***
Tany hampir terjungkal ke depan jika tidak ada cengkeraman tangan kuat yang menahannya. Aroma cologne Banyu menyeruak menyapa indra penciumannya. Kedua manik mereka saling bertatapan untuk beberapa detik.
"Aduh!" Naya bersungut di samping Tany sembari memegang ujung pelipis kanannya yang terantuk kaca jendela. Tidak berapa lama kemudian, situasi Bus pun mendadak ramai.
Ingatan Tany mendadak ditarik pada kejadian kemarin pagi di stasiun Gambir saat pengumuman bahwa keberangkatan kereta ditunda karena terjadi kecelakaan. Banyu bangun dari kursi dan bergerak untuk mendekati bangku Tany.
Supir Bus dan keneknya juga mendadak turun dari Bus dan memeriksa apa yang terjadi pada bagian belakang kendaraan mereka. Tidak ada dari pihak keduanya yang bertanya apa ada penumpang yang mengalami luka atau tidak.
Banyu menangkup wajah Tany dan memeriksa apa ada luka di wajahnya. Tany menurut dan mendongak membiarkan mantan kekasihnya melakukan apa yang perlu dilakukan lelaki itu.
"Gue yang lecet, Bay. Itu Tany mana sempat kejedot, kan keburu lo tahan." Naya masih mengelus ujung pelipisnya yang sedikit memar.
Tany mendadak disadarkan oleh perkataan Naya lalu menoleh melihat kondisi yang disebutkan sahabatnya. Memang benar ternyata, pelipis Naya sedikit memar karena tadi ia sempat menempelkan setengah wajahnya di jendela.
"Nay, lo nggak apa-apa?" Tany menarik wajahnya dari tangkupan tangan Banyu sembari ikut memeriksa pelipis Naya.
"Ngilu sih dikit, Tan. Tapi nggak bakal sampai nyeri begini kalau gue berangkat bareng ayang bebeb." Naya membela diri.
Banyu menahan senyum seraya menggoda Naya, "Lagian sempat-sempatnya menempelkan jidat ke kaca gitu sih, Naya. Anak pejabat sih jadi jarang naik angkutan kota."
Naya mendelik dengan cepat dan menatap Banyu dengan jengkel.
"Sekali lagi bawa-bawa nama pejabat. Ntar gue lempar tas lo keluar, Banyu." Naya berkata tenang. Tany memperhatikan sahabatnya risih jika ada orang yang selalu mengaitkan Naya dengan privilege nama belakang dari keluarga besarnya.
"Buset langsung ngambek. Maaf ya, Nay. Gue kelewatan. Bentar gue ikut nimbrung ke bawah dulu," ujar Banyu pendek karena tabrakan beruntun menimpa Bus yang sedang ketiganya tumpangi kini sudah menyebabkan kemacetan luar biasa di kiri dan kanan jalan.
Tany memperhatikan dua ruas sisi jalan yang kini mendadak berhenti total. Jalan yang mereka lalui adalah protokol utama menuju jalan tol bebas hambatan. Mengingat ini adalah musim libur panjang tentu saja angkutan umum dan mobil pribadi yang membawa keluarga berlibur tumpah ruah dalam lalu lintas di hadapan Tany.
"Terakhir gue roadtrip macam gini waktu sama Bapak dulu waktu pulang ke kampung halamannya," kata Naya seraya memperhatikan situasi jalanan dari jendela di samping mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back to Us (ODOC THE WWG 2022)
RomanceSepasang mantan kekasih bertemu kembali dalam kegiatan komunitas backpacker. Banyu sudah menyiapkan lamaran romantis untuk mendapatkan Tany kembali. Sedangkan Tany yang patah hati karena digantung enam tahun mengucap sumpah tidak mau kenal Banyu lag...