***
Tany memperhatikan unit apartemen yang berhasil disewa Naya sahabatnya melalui aplikasi Airbnb. Pembayaran pun tidak sulit. Naya tinggal mentransfer sejumlah dana pada rekening yang dimaksud dan kunci pun tinggal diambil dari meja lobby setelah mengisi informasi buku tamu.
Sahabatnya tidak tahan untuk segera masuk ke dalam unit apartemen. Naya menekan tombol lantai empat belas dan memberitahu Banyu melalui pesan singkat nomor unit apartemen yang akan digunakan oleh mereka.
"Galak banget sih lo sama Banyu, Tan." Naya menempelkan kunci otomatis yang berbentuk kartu pada unit yang dituju.
Tany mendelik pada sahabatnya. Maniknya menatap Naya tidak percaya. "Lo beneran mau mendukung mantan pacar gue, Naya? Lo lupa dia yang bikin hidup gue nggak beres selama tiga bulan pertama setelah kita berdua putus?"
"Tapi kan itu lo sendiri yang mutusin hubungan dari segala arah, Tany. Siapa yang mengancam seluruh anggota dan sahabat sendiri untuk nggak buka mulut? Masih untung waktu itu gue lagi ada proyek penelitian di Manila. Nggak kebayang kalau Banyu sampai harus mengejar-ngejar buat nanya lo ada dimana," urai Naya seraya membuka pintu dan meletakkan kartu di dinding agar seluruh lampu serta listrik yang mengaliri unit menyala otomatis.
Tany mendengkus kesal. "Gue lupa harusnya lo nggak perlu pulang dulu ke tanah air. Kalau lo masih lanjut penelitian di sana, sudah pasti gue nggak perlu ketemu Banyu hari ini."
"Dan lo akan terjebak dengan pria norak macam Rengga," cibir Naya pada Tany sambil menjatuhkan diri ke sofa terdekat. "Lo mau-maunya ya jalan bareng sama cowok model gitu, Tany. Nggak nyangka gue."
"Nah kalau soal Rengga gue setuju, Nay." Tany membuka pintu kamar satu per satu. Tas bodypack lalu diletakkan Tany pada satu kamar yang memiliki ranjang berukuran Queen.
Tany lalu bergerak menuju ke kulkas yang ada di dalam apartemen dan membaca catatan kecil yang ditinggalkan tuan rumah. Catatan tersebut berisi peraturan yang harus ditaati oleh tamu yang menginap dan pemberitahuan bahwa semua minuman ringan dan makanan kecil yang tersedia di dalam kulkas bisa dinikmati oleh tamu.
"Kita berdua tidur di kamar itu ya," telunjuk Tany mengarah pada kamar dimana ia telah menyimpan tas ransel berukuran medium miliknya. "Mereka berdua bisa berbagi kamar di sebelahnya. Ada ranjang twin di kamar yang itu."
Naya mengangguk tidak peduli seraya menumpangkan kaki di salah satu sandaran sofa. Kedua sepatunya sudah terlepas entah dimana. Naya membuka bungkusan ayam krispi pedas yang mereka pesan dari restoran cepat saji dua puluh empat jam dan mengunyahnya perlahan.
"Perut gue kembung, tahu nggak lo?" Tany sudah duduk di samping Naya sembari mengambil bungkus kertas coklat miliknya. Menimbang untuk melahap isinya atau tidak. Tany melempar pandangan pada teko listrik dan mendadak ingin secangkir teh hangat.
Pintu unit apartemen mereka mendadak dibuka dari luar. Rengga yang pertama menyundulkan kepalanya di ambang pintu. Perut Tany makin bergejolak. Ia meletakkan burger yang dipesannya tadi dan meraih sebotol mineral saja menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back to Us (ODOC THE WWG 2022)
RomansSepasang mantan kekasih bertemu kembali dalam kegiatan komunitas backpacker. Banyu sudah menyiapkan lamaran romantis untuk mendapatkan Tany kembali. Sedangkan Tany yang patah hati karena digantung enam tahun mengucap sumpah tidak mau kenal Banyu lag...