POSESIF GIRLFRIEND [END] ✅

POSESIF 19

Adel dibawa oleh gibran dan dua anak buahnya menuju suatu tempat.

"ARGHH!! LEPASIN GUE!!" pinta adel sambil berontak namun gibran sama sekali tak menghiraukannya.

Adel beserta tiga orang tadi masuk ke sebuah ruangan, yang hanya ada satu orang pria disana.

"Saya sudah membawa reva kemari tuan" ucap gibran pada seseorang yang terduduk sambil membelakangi mereka.

"Tinggalkan saya dan dia berdua di ruangan ini" ucapnya dan gibran beserta dua anak buahnya pun keluar dari ruangan itu.

"Hai sayang, apa kabar?" tanya orang itu menghampiri adel.

"Pi apa-apaan sih?! kenapa pi lakuin ini sama aku?" tanya adel.

"kalo dengan cara lembut tidak bisa membuat kamu mengikuti kemauan papi, maaf sayang. tapi... Papi harus melakukan cara ini supaya kamu bisa datang kesini" jawab orang itu yang tak lain adalah boby.

"cara papi itu sampah tau gak pi?" tanya adel tersenyum miris.

Boby hanya tersenyum mendengar ucapan adel barusan.

"kamu tau maksud papi suruh gibran buat bawa kamu kesini?" tanya Boby.

"Pi! Aku gak mau di jodohin pi, papi kenapa sih? kenapa papi selalu maksa aku buat ngikutin kemauan papi? Aku bukan BUDAK pi, aku anak papi!" tegas adel menekan katanya.

"Papi cuma mau kamu mengikuti apa yang papi ucapkan reva, apa itu sulit?" tanya Boby.

"haha.. cuma papi bilang? aku gak cinta pi sama dia, papi ngerti gak sih?!" tanya adel sedikit menaikan intonasi nya.

"Dia perempuan kaya raya, lebih segalanya dari flora pacar kamu itu. Dan.. yang pasti kehidupan keluarga kita akan terjamin" jelas Boby.

"Bagaimana dengan kebahagiaan aku pi? papi gak mikir kesitu? papi punya pemikiran kan?" tanya adel sambil menunjuk-nujuk kelipisnya.

"dia kaya reva, dengan uang kamu bisa bahagia" ucap Boby.

"Mungkin bagi papi iya, tapi bagi aku uang bukan segalanya pi" jawab adel.

"Anak kurang ajar! aku harus menahan emosi ku" batin Boby.

Adel memutar badannya dan hendak pergi dari sana.

"Mau kemana kamu?" tanya Boby yang membuat adel memberhentikan langkahnya.

"Jangan harap wanita bernama ashel akan tetap hidup kalo sampai kamu berani pergi dari sini" ucap Boby.

Adel pun membalikan tubuhnya.

"Darimana papi tau dia?" tanya adel.

"Iya deh, jadi gimana? Sekarang kamu tinggal dimana? Sama siapa?"

"sama orang yang namanya ashel, aku tinggal di apartement nya"

"Dimana? maksud aku, jauh kah dari pengintaian papi kamu?"

"Agak jauh sih ka, dan untungnya juga anak buah papi gak tau kalo aku tinggal disana, kan bisa berabe kalo sampe tau"

"Syukurlah kalo gitu"

Boby tersenyum sambil menunjukkan sebuah video dari handphonenya.

"cukup menjawab pertanyaan kamu kan?" tanya Boby.

"Jangan pernah sedikitpun papi sentuh dia, atau aku gak akan segan-segan untuk melawan papi!" tegas adel.

"jangan khawatir reva, papi gak akan sakitin dia asal kamu mau bertemu dengan seseorang" jawab Boby.