha-ha!! Ya sudah, kita tidak usah bicarakan itu lagi demi kedamaian.... Cukup ceritanya, kupikir semua orang di ruangan ini sedang menunggu acara selanjutnya dimulai, yaitu; Code line."

MC2 - "Tahun ini benar-benar spesial, kita  tidak mudah ditemukan, kan?"

MC1 - "Ya, tahun-tahun sebelumnya tidak ada pemantiknya, jadi membosankan. Tahun ini kita ada penalti."

MC2 - " Kita akan bertanya pada para senior angkatan tahun kedua untuk membagikan kertas dan pulpen ke para junior. Silakan tuliskan nama panggilanmu dan nomor kartu mahasiswa juga nama senior yang kalian duga sebagai code brother kalian, mereka akan memberikannya pada senior kalian yang ada di belakang."

MC1 - "Sekarang kita akan beri waktu pada para junior untuk menulis. Aku bersemangat sekali sekarang!! Aku ingin lihat siapa yang terkena hukuman."

MC2 - "Angkatan kedua sudah memberikan sebuah kisi-kisi tentang kode ini di foto para junior. Jika aku tidak salah ingat, itu ditulis oleh kakak tingkat tertua mereka di hari penerimaan."

Sebagai tambahan untuk lebih memerhatikan pekerjaanku, aku sedang mencari seseorang yang telah berjanji untuk menghadiri acara tetapi masih belum terlihat tanda-tanda kedatangannya.

MC1- "Kalau begitu, para junior sudah selesai menulis. Tolong tunggu sebentar sementara para staf melakukan pemeriksaan. Untuk para senior kakak tingkat yang tidak hadir di sini, kita akan mengamankan hukuman untuk mereka dengan baik. Jangan pikir mereka bisa lolos dari hukuman, hahaha!!"

MC2 - "Di tanganku sudah ada hasilnya. Sungguh mengejutkan sudah setengah dari para junior menebak code seniornya. Nama yang akan kupanggil berikutnya harus naik ke atas panggung.... Mereka mungkin bisa menebak kakak angkatannya tetapi code-nya masih salah."

Di atas panggung ada sekitar dua puluh orang pemuda yang masih belum bisa menebak dengan benar code mereka.

MC1 - "Kita sudah selesai dengan para junior yang tidak mendapatkan code mereka, seperti yang sudah kita janjikan mereka akan kena pinalti. Aku pastikan hukumannya sungguh menyiksa." Para junior menunjukkan wajah ketakutan.

MC2 - "Aku cuma bercanda, kalian akan menyukai hukuman ini. Kalian harus menari... Dan lagu untuk tarian hari ini adalah... Tarian ayam panggang!!"

MC1 - "Kita punya banyak saudara di sini; kita akan menghukum mereka dengan berkelompok. Datanglah kemari berempat bukan sendiri-sendiri. Menarilah selepas mungkin atau kalian tidak bisa kembali ke kursi kalian dengan saudaramu dan kalian harus menari seorang diri."

MC2 - "Kalian siap? Saling bantu satu sama lain menyanyi dengan penuh keberanian!!!"

Di atas panggung ada junior baru, laki-laki, perempuan menari mengikuti irama lagu tarian ayam panggang dengan penuh antusias karena mereka takut melakukannya sendirian.

MC1 - "Menyenangkan sekali menari, tapi jangan salah kira hukumannya sudah berakhir. Silakan ambil penutup mata."

MC2 - "Untuk mahasiswa lainnya yang
bisa menebak code dan senior code-nya, para senior akan diberi hukuman juga. Para junior hanya bisa meminta apa yang mereka ingin para seniornya lakukan untuk mereka: Membeli sandwich, memberikan pertanyaan dan apa saja yang mereka butuhkan. Haha!!"

MC1 - "Bagi yang tidak bisa menebak dengan benar, mereka bisa membuka mata secara perlahan. Yang ada di depan kalian adalah senior code kalian."

Sekarang mereka sudah memanggil semua kelompok, beberapa dari mereka menari dengan konyol mengikuti perintah. Yang lainnya tidak memercayai yang menjdi senior code mereka saat membuka mata. Aku memikirkan juniorku dan melihat jam tanganku, sudah pukul  tujuh lewat lima belas. Mungkin tidak akan datang.... Tersisa waktu sepuluh menit sebelum acara selesai, apa yang kulihat di sekelilingku adalah gambaran orang-orang bahagia karena sudah menemukan code line mereka dan menerima hadiah. Aku memutuskan pergi ke luar untuk mencari udara segar.

Apa yang kutunggu? Aku tahu kau punya pekerjaan yang harus dilakukan dan jadwal yang ketat, kau sibuk dan bukan hal yang tidak biasa jika kau tidak bisa hadir dalam sebuah acara.

Kenapa aku masih menunggunya?

Mungkinkah karena janjinya?

Di mana pria kuat itu? Aku sedikit kecewa..... Aku sedang duduk di bangku dekat ruang konferensi, tanganku memegang kotak hadiah yang sudah dikemas untuk junior code kecilku.

Aku menatap langit, hari ini cerah dan ada banyak bintang. Bahkan cahaya kota terdistorsi di kejauhan, ini merupakan lingkungan yang tenang.... sampai terdengar langkah kaki yang berlari merusak suasana.

Weha - "Hahh... Hahh... maaf Phi, aku terlambat. Terlalu banyak kemacetan dan aku harus datang dengan berlari tetapi tetap saja tidak bisa datang tepat waktu."

Gunn - "N'Weha!" Aku segera berdiri dan melihat siapa yang datang, dia terengah-engah dan terlihat kelelahan seperti seseorang yang berlari cukup lama.

Weha - "Kenapa kau tidak bekerja di dalam acara?"

Gunn - "Mereka sedang melakukan code call dan aku tidak ada pekerjaan. Jadi aku duduk di sini untuk mencari udara segar."

Weha - "Umm, maaf."

Gunn - "Baiklah, aku mengerti."

Weha - "Haruskah kita menunggu sedikit lebih lama di sini sebelum masuk?"

Gunn - "Oke."

Weha - "Maafkan aku..... Aku minta maaf atas semua yang sudah kukatakan padamu, kau tidak pernah melakukan sesuatu yang membuatku berpikir seperti itu. Itu semua hanyalah asumsi keliru imajinasiku sendiri."

Gunn - "....."

Weha - "Hari ini aku akan memberitahumu segalanya seperti yang sudah kujanjikan. Tapi sebelum itu, hukumannya."

Gunn - "Mmm?"

Weha - "Penalti karena aku sudah menemukan Phi sebagai senior code-ku.

Gunn - "N'Weha mau melakukan apa?"

Weha - "Mmm... Jika kau mau menerimanya itu sudah cukup, kau tidak bisa menolak apapun yang terjadi."

Gunn - "Oke." Orang di depanku menarik nafas dalam-dalam sebelum berbicara.

Weha - "Jadilah pacarku."

Secara tiba-tiba

Weha - "Jadilah pacarku."

Aku tidak salah dengar kan? Apa aku sedang bermimpi? Banyak sekali perasaan yang berkecamuk saat ini yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.....

[END] He is My Sky [Indo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang