***
Tany memperhatikan Banyu yang belum mengatakan sepatah kata lagi sejak dirinya berkata dingin dan ketus terhadap lelaki itu tepat di depan gedung kantor polisi. Kini hanya tinggal mereka berdua karena Tany memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya sendiri ke Baluran tanpa Naya.
Setelah insiden yang dialaminya selama hampir empat puluh delapan jam terakhir, Tany menyadari bahwa tidak ada yang bisa diandalkan selain dirinya sendiri. Jika Tany tetap memaksa Naya untuk mengantarnya ke Baluran maka sudah jelas ia adalah sahabat yang egois. Lagipula, bagaimana Tany tega membuat Naya memilih antara kekasih dan sahabat apalagi saat Obie sudah menyatakan keseriusannya.
Tany menghabiskan sisa susu coklat hangat lalu membayar pesanannya. Ia mencuri pandang pada Banyu yang memberanikan diri untuk mendekati tempatnya duduk.
"Tany, kita perlu bicara." Banyu berkata pelan.
"Mau kamu apa sih sebetulnya? Balikan sama aku?" Tany menembak tanpa basa-basi.
Banyu terdiam. Peluru dari mulut Tany lebih mematikan dari tembakan yang diletuskan senjata Rengga semalam.
"Aku mau kesempatan kedua, Tany."
"Untuk apa, Banyu?" Tany menantang manik mantan kekasihnya, "Untuk mengulang enam tahun yang pernah kita lalui bersama? Lalu apa?"
Pertanyaan Tany benar-benar membuat Banyu mati kutu. Tany tahu mantan kekasihnya juga belum berpikir sejauh itu.
"Mungkin kita masih bisa menuju kesana, Tany." Banyu berkata setelah keduanya terdiam beberapa saat. Kondisi warung kopi kini hanya menyisakan mereka. Penjaga warung sudah menghilang entah kemana. Langit masih gelap dan cuaca subuh yang menusuk tulang jika tidak mengenakan jaket yang agak tebal.
Tany berdecak kagum, "Masih mungkin? Kamu jauh-jauh mengikuti aku, sampai harus mengelabui sahabat aku untuk menyelundupkan kamu dalam liburan ini. Belum lagi kamu harus mempertaruhkan nyawa dan berduel dengan pria norak macam Rengga, hanya untuk kata mungkin? Sini aku kasih tepuk tangan dan standing ovation dulu."
Banyu menggeleng jengkel setelah memandang Tany yang mendadak berdiri di hadapannya dan menghadiahi Banyu lima detik tepuk tangan yang meriah. Tany masih menantang wajah mantan kekasihnya untuk membalas setiap perkataan yang disampaikan olehnya tadi.
"Kamu nggak perlu repot kasih aku tepuk tangan, Tany. Bohong kalau kamu nggak mengharapkan sebuah kesempatan untuk kita? Buat apa kamu rajin stalking media sosial aku? Buat apa juga kamu nggak pernah absen menyetor pulsa pada salah satu adik kembar aku kalau bukan untuk bertanya kegiatan aku terakhir. Kamu masih mau bilang kamu udah lupa sama kita?"
Sederet meriam yang dilempar Banyu pada Tany kini berbalik menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Tany mengakui semua yang dikatakan Banyu, rajin stalking media sosial milik lelaki itu, rajin pula memberi pulsa hanya untuk bertanya bagaimana kondisi kesehatan Mama Banyu, situasi di sekolah adik kembar Banyu dan kegiatan Banyu terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back to Us (ODOC THE WWG 2022)
RomanceSepasang mantan kekasih bertemu kembali dalam kegiatan komunitas backpacker. Banyu sudah menyiapkan lamaran romantis untuk mendapatkan Tany kembali. Sedangkan Tany yang patah hati karena digantung enam tahun mengucap sumpah tidak mau kenal Banyu lag...